Tulisannya Tuai Tanggapan Negatif dan Ancaman, Ini yang Dilakukan Afi
Akhir-akhir ini, dunia media sosial digegerkan dengan munculnya seorang remaja bernama Afi Nihaya Faradisa.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Akhir-akhir ini, dunia media sosial digegerkan dengan munculnya seorang remaja bernama Asa Firda Nihaya atau yang dikenal dengan nama pena Afi Nihaya Faradisa.
Remaja asal Banyuwangi ini menggegerkan media sosial karena tulisan-tulisan yang diunggahnya di akun Facebook pribadinya.
Tulisan-tulisannya yang cukup kritis tentang isu keberagaman dan kemajemukan membuat kagum banyak orang.
Namun, tak pelak, tulisan-tulisannya tersebut diapresiasi oleh banyak pihak.
Beberapa waktu lalu, ia diundang oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada dalam sebuah talkshow.
Cerita Lengkap Afi Nihaya Soal Kegemarannya hingga Persoalan Kebangsaan, Bikin Kagum!
Ia menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk "Saya Indonesia Saya Pancasila" yang digelar di ruang perpustakaan Gedung Fisipol UGM pada Senin (29/5/2017).
Kendati demikian, ternyata misi Afi tersebut tidak sellau ditanggapi positif oleh orang.
Dilansir dari Kompas.com, terkadang, ia pun mendapat tenggapan negatif, bahkan mendapat ancaman.
Menanggapi hal tersebut, Afi pun mengaku harus pandai mengendalikan emosi.
Ketika mendapati hal tersebut, ia mengaku merasa marah, menangis, bahkan takut.
"Saya ini hanya manusia yang sangat-sangat biasa bukan malaikat. Saya bisa marah, menangis, takut dan segenap emosi manusiawi lainya," ujar Afi.
Dilansir dari laman resmi UGM, meski tulisannya sering menimbulkan pro dan kontra, ia tidak mempermasalahkannya asalkan misinya untuk menyampaikan pesan perdamaian lewat tulisan tetap tercapai.
Komentar-komentar Mengejutkan Banjiri Pertemuan Afi dengan GP Ansor dan Banser NU
“Saya senang ada tanggapan, baik yang pro dan kontra, berarti tujuan tulisan saya tercapai, kita tidak harus berpikiran sama tapi marilah kita sama-sama untuk berpikir,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tulisan yang diunggah di Facebooknya merupakan bentuk keprihatinannya dalam menanggapi isu keragaman.
“Poinnya tetap sama, kita harus hidup rukun sebagai sebuah bangsa,” katanya. (TribunWow.com//Galih Pangestu J)