Breaking News:

Jika Tak Tegas Tangani Persekusi, Kapolres Solok 'Diancam' Begini oleh Kapolri

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengimbau jajarannya untuk menindak tegas para pelaku persekusi yang keberadaannya meresahkan masyarakat.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Rendy Adrikni Sadikin
Tribunnews/Jeprima
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian saat melakukan konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017). Kapolri menjelaskan terduga pelaku bom bunuh diri kampung Melayu adalah jaringan teroris jamaah Anshorut Daulah (JAD) dua pelaku itu ternyata satu jaringan dengan JAD Bandung. 

TRIBUNWOW.COM - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengimbau jajarannya untuk menindak tegas para pelaku persekusi yang keberadaannya meresahkan masyarakat.

Penindakan ini berlaku utnuk semua daerah, tak terkeculi kasus persekusi di Solok, Sumatera Barat.

Bahkan Tito mengaku tak segan untuk mengganti jajarannya jika tidak tegas dalam menindak pelaku persekusi.

"Bahkan sudah saya sampaikan, kalau saya anggap nanti menurut penilaian saya Kapolres di Solok saya anggap lemah, takut, ya saya ganti. Ganti dengan yang berani dan tegas," ujar Tito dengan nada suara yang meninggi, dikutip dari Kompas.com.

"Saya tidak akan segan-segan untuk mencari dan mengganti dengan orang yang lebih tegas. Saya pikir itu langkah-langkah kami ya," lanjut Tito.

Tito juga mengapresiasi kecakapan Kapolres Jakarta Timur yang telah menindak para pelaku persekusi.

"Kalau nanti ada yang merasa diancam, apalagi dengan kekerasan fisik terutama, maka silakan melaporkan ke kepolisian, kami akan berikan perlindungan," tukas Tito.

Di Solok, kasus persekusi telah menimpa seorang dokter RSUD Solok, Fiera Lovita.

Kasus persekusi ini belum diproses oleh polisi dan kini Fiera harus pergi sementara waktu meninggalkan Solok untuk mengamankan dirinya dan anak-anaknya.

Polisi Buru Koordinator Massa yang Datangi Rumah Korban Persekusi di Cipinang, Jakarta Timur

Persekusi yang menimpa anak berusia 15 tahun berinisial PMA di Cipinang Muara, Jakarta Timur tengah ditangani oleh pihak kepolisian.

Kini koordinator massa yang mendatangi rumah PMA di Cipinang Muara, Jakarta timur sedang diburu.

"Ini masih kami dalami. Kami dalami pemeriksaan. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kami bisa melakukan penangkapan," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6/2017), dikutip dari Kompas.com.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan saat diwawancarai di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6/2017).
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan saat diwawancarai di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6/2017). (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)

Hendy mengungkapkan jika rumah PMA didatangi oleh massa dari ormas tertentu.

"Berdasarkan pemeriksaan, FPI. Lalu, ada warga sekitar juga yang terprovokasi. Jadi ikut," kata Hendy.

Namun Hendy masih ingin mendalami kejadian tersebut dan bergerak untuk mencari pelakunya malam ini, Jumat (2/6/2017).

Kini polisi telah menetapkan Abdul Majid (22) dan Mat Husin alias Ucin (57) sebagai tersangka pelaku persekusi.

Mereka dijerat Pasal 80 ayat 1 jo Pasal 76c UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman diatas lima tahun penjara.

Djarot Tawari Fiera Korban Persekusi Pindah ke Jakarta

Djarot juga memberikan tawaran kepada Fiera Lovita yang menjadi korban persekusi.

Djarot mengungkapkan jika Fiera bias pindah bekerja ke DKI Jakarta jika merasa sudah tidak aman lagi berada di Solok.

Fiera bisa mengajukan diri untuk bekerja di bawah Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau misalnya dia (Fiera) merasa enggak aman, ya ngajukan pindah ke DKI," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/6/2017) seperti dikutip dari Kompas.com.

Fiera Lovita, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok, Sumatera Barat, saat memberikan keterangan pers di kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017). Fiera menceritakan tindakan teror dan intimidasi oleh ormas tertentu yang menuduh Fiera menghina tokoh mereka melalui status di Facebooknya.
Fiera Lovita, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok, Sumatera Barat, saat memberikan keterangan pers di kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017). Fiera menceritakan tindakan teror dan intimidasi oleh ormas tertentu yang menuduh Fiera menghina tokoh mereka melalui status di Facebooknya. (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)

Djarot mengungkapkan jika Pemprov DKI bisa mempekerjakan Fiera di Ibu Kota.

Nantinya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta yang akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan Kementerian Kesehatan untuk mengurus perpindahan tersebut.

"Saya tadi bilang sama Pak Suradika (Kepala BKD Agus Suradika), bantu aja. Saya bilang, kalau emang lebih aman di Jakarta, ya sudah diterima aja, kami proses di sini," ucap Djarot.

Meski demikian, Djarot mengungkapkan jika perpindahan Fiera ke Jakarta tidak bisa menyelesaikan masalah persekusi secara keseluruhan.

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah menindak tegas oknum-oknum yang melakukan perbuatan main hakim sendiri itu.

"Pemerintah bertindak tegas untuk melawan dan kemudian melarang, kemudian menindak mereka yang melakukan intimidasi, perbuatan sewenang-wenang, kemudian juga main hakim sendiri," ucap Djarot.

TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SolokTito KarnavianFiera Lovita
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved