Ledakan di Kampung Melayu
Terungkap! Inilah Identitas dan Peran 9 Tersangka Kasus Bom Teror di Kampung Melayu!
Beberapa waktu yang lalu sebanyak 22 orang ditangkan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri pasca-serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Beberapa waktu yang lalu sebanyak 22 orang ditangkan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri pasca-serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada 24 Mei 2017 silam.
Melansir dari Tribunnews.com, sebagian besar dari mereka merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di Jakarta pada 8 Juni 2017.
"Totalnya sampai saat ini ada 22 orang yang ditangkap," ujar Martinus.
Fakta Pelemparan Bom Molotov ke Rumah Dirut PT Transjakarta, Terkait Demo Karyawan?
Martinus juga menjelaskan, dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu tersebut bernama Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Syukri, yang merupakan anggota JAD
Menurutnya, rangkaian penangkapan terhadap sejumlah anggota JAD ini merupakan upaya pencegahan serangan bom bunuh diri lanjutan pasca-dua bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, 24 Mei 2017 lalu.ilayah (mundiriyah) Bandung Raya.
Sementara melansir dari Kompas.com, dikabarkan Densus 88 Anti-Teror Polri menangkap 14 orang yang terduga terkait serangan teroris di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Setelah diperiksa selama 7x24 jam, sebanyak sembilan orang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu, dua pelaku lainnya tewas meledakkan diri di Kampung Melayu.
"Terkait bom Kampung Melayu ada 14 orang, lima orang dilepaskan karena tidak terbukti terlibat," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Berikut identitas dan peran para tersangka dalam peristiwa teror bom di Kampung Melayu!
1. Jajang Iqin Shodikin
Ditangkap pada tanggal 25 Mei 2017, di parkiran mobil Gedung Pasar Baru Trade Center, Bandung.
Ia dianggap yang mengetahui perencanaan aksi teror bom bunuh diri dan sebagai anggota JAD Mundiriyah Bandung Raya.
2. Waris Suyitno
Ia ditangkap pada 25 Mei 2017, di Jalan Rancasawi, Kecamatan Rancasari, Bandung.
Ia dianggap mengetahui perencanaan aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu dan sebagai anggota JAD Mundiriyah Bandung Raya.
3. Asep Sofyan alias Asep Karpet
Ia ditangkap pada 25 Mei 2017, di Jalan Raya Mohammad Toha, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung.
Ia dianggap mengetahui perencanaan aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu dan sebagai anggota JAD Mundiriyah Bandung Raya.
4. Kiki Muhammad Iqbal
Kiki merupakan mantan narapidana bom Cibiru. Ia ditangkap pada 5 Juni, di Jalan Cipacing, Kabupaten Bandung.
Kiki terlibat dalam pertemuan di Yayasan Assunah pada 19 Mei, dan memberi motivasi kepada kelompok tersebut. Dalam pertemuan itu, turut hadir dua pelaku bom bunuh diri.
5. Heri Sundana alias Abu Maryam
Ia ditangkap pada 31 Mei 2017, di dekat masjid Paledang.
Ia mengetahui perencanaan aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu dan sebagai anggota JAD Mundiriyah Bandung Raya.
6. Rohim alias Bontot alias Abu Yuma
Ia ditangkap pada 27 Mei, di Cipayung, Jakarta Timur. Ia merupakan orang yang diberi amanah Ahmad Sukri untuk mengamankan motornya.
Kemudian Bontot membawa motor itu ke rumah Ilyas.
7. Agus Suryana
Dia ditangkap pada 30 Mei 2017, di Cipayung, Jakarta Timur. Ia merupakan orang yang ditemui Ahmad Sukri pada 23 Mei 2017, dan menyerahkan motor.
8. Muslih alias Abu Neil
Ia ditangkap pada 7 Juni di Kecamatan Cileunyi, Kota bandung. Ia mengetahui perencanaan aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu dan sebagai anggota JAD Mundiriyah Bandung Raya.
9. Wachidun Triyono
Ia ditangkap pada 7 Juni 2017, di Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Pasir Biru, Kota Bandung.
Ia mengetahui perencanaan aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu dan sebagai anggota JAD Mundiriyah Bandung Raya.
Ada lima orang yang dilepaskan karena dianggap tidak terkait dengan tindak pidana tersebut.
Ada istri dari pelaku dari dua di antaranya. Mereka adalah Mulyani, istri Agus Suryana, yang diambil keterangannya terkait pertemuan di rumah orang tuanya.
Pria di Malang Sebar Teror Bom Karena Alasan Sepele, Begini Fakta Lengkapnya!
Di sana, ada pertemuan antara Agus Suryana dan dua pelaku bom bunuh diri soal motor yang digunakan untuk melakukan aksi.
Sementara itu, Hilda Herawati, istri pertama Ahmad Sukri, dimintai keterangannya terkait aktivitas suaminya dalam perencanaan bom Kampung Melayu. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)