Jika Tak Tegas Tangani Persekusi, Kapolres Solok 'Diancam' Begini oleh Kapolri
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengimbau jajarannya untuk menindak tegas para pelaku persekusi yang keberadaannya meresahkan masyarakat.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Rendy Adrikni Sadikin
TRIBUNWOW.COM - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengimbau jajarannya untuk menindak tegas para pelaku persekusi yang keberadaannya meresahkan masyarakat.
Penindakan ini berlaku utnuk semua daerah, tak terkeculi kasus persekusi di Solok, Sumatera Barat.
Bahkan Tito mengaku tak segan untuk mengganti jajarannya jika tidak tegas dalam menindak pelaku persekusi.
"Bahkan sudah saya sampaikan, kalau saya anggap nanti menurut penilaian saya Kapolres di Solok saya anggap lemah, takut, ya saya ganti. Ganti dengan yang berani dan tegas," ujar Tito dengan nada suara yang meninggi, dikutip dari Kompas.com.
"Saya tidak akan segan-segan untuk mencari dan mengganti dengan orang yang lebih tegas. Saya pikir itu langkah-langkah kami ya," lanjut Tito.
Tito juga mengapresiasi kecakapan Kapolres Jakarta Timur yang telah menindak para pelaku persekusi.
"Kalau nanti ada yang merasa diancam, apalagi dengan kekerasan fisik terutama, maka silakan melaporkan ke kepolisian, kami akan berikan perlindungan," tukas Tito.
Di Solok, kasus persekusi telah menimpa seorang dokter RSUD Solok, Fiera Lovita.
Kasus persekusi ini belum diproses oleh polisi dan kini Fiera harus pergi sementara waktu meninggalkan Solok untuk mengamankan dirinya dan anak-anaknya.
Polisi Buru Koordinator Massa yang Datangi Rumah Korban Persekusi di Cipinang, Jakarta Timur
Persekusi yang menimpa anak berusia 15 tahun berinisial PMA di Cipinang Muara, Jakarta Timur tengah ditangani oleh pihak kepolisian.
Kini koordinator massa yang mendatangi rumah PMA di Cipinang Muara, Jakarta timur sedang diburu.
"Ini masih kami dalami. Kami dalami pemeriksaan. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kami bisa melakukan penangkapan," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6/2017), dikutip dari Kompas.com.

Hendy mengungkapkan jika rumah PMA didatangi oleh massa dari ormas tertentu.
"Berdasarkan pemeriksaan, FPI. Lalu, ada warga sekitar juga yang terprovokasi. Jadi ikut," kata Hendy.