Mampu Tembak Sasaran Sejauh 3,5 Km, Seorang Sniper Basmi Pasukan ISIS di Timur Tengah
Sebuah rekor tembakan mematikan paling jauh telah dipecahkan oleh seorang penembak jitu dari militer Kanada.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Sebuah rekor tembakan mematikan paling jauh telah dipecahkan oleh seorang penembak jitu dari militer Kanada.
Pasukan elite Kanada, Joint Task Force 2 yang enggan menyebutkan namanya ini telah berhasil menembak mati anggota ISIS dari jarak 3.450 meter.
Tembakan mematikan pasukan elite Kanada ini juga telah melampuai rekor penembak sebelumnya, yakni sniper asal Inggris, Craig Harrison.
Bahkan selisih jarak tembak antar keduanya hampir 1.000 meter.
Bantu Filipina, Indonesia Siap Gempur ISIS di Marawi
Dengan jarak 3,5 kilometer, peluru membutuhkan waktu 10 detik untuk mengenai sasarannya.
Kekuatan angin, bentuk permukaan bumi dan beberapa faktor lain juga mempengaruhi keakuratan tembakan.
Hal-hal detail terebut tidak bisa dihiraukan oleh sang sniper untuk menembak sasarannya dengan tepat.
Sniper juga menjadi senjata mematikan yang kerap dipakai dalam setiap perang.
Tak jarang pula, masa depan sebuah perang bergantung pada para sniper yang berperang dari kejauhan lewat senapan laras panjangnya.
7 Negara Arab Putuskan Hubungan Dengan Qatar, Inikah 10 Pemicu Krisisnya?
"Ketimbang menjatuhkan bom yang berpotensi menewaskan warga sipil, penggunaan sniper merupakan sebuah aplikasi tepat. Karena ditembak dari jarak jauh, sasaran sama sekali tak tahu apa yang terjadi," ujar seorang sumber militer, dikutip dari Kompas.com.
Tembakan tetap sasaran ini telah diverifikasi oleh sebuah kamera video.
Seorang sumber militer menilai, tembakan tersebut tidak dilesatkan tanpa perhitungan.
"Ada data soal hal ini dan bukan sekadar sebuah opini. Jarak itu buka sekadar kira-kira. Ada mata dengan peralatan yang tepat di lokasi kedua untuk memastikan tembakan itu," ujar sumber itu.
Senjata mematikan milik sniper
Diberitakan di Kompas.com pada 26 Oktober 2016 silam, pihak militer Rusia mengungkapkan adanya senjata rahasia senapan sniper yang kuat dan mampu menembakkan jarak diatas 3,5 kilometer.
Senapan ini berjenis SVLK-14 Sumrak Twilight.

Senjata dahsyat ini dikembangkan oleh perusahaan Lobaev Arms di kota Tarusa, wilayah barat Rusia.
Senjata tersebut akan terus dikembangkan untuk menambah performa tembakan.
"Tahun lalu kami sukses menembak sasaran sejauh 3.700 meter," kata pemimpin perusahaan Lobaev Arms, Nikolay Lobaev, dikutip dari Kompas.com.
"Sejak itu, kami mengimplementasikan sejumlah inovasi termasuk memperpanjang laras dan sedikit menambah bobot peluru. Kami harap tahun ini bisa mencetak rekor baru," tambah Lobaev.
Harapan dari tim pengembang, senapan dahsyat ini mampu menembakkan sasaran dalam jarak 4.200 meter.
Senjata ini akan dijual dengan harga 26.200 poundsterling atau sekitar Rp 414 juta sepucuknya.
Tipe lama senapan ini telah digunakan oleh para sniper di Irak yang berjuluk Sniper dari Mosul.
Para sniper tersebut mengincar patroli pasukan ISIS di sejumlah wilayah permukiman di Mosul.
"Munculnya si Sniper dari Mosul, seperti warga biasa menyebutnya, menumbuhkan keberanian warga untuk melawan ISIS," dikabarkan Al Sumaria News, dikutip dari Kompas.com.
"Kehadiran sang sniper di empat permukiman menunjukkan dia tak bekerja sendirian," imbuh Al Sumaria News.
Namun belum diketahui pasti apakah sniper dari Kanada menggunakan senjata model terbaru dari pengembang Rusia ini atau malah menggunakan senjata lain.
Sniper bantai ISIS di Mosul
Dalam operasi membasmi ISIS dari Mosul, pasukan Irak mengandalkan para sniper yang mempu menembak mati sasaran tanpa harus melakukan kontak secara langsung.
Dilansir dari Kompas.com, para sniper ini tersebar di Mosul yang merupakan kota benteng pertahanan terakhir ISIS.
Di dalam gedung-gedung dan puncak-puncak bangunan, para sniper bersiaga mengawasi kota Mosul.
Selain untuk membasmi para pasukan ISIS, operasi sniper ini digunakan untuk memberi jalan bagi pasukan Irak untuk merangsek ke jantung pertahanan ISIS di Masjid Al-Nuri.
Sepak terjang para sniper ini disebut telah berhasil membuat teroris ISIS di Mosul kelimpungan.
ISIS yang sejal 2014 menguasai banyak wilayah Irak kini makin terdesak setelah adanya operasi militer Irak bersama koalisi pimpinan AS. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)