Breaking News:

Hujan Tiba-tiba Turun Saat Salat: Sikap Santri, Ulama Hingga Panglima TNI Bikin Haru, Doa Mengalir!

Hujan yang turun saat rakaat pertama tersebut tak kunjung berhenti hingga salat selesai dilaksanakan.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wahid Nurdin
Facebook/Syamsul Ariefin Arief
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo basah-basahan 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah pemandangan yang mengharukan tampak dalam suasana buka puasa bersama yang berlangsung di lapangan Brigif Raider 13 Galuh, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan oleh pemilik akun Facebook bernama Syamsul Ariefin Arief.

Peristiwa tersebut terjadi pada malam ke-27 Ramadan atau Rabu (21/6/2017).

Dalam unggahannya Syamsul Ariefin Arief mengungkapkan, hujan lebat turun saat para jamaah yang mengikuti acara buka bersama tengah menjalankan ibadah Salat Maghrib.

Hujan yang turun saat rakaat pertama tersebut tak kunjung berhenti hingga salat selesai dilaksanakan.

Bahkan hujan malah turun semakin deras.

Para santri, ulama dan prajurit TNI tak sedikitpun tergoyahkan dari tempatnya walau hujan deras membasahi tubuh mereka.

Begitu pula Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Ia tetap menyampaikan sambutannya di atas podium usai menjalankan salat berjamaah.

"Suasana Buka Puasa Bersama Panglima Jendral Gatot Nurmantio tadi malam 27 Romadhon di lapangan Brigif Tasik sangat mengharukan sekali saat sholat Maghrib di rokaat pertama hujan turun sampai selesai sholat hujan makin deras... Walau begitu tidak menjadikan jamaah Para Ulama dan Santri serta Prajurit TNI goyah, selesai sholat Panglima langsung sambutan di saat hujan deras Beliau menyampaikan Bahwa Indonesia Merdeka berkat jasa Ulama dan Santri dan TNI ada karena jasa Ulama dan Santri maka tdk bisa dipisahkan. Allahu Akbar," tulis Syamsul Ariefin Arief di Facebooknya.

Dalam unggahan tersebut juga dilampirkan cuplikan video sambutan Gatot di atas podium.

Meski suaranya terdengar sayup-sayup karena hujan, namun para jamaah yang hadir tetap bersemangat mendengarkan.

Beberapa kali para jamaah bersorak 'Allahu Akbar' menyahuti sambutan Gatot yang berapi-api.

Unggahan tersebut telah mendapat ribuan respon dari netizen.

Tercatat, sebanyak 13.803 netizen memberikan likes dan dibagikan sebanyak 7.471 kali.

Dalam kolom komentar juga tercatat ada 3.147 komentar dari netizen.

Para netizen banyak memberikan pujian dan salut atas berjalannya acara tersebut.

Terutama pada Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang memberikan sambutan tentang Pancasila yang memperteguh persatuan bangsa.

Zulfakar Alamsah, "Semoga kejayaan NKRI tercinta ini akan tercapai bila semua pemimpin indonesia seperti ini, salut untuk panglima TNI, Gatot Normantio."

Erlank Shapooro, "Hujan itu salah satu syarat atau sebagian waktu di terimanya doa."

Ihsan Kamil, "Merinding denger jenderal gatot, subhanallah, panjang umur sehat selalu pa, ulama butuh sosok seperti jenderal, terimakasih banyak pak."

Acsmandala Phankep, "Betul kata Panglima...Muslim Indonesi tdk perlu diragukan akan sikapnya terhadap NKRI, dan keberagaman kita."

Kaka Labungasa, "Allahu akbar. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan dan kekuatan utk menjaga keutuhan NKRI."

Heru Z. Thalib, "Semoga pak Jenderal tdk jadi lupa diri dgn begitu banyaknya sanjungan terhadap beliau. Semoga tetap istiqomah dalam langkah2 beliau membela Islam, menjaga NKRI dan dekat dengan ulama."

Gondronk Rembun, "Pak gatot emang mantap."

Dikutip dari laman tni.mil.id yang juga memberitakan mengenai kegiatan tersebut, Gatot menyampaikan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia dijiwai dengan nilai-nilai agama atau religius karena pada dasarnya para pejuang berlatar belakang agama yang kuat.

Ia mencontohkan sosok Jenderal Besar Sudirman, yang merupakan Panglima TNI pertama.

Soedirman adalah seorang guru agama yang taat beribadah, bahkan anak buahnya sering memanggilnya dengan sebutan Kyai.

"Yang memperjuangkan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang merdeka adalah rakyat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama dan ras yang berjuang mengorbankan harta benda, pertumpahan darah bahkan nyawa," ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Gatot juga mengatakan bahwa dalam perjuangan di masa lalu, para ulama dan santri juga ikut berjuang melawan penjajah.

"Setelah itu, ulama dan para santri kembali ke pesantrennya dan sebagian lagi tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan dengan membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Itulah cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI)," tuturnya.

Seperti halnya Pertempuran Surabaya 10 November 1945, yang mana saat itu TNI baru berumur satu bulan dan belum mempunyai senjata modern untuk menghadapi tentara Sekutu.

Namun K.H. Hasyim Ashari dengan tegas mengeluarkan Fatwa Jihad Fisabilillah agar umat Islam, khususnya para santri yang dipimpin oleh seorang Ulama bernama Kyai Abbas kembali turun gunung berjuang melawan tentara Sekutu.

"Ini yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat bahwa yang memimpin perlawanan terhadap Sekutu pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya adalah Kyai Abbas dari Pesantren Buntet," ungkapnya.

Gatot juga memberikan apresiasi kepadapara tokoh-tokoh agama yang merumuskan Pembukaan UUD 1945 dan mengedepankan ke-Bhineka Tunggal Ika-an.

"Jadi, Pancasila itu merupakan bentuk kompromis umat beragama khususnya umat Islam saat mendirikan NKRI dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," jelasnya.

Ia juga mengingatkan kepada para prajurit TNI untuk selalu menjaga hubungan dengan para ulama untuk mengamankan bangsa ini.

"Kalau TNI mau sukses dalam menjalankan tugas pokoknya maka harus selalu dekat dengan pemuka-pemuka agama. Itu kuncinya," ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Gatot juga salut kepada ulama Indonesia dalam menyebarkan agama Islam di luar negeri.

Lebih lanjut, Gatot menyampaikan jika dunia telah mengakui jika Indonesia merupakan tempat paling aman untuk beribadah.

"Indonesia yang berpenduduk mayoritas Islam terbesar di dunia menjadi rujukan dan contoh tauladan untuk Islam yang Rahmatan Lil Alamin," ungkapnya.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
TasikmalayaJawa BaratGatot Nurmantyo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved