Jadi Yatim sejak Berusia 8 Tahun dan Hidup di Daerah Terpencil, Anak Ini Berhasil Diterima di UGM
Bagi sebagian orang, mengenyam bangku kuliah memang merupakan sebuah kesempatan yang sangat berharga baginya.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Bagi sebagian orang, mengenyam bangku kuliah memang merupakan sebuah kesempatan yang sangat berharga baginya.
Biaya kuliah yang tinggi menjadi alasan kenapa berkuliah menjadi kesempatan yang berharga.
Pasalnya, berkuliah merupakan salah satu pintu gerbang seseorang untuk menggapai cita-cita yang selalu diimpikannya.
Hal inilah yang dirasakan oleh Lisa Paputungan, seorang perempuan asal Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara.
Dilansir dari Humas UGM, Lisa Paputungan merupakan anak semata wayang dari pasangan Isnan Paputungan dan Tenti Paputungan.
Pertama di Dunia, Tiga Pria Terikat dalam Satu Pernikahan! Begini Kisahnya!
Ia telah menjadi anak yatim sejak berusia 8 tahun, sedangkan ayahnya yang telah renta menderita penyakit prostat yang terus menyerangnya selama bertahun-tahun.
Dalam segala keterbatasan yang ada, ia telah berhasil diterima berkuliah di Universitas Gadjah Mada pada program studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi.
Mengetahui anak semata wayangnya diterima kuliah di UGM, ayah Lisa pun senang dan sedih.
Pasalnya, ia harus melepas anaknya ke luar pulau sehingga akan jarang bertemu dengannya.
“Saya senang, saya ingatkan agar Lisa selalu tetap bersyukur,” kata Isnan seraya menggenggam ujung tongkatnya dengan sedikit gemetar.
Namun, perjuangan Lisa untuk dapat diterima di UGM pun tidaklah mudah.
Selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, Lisa menyelesaikannya di Boltim.
Namun, ketika mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas, ia tempuh di SMAN 1 Manado.
Ketika belajar di SMA tersebut, ia pun terpaksa harus jauh dari orangtuanya karena jarak Boltim dan Manado yang cukup jauh, yakni 144 kilometer.
Ia memutuskan untuk tinggal dengan seorang guru SMA yang mengajarnya di sekolah.
Punya Anak Berkebutuhan Khusus, Aktris Senior ini Tunjukkan Semangat dan Kebesaran Hatinya
Sementara itu, untuk kebutuhan sekolah, ia mendapat beasiswa dari pemerintah lewat program Afirmasi Pendidikan tinggi bagi putra-putri daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (ADik 3T).
Selama menjadi peserta didik di SMA, ia pun kerap mendapat ranking 10 besar.
Kemudian, dengan tekad dan keberanian yang dimilikinya, ia pun memutuskan untuk mendaftar SNMPTN dan akhirnya ia pun diputuskan untuk diterima berkuliah di kampus kerakyatan tersebut.
Sukses, Lisa! Semoga cita-citamu tercapai! (TribunWow.com/Galih Pangestu J)