Inspiratif! Kisah Polisi Bangun Masjid hingga Ubah Tempat Jual Miras Jadi Tempat Pengajian
Mengenakan seragam dinasnya, Bripka La Ode Astar berpanas-panasan bersama warga yang tampak membuat adonan semen, pasir dan batu sebagai pondasi.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Mengenakan seragam dinasnya, Bripka La Ode Astar berpanas-panasan bersama warga yang tampak membuat adonan semen, pasir dan batu sebagai pondasi bangunan.
Lelah dan keringat yang deras bercucuran tak menghentikan mereka yang ingin mendirikan sebuah masjid di Kelurahan Baadia, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Pendirian masjid ini berawal ketika La Ode Astar membeli tanah dan mewakafkannya untuk warga.
Ia mengaku membeli tanah tersebut menggunakan uang dari tabungannya selama menjadi menjadi anggota Polri.
“Alhamdulillah saya mendapatkan tanah kapling, ukuran 12 x 15 meter, dan saya sudah wakafkan untuk membangun masjid di tempat saya bertugas ini,” kata Bripka La Ode Astar saat ditemui Kompas.com, Selasa (23/5/2017).
Sukses Butuh Kerja Keras, Seorang Sutradara Ungkap Perjuangan Suzy di Awal Karier, Inspiratif!
“Untuk membeli tanah ini saya gunakan uang pribadi saya. Istri saya bukan juga bukan pegawai, uang yang saya gunakan beli tanah ini dari hasil tabungan saat menjadi Anggota Polri,” imbuhnya.
Padahal uang tabungan tersebut awalnya akan digunakan untuk membangun rumah pribadinya pada tahun 2017 ini.
Pihak keluarga juga telah mengetahui dan menyetujui niat baik La Ode Astar tersebut, meski awalnya sempat kaget.
“Istri saya sempat kaget juga karena uang itu mau bangun rumah, tapi saya berikan pemahaman bahwa kita ini memberikan kebaikan. Insya allah, yakin saja Allah akan membalasnya nanti. Alhamdulillah, istri saya menyetujuinya,” ucap Astar.
La Ode Astar mengaku senang atas tindakannya tersebut dan berharap masjid ini nantinya akan menjadi tempat yang bermanfaat.
“Saya sangat senang kalau masjid ini betul-betul sudah digunakan masyarakat sini dan sangat bermanfaat dan menjadikan amal jariyah bagi saya,” imbuhnya.
Inspiratif! di Tengah Teknologi Canggih, Sebuah TK Punya Cara Mendidik yang Unik dan Anti Mainstream
Kini warga bergotong royong saling membantu untuk mendirikan masjid tersebut.
La Ode Astar juga mengungkapkan, jika masih dibutuhkan dana untuk pembangunan Masjid tersebut.
Hanisa, istri Ketua RT setempat, menilai tindakan La Ode Astar ini membawa manfaat yang baik bagi warga di Kelurahaan Baadia.
Lingkungan yang dahulu menjadi tempat maksiat kini menjadi lingkungan yang baik.
"Semoga akan lahir La Ode Astar lainnya di daerah ini sehingga daerah kami menjadi aman dan baik," tutur Hanisa.
Ubah warung miras menjadi Taman Pengajian Alquran
Niatan La Ode Astar membangun masjid ini bermula ketika ia berhasil mengubah warung minuman keras (miras) menjadi Taman Pengajian Al Quran bagi anak-anak di Lingkungan Baadia tersebut pada awal Januari 2017 silam.
Ia melihat di lingkungan tersebut tak terdapat adanya masjid.
“Awal januari 2015, saya dtugaskan sebagai Bhabinkamtibmas di daerah Kelurahan Baadia. Memang saya melihat tempat itu menjadi tempat jual minuman keras tradisional dan bahkan ada yang datang dari luar untuk beli minuman dan minum di situ,” kata Astar, Senin (6/3/2017), dikutip dari Kompas.com.
Kisah Polisi yang Teriak Saya Makan Gaji Buta, Saya Sampah Masyarakat
Sebelumnya, tempat penjualan miras tersebut telah membuat resah warga sekitar.
Banyak pula terjadi insiden, seperti perkelahian warga yang tengah mabuk di tempat tersebut.
Apalagi tak jarang adanya transaksi penjualan minuman keras yang dilakukan di siang hari.
Pemandangan tersebut menjadi konsumsi tidak baik bagi anak-anak dibawah umur yang berada di lingkungan tersebut.
La Ode Astar sebelumnya telah tiga kali menegur pemilik tempat agar menghentikan aktivitas jual beli minuman kerasnya.
Namun sang pemilik yang diketahui bernama La Aefu tak mengindahkan teguran tersebut.
“Sampai warga menjadi resah dan menyampaikan ke saya. Saya coba bicara dari hati ke hati sama pemilik tempat, ternyata dia juga ingin beralih jualan lain tapi tidak punya modal. Apalagi dia tak punya pengalaman lain,” ujarnya.
Mendengar cerita itu, La Ode Astar terenyuh dan berniat akan memberikan modal usaha kepada La Aefu agar beralih menjual dagangan lain.
“Dia saya beri modal untuk usahanya yang lain, modal saya berikan kecil hanya Rp 6 juta. Modalnya ikhlas saya berikan dan tidak ada pengembalian kepada saya. Yang penting, dia berhenti menjual minuman dan tempatnya saya gunakan untuk menjadi tempat pengajian dan teryata dia setuju,” ucap Astar.
Asli Ngakak! Tak Selamanya Razia Polisi Menakutkan Video Pria Manja Ditilang Ini Buktinya
La Ode Astar bersama lurah dan warga lantas merenovasi tempat jualan miras tersebut menjadi Tempat Pengajian Al Quran setelah terjalin kesepakatan dengan La Aefu pada akhir tahun 2016.
Tempat yang berukuran 4,5 meter x 7 meter tersebut kini dapat digunakan anak-anak untuk mengaji, sejak awal Januari 2017.
Tempat tersebut kini dipenuhi hiruk pikuk orang mengaji.
Tercatat, ada sekitar 250-300 anak santri yang mengaji di tempat tersebut.
Tak hanya anak-anak, bahkan orang dewasa juga turut serta mengaji.

Selain diisi oleh warga, La Ode Astar juga menjadi guru relawan untuk mengajar di tempat tersebut.
“Dengan adanya tempat ini warga menjadi senang dan tenang karena tidak ada lagi keributan. Saya bersyukur, dengan adanya tempat pengajian ini ada hasil. Anak-anak sekitar bisa belajar mengaji dengan baik dan akhlaknya juga baik,” kata Astar. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)