Breaking News:

Pejabat BPK Kena OTT KPK

'Tamparan' KPK soal Status WTP oleh BPK yang Tak Layak Dibanggakan

Apung mengatakan, sejak awal, pemerintahan Jokowi harusnya tidak terlalu membanggakan status WTP yang diberikan oleh BPK.

Editor: Rimawan Prasetiyo
KOMPAS.COM/AMBARANIE NADIA
Deputi Sekjen FITRA, Apung Widadi dalam konferensi pers di Seknas Fitra, Jakarta, Rabu (26/4/2017). 

TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Deputi Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Apung Widadi, menilai penangkapan pejabat Badan Pemeriksa Keuangan oleh Komisi Pemberantasan korupsi terkait jual-beli status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) merupakan tamparan keras bagi pemerintahan Joko Widodo.

"Selang seminggu setelah BPK memberikan hasil audit kepada Presiden dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), malam ini dua auditor utama BPK ditangkap KPK bersama dengan oknum dari Kemendes," kata Apung kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2017).

Apung mengatakan, sejak awal, pemerintahan Jokowi harusnya tidak terlalu membanggakan status WTP yang diberikan oleh BPK.

Dikait-kaitkan dengan Ahok, Pejabat BPK yang Kena OTT KPK Punya Jejak Mengejutkan

Sebab, status WTP memang tidak menjamin pemerintahan bersih dalam tata kelola anggaran.

Terbukti, menurut dia, banyak kasus korupsi kepala daerah yang ditangani KPK, padahal predikat laporan keuangan daerahnya WTP.

Ilustrasi: Gedung BPK, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Gedung KPK.
Ilustrasi: Gedung BPK, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Gedung KPK. (KOMPAS.COM/TRIBUNNEWS.COM/KOLASE TRIBUNWOW.COM)

"Istilahnya ini ditunjukkan oleh KPK (ke Jokowi). WTP rasanya tidak layak dibanggakan," ucap Apung.

Apung mengaku sudah mendengar sejak lama adanya kabar bahwa status WTP yang diperjualbelikan oleh oknum di BPK.

KPK Dikabarkan Tangkap Tangan Pejabat BPK, Begini Fakta Lengkapnya!

Kabar ini pun terbukti setelah penangkapan oleh KPK.

Fitra pun mendesak adanya reformasi internal di BPK.

"Ini adalah tamparan keras bagi BPK. Mitos selama ini bahwa ada jual beli predikat WTP di BPK seolah olah terpecahkan," kata dia.

Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan sebelumnya mengatakan, petugas KPK membawa dua Auditor Utama Keuangan Negara III BPK yang berinisial R dan AS beserta salah satu stafnya yang berinisial Y.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Selain BPK, operasi tangkap tangan diduga juga dilakukan terhadap pejabat di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Auditor Diduga Terima Suap, Begini Respons BPK!

Saat dikonfirmasi, Menteri Desa, Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa ia belum mendapatkan penjelasan secara rinci mengenai keterlibatan bawahannya dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK.

Namun, ia mendapat informasi bahwa petugas KPK mendatangi Kantor Kementerian Desa dan PDTT.

"Saya dapat informasi ada salah satu ruang pegawai Kemendes yang disegel KPK. Saya kirim biro hukum saya ke KPK untuk dapat informasi," ujar Eko, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Rencananya, pada Sabtu (26/5/2017) hari ini, KPK akan menggelar jumpa pers. (Kompas.com/Ihsanuddin)

Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Fitra: KPK Menunjukkan ke Jokowi, Status WTP Tak Layak Dibanggakan.

Sumber: Kompas.com
Tags:
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Operasi Tangkap Tangan (OTT)Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved