Berdandan ala Pelayan Restoran, Pria Ini Jadi Viral Gara-gara Tempat Kerjanya yang 'Tak Biasa'
Ailton Manuel da Silva, seorang pria pedagang asongan yang berdandan bak pelayan kafe mahal.
Penulis: Ika Alya Iqlima Ghaisani
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Penjaja kaki lima adalah pemandangan biasa di Indonesia.
Apalagi saat lampu lalu lintas berwarna merah.
Mereka akan segera turun ke jalan sembari menggendong dagangan mereka.
Berharap banyak yang membeli dagangan mereka agar tak pulang dengan tangan kosong.
Penampilan mereka begitu lusuh dan menyedihkan.
Tapi, sesuatu yang berbeda terjadi di Brazil.
Viral Foto Anak Sekolah Tertidur Jualan Asongan, Kini Nasibnya Berbanding Terbalik
Adalah Ailton Manuel da Silva, seorang pria pedagang asongan yang berdandan bak pelayan kafe mahal.
Lengkap dengan topi dan kacamata hitam.
Serta senyum yang tak lepas dari wajahnya.
Sebutannya adalah 'Traffic Waiter' dari Recife.
Bahkan bisa jadi, Silva adalah satu-satunya pedagang asongan paling elegan.

Pria ini mulai bekerja sebagai pedagang asongan sejak bulan Januari 2015 lalu.
Pekerjaan itu ia lakoni setelah ia kehilangan pekerjaan sebelumnya, sebagai buruh mesin bubut.
Ayah berusia 43 tahun ini lelah menunggu panggilan kerja.
Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi pedagang asongan di Recife, distrik Pernambuco, Brazil.
Recife adalah perempatan ramai di dekat rumahnya.
Awalnya, Silva juga berdandan layaknya para pedagang asongan.
Sayang, nasibnya kurang beruntung.
Banyak yang takut menurunkan kaca jendela mobil mereka.
Viral! Video Seram Sekolah di Brazil, Lihatnya Bikin Kamu Merem-Melek Ketakutan
Bukannya menyerah, Silva kembali memutar otak.
Ia berusaha mencari ide agar orang-orang mau memperhatikan dan membeli dagangannya.
Hingga akhirnya ia memiliki ide untuk bergaya bak pelayan kafe kelas atas.
Celana kain, kemeja putih, dan dasi kupu-kupu hitam menjadi 'seragam' kerjanya.
Benar saja, sikap semua orang pun langsung berubah 180 derajat kepadanya.

Ia selalu berangkat pukul 5 pagi dan mempersiapkan dagangannya.
Air mineral dingin, minuman bersoda kalengan, dan jajanan seperti popcorn dan chips ia letakkan dalam sebuah nampan.
Pukul 7 pagi, Silva mulai menjajakan dagangannya.
Setelah menjadi terkenal di lingkungan itu, banyak pedagang asongan lain yang iri kepadanya.
Hal ini diungkap oleh pemilik restoran self-service di dekat tempat Silva berdagang.
"Mereka (pedagang asongan lain) tak pernah beradu fisik dengannya, namun kami harus memperingatkan para pedagang lain agar membiarkannya. Kami menjelaskan bahwa sikap dan gaya elegan Ailton yang membuatnya mendapatkan banyak pelanggan," ujar Genilson Luz kepada Diario Pernambuco, seperti dikutip oleh Oddity Central.
Perilaku Sekelompok Remaja Tiongkok di Dalam Restoran saat Bulan Puasa Bikin Geleng-geleng
"Ia selalu menghargai orang lain. Jadi, orang-orang akan mencarinya (Silva) saat ingin membeli sesuatu," tambahnya.
Pendapatan hariannya sekitar $121 atau Rp 1,6 juta.
Silva akan berhenti berjualan pukul 17.30 waktu setempat.

Tak berhenti di situ, Silva juga merupakan pribadi yang sangat mengagumkan.
Setiap bulan, ia menabung sebagian penghasilannya untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Barang-barang itu kemudian ia sumbangkan untuk panti jompo Jesus de Nazare di kampung halamannya.
"Aku tak punya banyak uang, tapi aku bisa mencukupi kebutuhanku," ujar Silva kepada reporter.
"Jika aku bisa membantu seseorang yang lebih membutuhkan, aku akan melakukannya," imbuhnya.
Kini, Silva bahkan bisa membiayai istrinya untuk kuliah.
Ia juga berharap bisa mengikuti jejak sang istri agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Dan tentu saja, membuka tokonya sendiri. (TribunWow.com/Alya Iqlima)