Pesta Gay Kelapa Gading
Universitas Budi Luhur Terseret dalam Kasus Pesta Homo di Jakarta, Ternyata Ini Sebabnya!
Dalam pesta seks gay tersebut ternyata ada satu orang yang berstatus mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi swasta di kawasan Ciledug.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Sebuah pesta seks para gay atau kaum homo kembali digerebek oleh Tim Gabungan Polrestro Jakarta Utara dan Polsektro Kelapa Gading.
Pesta seks antara kaum pria itu dilakukan di sebuah tempat kebugaran atau fitnes, Atlantis Gym & Sauna yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (21/5/2017).
Tempat kebugaran tersebut berada di ruko Kokan Permata Blok B 15-16 Kelapa Gading RT15/ RA 03 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
Buset! Cuma Bayar Segini, Peserta Pesta Homo di Kelapa Gading Dapat Fasilitas Panas
Petugas menggelandang sebanyak 141 pria yang tertangkap basah sedang melakukan pesta seks.
Mereka digerebek dalam keadaan telanjang bulat bertempat di lantai tiga.
Penggerebekan yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Nasriadi itu terjadi sekitar pada pukul 19.30 WIB.
Mengutip dari Warta Kota, dalam pesta seks gay tersebut ternyata ada satu orang yang berstatus mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi swasta di kawasan Ciledug, Tangerang.
Dalam pesta seks gay tersebut ia tampil sebagai penari telanjang atau yang biasa disebut striptis.
Mahasiswa itu usianya sekitar 20 tahun atau kelahiran tahun 1997.
Edan! Ini Fakta-fakta Pesta Homo di Jakarta dengan Peserta 141 Pria, No 4 Bikin Syok
Masih mengutip pemberitaan Warta Kota, pihak kampus langsung menyampaikan bantahannya terhadap berita miring ini.
Budi, bagian Informasi Universitas Budi Luhur, Ciledug memberikan penjelasan terkait kejadian ini pada, Senin (22/5/2017).
Ia mengatakan bahwa mahasiswa yang berinisial BY ini hanya mengaku-ngaku saja menjadi mahasiswa Universitas Budi Luhur, Ciledug.
Ia juga menambahkan jika nama BY tidak tercantum dalam daftar kemahasiswaan, ia menjelaskan bahwa BY tidak pernah kuliah di Budi Luhur.
Berdasar informasi dari Warta Kota, penari striptis di ruko yang dijadikan tempat fitnes dan spa tersebut dibayar hingga Rp 1,4 juta.
Hal ini dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi.
Untuk penari striptis senior yang sudah sering tampil di ruko tersebut dibayar sebesar Rp 1,4 juta.
Sementara untuk penari yang masih junior, mereka dibayar sekitar Rp 700 ribu hingga Rp 1 jutaan.
Nasriadi menambahkan, pesta seks kaum gay ini sering dilakukan di ruko tersebut.
Tempat itu kerap menggelar pesta seks gay setiap Sabtu dan Minggu.
Nasradi meyakini, tidak ada pejabat atau artis yang terlibat dalam kasus prostitusi tersebut.
Ia juga meyakini tak ada anak di bawah umur dalam pesta seks saat itu.
Pasca penggerebekan, kepolisian langsung mengamankan para tersangka ke Mako Polres Jakarta Utara yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan para saksi dan tersangka, lalu mengamankan barang buktim melakukan gelar perkara, serta penyidikan lainnya lebih lanjut.
Kapolrestro Jakarta Utara, Kombes Dwiyono juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus ini, pada Senin (22/5/2017). (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)
 
							 
                 
											 
											 
											 
											