Dua Tokoh Ini Beberkan Hubungan Jokowi-Jusuf Kalla Usai JK Ketahuan Dukung Anies Sandi
Bagaimanakah hubungan Jokowi dan Jusuf Kalla setelah Pilkada DKI Jakarta dimenangkan Anies Basewdan dan Sandiaga Uno?
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla belum lama ini terbongkar menjadi 'dalang' pencalonan Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta lalu.
Hal tersebut secara terang-terangan diungkapkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, 2 Mei 2017.
Berbeda suara dengan Jokowi dan PDIP yang mendukung penuh pasangan lawan Anies, Ahok-Djarot, hal ini menyisakan pertanyaan besar.
Dilansir dari Tribun Medan, bahkan nyaris tak terlihat Presiden Jokowi dan Wapres JK bersamaan dalam satu acara resmi.
4 Pemikiran Tajam Jokowi untuk Berantas Terorisme yang Disampaikan di Kancah Internasional
Bagaimanakah hubungan Jokowi dan Jusuf Kalla setelah Pilkada DKI Jakarta dimenangkan Anies Basewdan dan Sandiaga Uno?
Dua tokoh yang masuk dalam kabinet Jokowi-JK pun bersuara, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.
Luhut pun menegaskan hubungan keduanya masih terbina secara baik.
"Hubungan Pak Jokowi dengan Pak JK baik-baik saja," ujar Luhut, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Minggu (21/5/2017) di Novotel, Balikpapan.
Terbongkar! Ada Intervensi Jusuf Kalla pada Pencalonan Anies Baswedan
Menurutnya, berbeda pendapat antara keduanya tidak menimbulkan gejolak.
Apalagi Jokowi sebagai sosok yang telah dikenalnya sekitar 10 tahun ini, memiliki pembawaan yang mudah merangkul orang.
"Pak Jokowi sebagai orang Jawa pinter. Pinter ngemong yang lebih tua," ucapnya.
Jokowi Ungguli 3 Ulama Ini Sebagai Tokoh Islam Paling Berpengaruh Dunia, Habib Rizieq Nomor Berapa?
Hal senada juga diungkapkan Pramono Anung, bahwa hubungan kedua pemimpin ini sangat baik.
“Presiden dan Wakil Presiden itu Dwitunggal yang bersama-sama, dan mereka dalam menjalankan kepemimpinan itu selalu bersama-sama. Tidak ada ruang bagi siapa pun untuk bisa memecah itu,” tegas Pramono kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Istana Bogor, Jabar, Senin (22/5) sore, seperti dilansir dari setkab.go.id.
Namun menurutnya, tidak menjadi masalah kalau ada desas-desus atau orang yang mempersepsikan ada perpecahan di antara keduanya.
Karena hubungan keduanya tidak akan goyah dengan persepsi-persepsi yang salah itu.
Pramono juga menyakini kepemimpinan Jokowi–JK ini mudah-mudahan legacy ataupun sistem yang ditinggalkan itu menjadi sangat baik.
Hal itu terbukti dengan pengakuan dunia terhadap Indonesia saat ini yang begitu tinggi di forum internasional.
“Sampai dengan rating yang membaik, kemudian juga investasi yang berbondong-bondong, kepala negara yang hampir sebulan rata-rata tiga kali. Ini kan menunjukkan bahwa Indonesia sedang menjadi darling-nya dunia,” ujarnya. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)