Ternyata Ini yang Dilakukan Zidane di Ruang Ganti hingga Madrid Juara Liga Champions
Real Madrid akhirnya berhasil mengukuhkan dirinya sebagai juara Liga Champions 2016-2017
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Real Madrid akhirnya berhasil mengukuhkan dirinya sebagai juara Liga Champions 2016-2017 setelah mengalahkan Juventus 4-1 di Millennium Stadium, Cardiff, Sabtu (3/6/2017).
Meski menang telak, raihan empat gol ini bukanlah sesuatu yang bisa dicetak dengan mudah.
Terlebih lawan Madrid di final adalah tim yang memiliki pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini.
Real Madrid unggul terlebih dahulu di babak pertama lewat torehan gol yang dibuat oleh Cristiano Ronaldo di menit ke-20 pertandingan.
Chelsea Bisa Sedikit Bernapas Lega, Satu Pemainya Pastikan Tolak Tawaran Real Madrid!

Namun, keunggulan Madrid tersebut tak bertahan lama, karena Mario Mandzukic menyamakan keunggulan pada menit ke-27 melalui tendangan saltonya.
Bikin Ngakak Guling-Guling! Begini Lirik Lagu Tema Liga Champions versi Indonesia!
Gol Mandzukic tersebut membuat moral pemain Juventus semaikn terangkat dan menjadikan klub berjuluk Si Nyonya Besar ini semakin gencar menyerang.
Hingga jeda pertandingan babak pertama, Real Madrid terpaksa harus bermain dibawah tekanan Juventus.
Tercatat dalam statistik pertandingan di babak pertama, Juventus telah menjebloskan delapan kali tembakan yang mengancam gawang, sedangkan Madrid hanya lima kali melakukan balasan tembakan.
Madrid juga tercatat unggul dalam penguasaan bola di babak pertama, namun itu dikarekan para pemain Los Blancos ini banyak memainkan bola di lini belakang dan mencari-cari celah formasi Juventus.
Ganas di Babak Kedua
Setelah turun minum, pasukan Zinedine Zidane mengalami perubahan yang signifikan dalam pertandingan.
Mereka tampak lebih intensif melakukan penyerangan ke lini pertahanan Juventus.
Setelah membangun skema serangan yang apik, Real Madrid akhirnya berhasil memecah teriakan suporter melalui gol yang dicetak oleh Casemiro pada menit ke-61.
Mendapat bola muntahan dari kemelut di kotak penalti, Casemiro yang menunggu di luar kotak penalti dengan leluasa menembakkan tendangan jarak jauhnya.
Tembakan bola Casemiro sempat membentur tumit pemain belakang Juventus dan membuat bola menjadi berbelok arah.
Sang kapten Juventus, Gianluigi Buffun tak sempat membuat langkah cepat untuk menghalau bola tersebut.
Terpaksa ia harus memungut bola dari liang golnya untuk yang kedua kali.

Gol Casemiro seolah menjadi gerbang baru bagi Real Madrid untuk mencetak lebih banyak gol.
Tiga menit berselang, Isco yang berhasil merebut bola dari pemain Juventus lantas memberikan umpan jauh kepada Modric di sisi kanan area serang Madrid.
Mendapat umpan tersebut, Modric lantas menggiring bola hingga batas garis lapangan dan menyontekkan umpan silang kepada Ronaldo yang berhasil mengkonversinya menjadi gol.
Walhasil, pada menit ke-64 tersebut, Ronaldo kembali mencatatkan namanya di papan skor dan menjadi pemain pertama pencetak dua gol pada laga puncak setelah Diego Milito (Inter Milan) pada 2010.
Merasa di atas angin, Real Madrid semakin leluasa menyerang dan sedikitpun tidak menurunkan tempo.
Hasilnya, pemain yang baru masuk, Marco Asensio menggenapkan gol kemenangan Real Madrid menjadi empat gol pada menit ke-90.
Juventus 1-4 Real Madrid (Mario Mandzukic 27' ; Cristiano Ronaldo 20', 64', Casemiro 61', Marco Asensio 90')
Rahasianya Ada Pada Zidane
Kemenangan ini juga menjadikan Los Blancos meraih gelar ke-12 di ajang Piala/Liga Champions.
Sedangkan bagi Juventus, kekalahan ini merupakan kegagalan kelima pada partai final setelah 1997, 1998, 2003, 2015, dan tahun ini.
Pemain bintang Real Madrid, Ronaldo mengungkapkan jika sang pelatih Zinedine Zidane lah yang membuat timnya bangkit.
Instruksi dari Zidane telah membangkitkan semangat juang pemain dan menjadikan permainan Madrid lebih baik di babak kedua.
"Zidane memberi kami instruksi positif pada jeda pertandingan. Dia mengatakan bahwa percaya kepada kami," ucap Ronaldo dikutip KOMPAS.com dari Marca.

Pemain muda El Real, dan sekaligus pencetak gol terakhir Madrid, Marco Asensio, juga mengungkapkan hal senada dengan Ronaldo.
"Kami membicarakan tentang apa yang harus diperbuat untuk meningkatkan kinerja dan tim berhasil melakukannya," kata Asensio.
"Kami menjalani babak kedua dengan hasrat yang besar dan hal itu direfleksikan di lapangan," imbuhnya.
Gelandang serang berumur 21 tahun itu juga mengungkapkan kunci dari kesuksesan Madrid dalam meraih trofi Liga Champions sekaligus juara La Liga musim ini.
"Kuncinya adalah kebersamaan. Kami bekerja sama dan saling memercayai satu sama lain. Anda tak akan pernah membayangkan tahun seperti ini," ujar pemuda asal Spanyol itu. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)