Ramadan 2017
Tradisi Unik Sambut Ramadan di Beberapa Daerah Ini Bikin Perutmu Gendut, Simak Videonya!
Beberapa daerah memiliki tradisi unik dalam menyambut datangnya bulan Ramadan.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Beberapa daerah memiliki tradisi unik saat Ramadan menjelang.
Satu diantaranya adalah tradisi makan bersama usai tarawih di Masjid Al-Fath di RT 05, Dusun Kedon, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Usai tarawih, para jemaah dapat menikmati makan malam dengan menu tongseng ayam, Jumat (26/5/2017) malam.
Sebelum makan bersama, acara diawali dengan melantunkan doa bersama.
Nikita Mirzani Unggah Foto Seronok, Penampilannya Bikin Melongo!
Sidratul Muntaha, selaku takmir Masjid Al-Fath mengungkapkan jika tradisi semacam ini sudah dilakukan sejak lama.
Ia menceritakan jika dahulu tradisi ini disebut dengan nama 'megonoan', atau makan bersama dengan menu nasi megono.
Nasi megono adalah nasi dengan gudangan (urap sayuran) dilengkapi lauk telur dan parutan kelapa dan disajikan di atas daun pisang.
Dahulu juga ada minuman khusus yang disajikan usai megonoan.
"Dulu minumnya air dicampur gula jawa dan daun serai," kata Muntaha.
Dapat Ucapan Selamat Beribadah Puasa dari Jokowi, Netizen Malah Adukan Hal Ini
Seiring berkembangnya zaman, hidangan kini diganti dengan tongseng ayam dan beberapa menu modern lainnya.
Penggunaan daun pisang sebagai wadah makanan juga digantikan oleh piring yang lebih praktis penyajiannya.
Untuk menggelar tradisi semacam ini, warga secara kolektif membawa kebutuhan masak-memasak, dari bahan-bahan makanan, seperti beras hingga kayu bakar dan tidak memberlakukan iuran.
Mereka bekerja sama dan bahu-membahu untuk meyiapkan acara tersebut.
Meski selalu mengalami perkembangan dalam pelaksanaan dan menu makanan, acara ini pada intinya adalah untuk memupuk silaturahim warga.
Ternyata Ini Menu Buka Favorit Isyana Sarasvati!
"Yang utama sebagai bentuk silaturahmi antarwarga," ucap Muntoha.
Bahkan, seorang warga yang bernama Mawan mengungkapkan jika pernah satu gerobak bakso diborong untuk menambah makanan yang disajikan.
"Kadang sampai borong gerobak bakso," ucapnya.
Bagi-bagi apem di Surabaya
Tradisi menyambut Ramadan juga dilakukan di sekitar Masjid Al-Akbar, Surabaya, Jumat (26/5/2017) sore.
Saat itu, sebanyak 1.438 kue apem dibagi-bagikan gratis untuk warga sekitar masjid.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Sambil membawa nampan, ia turut serta membagi-bagikan kue kepada tukang becak dan petugas keamanan yang ada di sekitar Jalan Pagesangan, Surabaya.
Menurut Gus Ipul, tradisi menyambut bulan puasa ini merupakan simbol permohonan maaf sesama manusia saat memasuki bulan suci.
Kue apem yang disediakan juga mengacu pada angka tahun pada Ramadan, yakni 1438 Hijriah.
"Istilah apem dari cerita masyarakat sebenarnya dari kata bahasa Arab 'afwun' yang berarti maaf. Sama orang Jawa dipermudah pengucapannya menjadi Apem," kata Gus Ipul.
Ucapkan Selamat Puasa, Ayu Ting Ting Malah Diminta Banyak Istigfar
Kue ini disusun seperti gunungan sebelum akhirnya dibagi-bagikan.
Gunungan kue apem juga dimanfaatkan beberapa warga untuk berfoto.
Di perkampungan di Surabaya, tradisi pembagian apem dan beberapa makanan lainnya ini dikenal dengan istilah "Megengan".
Berikut ini video megengan di Surabaya.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)