Breaking News:

Dukung Jokowi Maju 2019, Golkar Kini Bahas Cawapres! Sosok Inikah yang Akan Maju?

Partai Golkar resmi mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Presiden pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie pada acara Rapimnas Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timue, Senin (21/5/1017). 

TRIBUNWOW.COM - Partai Golkar resmi mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Presiden pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.

Partai berlambang beringin ini juga mulai angkat bicara terkait calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi nanti.

Usulan tersebut disampaikan oleh Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Senin (22/5/2017), di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Posisi capres sudah jelas yaitu Pak Presiden Joko Widodo. Namun posisi cawapres masih kosong. Sebagai partai apa yang harus kita lakukan dalam soal ini," kata Aburizal, Senin malam yang disambut tepuk tangan peserta Rapimnas yang hadir, dikutip dari Kompas.com.

Foto-Foto Penggerebekan Pesta Gay Jadi Viral, Siapa Penyebarnya?

Menurutnya, soal cawapres wajar dibahas lebih lanjut pada Rapimnas kali ini karena dianggap sebagai sesuatu yang strategis, terlebih Golkar telah menentukan pilihan untuk memilih Jokowi.

Ketika pria yang akrab dipanggil Ical ini bertanya apakah Golkar perlu mengusulkan cawapres yang berasal dari internal partai, hadirin Rapimnas langsung menyambut positif.

"Apakah kita akan mengusulkan satu atau dua nama dari Partai Golkar untuk mendampingi beliau?" tanya Politisi yang akrab disapa Ical itu.

"Setuju," jawab sejumlah peserta Rapimnas.

Lebih lanjut, pembahasan cawapres ini tidak akan menyebutkan nama, supaya tidak mengesankan seolah Golkar mencari jabatan tersebut.

Ke Bandung, Raja dan Ratu Swedia Temui Viking Suporter Persib, Ini Alasannya!

"Kita ingin membesarkan negara ini tapi kita juga ingin membesarkan Partai Golkar. Dengan semua itu kita mampu memberikan sumbangan agar tanah air tercinta dapat lebih adil, maju, sejahtera," tutur mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Setya Novanto jadi cawapres?

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menuturkan, Partai Golkar menyerahkan kepada Jokowi untuk melakukan penjaringan calon wakil presiden.

Di samping itu, upaya komunikasi juga akan dilakukan bersama dengan partai-partai pengusung Jokowi pada pemilu 2019 nanti.

Tidak menutup kemungkinan akan muncul cawapres dari Golkar yang akan mendampingi Jokowi.

"Di dunia politik peluang itu pasti ada tapi kita tidak bisa mendahului dari proses-proses komunikasi politik yang kita lakukan," ujar Idrus saat ditemui di sela Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (23/5/2017), dikutip dari Kompas.com.

Ridwan Kamil Beberkan Motif dan Alasan Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Bandung, Oh Ternyata!

Ketika nama Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto disinggung berpeluang sebagai pendamping Jokowi pada Pemilu 2019, Idrus mengungkapkan jika peluang tersebut bisa terbuka bagi siapa pun.

Namun perlu adanya komunikasi lebih lanjut dan produktif menganai hal tersebut.

Hal tersebut diperlukan untuk menjamin kemenangan Pemilu 2019 dan menjamin jika Jokowi dan pasangannya tersebut dapat merealisasikan program-programnya.

"Saya kira semua ini bisa," kata Idrus.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di Rapimnas Partai Golkar, Balikpapan, Senin (21/5/2017).
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di Rapimnas Partai Golkar, Balikpapan, Senin (21/5/2017). (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

Tanggapan JK mengenai cawapres Jokowi pada Pilpres 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara terkait adanya wacana pengusungan cawapres dari Golkar untuk mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

JK mengaku tak akan maju dalam Pilpres 2019 nanti.

"Perlu lah di internal Golkar (dibahas). Golkar perlu mengevaluasi kader yang cocok untuk itu (calon wapres). Yang jelas bukan saya," kata Kalla di rumah dinas Wakil Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/5/2017), dikutip dari Kompas.com.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009 tersebut mengaku ingin beristirahat.

Ia ingin lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarganya.

"Saya kan mau istirahat setelah ini. Pastilah ingin menikmati dengan cucu dan sebagainya," kata Kalla.

Larang Ahli PBB Ikut Campur soal Vonis Ahok, Jusuf Kalla Terima Imbasnya!

Meski setuju jika Golkar perlu mencari cawapres mendampingi Jokowi.

Namun JK menuturkan jika untuk saat ini waktunya dirasa kurang tepat untuk membahas hal tersebut.

"Tentang Wapres, memang perlu, tapi persoalannya apa sudah waktunya? Kan Presiden dan Wapres itu selalu bukan keinginan satu partai," kata Kalla.

Lebih lanjut JK mengungkapkan jika Golkar perlu membangun koalisi terlebih dahulu sebelum membahas mengenai cawapres.

"Jadi pembicaraannya koalisi. Tapi kalau untuk menetapkan pada dewasa ini pasti belum waktunya. Karena butuh koalisi juga. Koalisi saja belum terbentuk, apalagi mengusulkan pasangannya," ujar dia. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Aburizal BakriePresiden Joko Widodo (Jokowi)Partai Golkar
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved