Breaking News:

Studi Mengatakan Instagram dan Snapchat Buruk untuk Kesehatan Mental!

Sembilan puluh satu persen anak muda yang menggunakan media sosial, berdampak negatif pada kehidupan mereka.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
muslimvillage.com
Ilustrasi 

TRIBUNWOW.COM - Anak-anak muda zaman sekarang mengalami peningkatan tingkat kecemasan, depresi, rendahnya harga dairi, dan kurang tidur yang diakibatkan dari penggunaan medoa sosial.

Melansir dari laman Muslim Village pada, Selasa (30/5/2017), sebuah studi di Inggris mengatakan bahwa Instagram dan Snapchat bisa sangat merusak kesehatan mental.

Fans Bahagia Nggak Ketulungan! Ini Lho Kejutan Boyzone untuk Rayakan Anniversary Ke-25!

Menurut laporan yang diterbitkan oleh badan amal pendidikan kesehatan independen Royal Society for Public Health and the Young Health Movement, mengatakan bahwa media sosial lebih adiktif daripada alkohol dan rokok.

Sembilan puluh satu persen anak muda yang menggunakan media sosial, berdampak negatif pada kehidupan mereka.

Para periset yang bertanya pada hampir 1.500 anak muda dengan rentang usia 14 sampai 24 tahun mengatakan bahwa mereka menghabiskan lebih dari dua jam dalam sehari di situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Kebiasaan ini tentunya membuat kesehatan mentalnya menjadi buruk termasuk perihal dampak tekanan psikologis.

Fakta dari KPK: Diduga Ada Saweran di Dirjen Kemendes untuk Menyuap Auditor BPK

Para peneliti meminta anak-anak muda yang diteliti tersebut untuk menilai lima media sosial yang paling populer mulai dari Youtube, Twitter, Facebook, Snapchat, dan Instagram dengan poin-poin yang sudah disediakan untu mengetahui seberapa besar pengaruhnya media sosial tersebut terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak muda.

Instagram ditemukan paling berbahaya.

Tujuh dari 10 orang mengatakan bahwa Instagram membuat mereka merasa lebih buruk tentang citra tubuh mereka.

Dihadapkan dengan ribuan gambar yang diunggah di media sosial, sembilan dari 10 gadis mengatakan mereka tidak puas dengan tubuh mereka dan wanita berpikir untuk membuat berbagai perubahan pada penampilan mereka, termasuk operasi.

Menurut penelitian tersebut Snapchat mengikuti Instagram sebagai media sosial yang paling merugikan kesehatan mental dan kesejahteraan anak muda.

Curiga Sang Kekasih Menyembunyikan Sesuatu Di Kamarnya, Pria Ini Malah Temukan Hal Tak Terduga!

Aplikasi perpesanan gambar yang populer dilaporkan memiliki efek negatif yang kuat pada 'Fear Of Missing Out' (FOMO) dan juga pengguna yang tidak tidur karena terlalu asyik main Snapchat.

Hal serupa juga dialami oleh orang-orang yang kecanduan main Facebook.

Setengah dari peserta yang diteliti mengatakan Instagram dan Facebook yang paling memperburuk perasaan cemas.

Temuan juga menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dan depresi di kalangan anak muda telah meningkat 70 persen dalam 25 tahun terakhir.

Haru, Inilah Di Balik Layar Pemotretan SISTAR untuk Album Terakhirnya

Menurut para hasil penelitian, pengguna memiliki harapan yang tidak realistis saat mereka menelusuri profil di jejaring sosial, yang dapat menyebabkan harga diri rendah dan pengejaran perfeksionisme yang dapat bermanifestasi sebagai gangguan kecemasan.

Banyak pengguna juga mencatat bahwa mereka mengalami intimidasi saat menggunakan jejaring sosial.

Facebook menjadi media sosial yang paling ramai dengan cyber bullying.

"Saya diganggu secara pribadi dan kemudian di Facebook oleh sekelompok gadis dari sekolah. Saya mulai berhenti makan, hampir tidak tidur dan menjadi sangat cemas meninggalkan rumah dan pergi ke sekolah, itu pasti mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan saya," Laporan mengutip pernyataan dari seorang anak muda dari Midlands.

Bakal Nikahi Model Cantik, Ini Persiapan Petra Sihombing

"Anonymous bullying online melalui Twitter seputar hal-hal pribadi telah menyebabkan saya melukai diri sendiri dan takut pergi ke sekolah. Bullying di Instagram telah membuat saya mencoba bunuh diri dan juga merugikan diri sendiri. Keduanya membuat saya mengalami episode depresi dan kecemasan, "kata seorang remaja seperti dikutip oleh laporan tersebut.

Di sisi lain, jaringan sosial mungkin memiliki manfaat karena mereka dapat memberikan dukungan emosional yang lebih banyak dan bisa menjadi cara efektif untuk mengekspresikan diri dan identitas diri.

Pakar kesehatan Royal Society for Public Health dan Gerakan Kesehatan Muda telah meminta platform media sosial untuk membuat pesan peringatan pop-up khusus untuk mencegah penggunaan berlebihan.

Nggak Nyangka! Selain Bunglon, 5 Hewan Ini Juga Jago Sembunyi, Coba Temukan!

Mereka juga ingin memperkenalkan ikon khusus atau tanda air untuk menyorot foto yang diedit secara digital untuk mencegah pengguna merasa tidak enak tentang penampilan mereka.

Selain itu, para periset menyerukan agar jaringan berkontribusi untuk mengidentifikasi pengguna yang dapat menderita masalah kesehatan mental melalui pos dan data lainnya. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FacebookTwitterInstagram
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved