Breaking News:

Hasto Wardoyo, Sosok Bupati Kulonprogo Berprestasi yang Tak Tersorot Media!

Tak banyak media nasional yang menyorot kinerja dari bupati yang juga seorang dokter spesialis kandungan ini.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
Kontributor Bandung Reni Susanti / Kompas.com
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo 

TRIBUNWOW.COM - Tak banyak yang mengenal sosok Hasto Wardoyo, Bupati Kulonprogo, sebuah Kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tak banyak media nasional yang menyorot kinerja dari bupati yang juga seorang dokter spesialis kandungan ini.

Namanya memang tak sepopuler Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, maupun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Beredar Perangko Bergambar Wajah Ahok! Benarkah Pos Indonesia Mencetaknya?

Namun semangatnya mengentaskan warganya dari kemiskinan tercetak nyata dalam kinerjanya yang sudah menjadi Bupati Kulonprogo sejak tahun 2011.

Perlahan namun pasti, Hasto mampu mengubah wajah Kulonprogo menjadi wilayah yang mandiri.

Meski jarang tersorot oleh media, nama Hasto Wardoyo tetap dielu-elukan oleh warganya karena kinerjanya yang luar biasa untuk para warganya.

Menabung Emas Sendiri atau Ikut Cicilan Emas?

Bahkan seorang netizen pun juga mengungkapkan kekaguman dan menjabarkan kinerja nyata Hasto melalui media sosial yang kemudian menjadi viral.

Seorang netizen yang memiliki Facebook bernama Nini, menceritakan gebrakan-gebrakan Hasto yang dilakukan selama menjabat sebagai Bupati Kulonprogo pada Januari silam.

Ia menyampaikan hal tersebut melalui akun Facebook-nya dan kemudian dibaca oleh banyak orang.

Simak postingan selengkapnya di sini!

"*SEMOGA ALLAH MENJADIKAN SEMUA BUPATI, WALIKOTA, GUBERNUR, PRESIDEN & PEJABAT PEMERINTAH SEPERTI INI*

*TELADAN DALAM SENYAP*

(Belajar dari Kulonprogo)

Kulonprogo bukanlah daerah yang jadi sorotan media, Bandung, Surabaya, apalagi Jakarta.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, pun tak sepopuler Kang Emil, Bu Risma apalagi Ahok.

Walau tanpa sorot media, Hasto Wardoyo, telah meletakkan spirit kemandirian sebuah bangsa. Ia mengajak warganya keluar dari kemiskinan, dengan kekuatan sendiri. Hasto memberi teladan dalam senyapnya publikasi.

Ia memulai dengan gerakan "Bela & Beli Kulonprogo".
Antara lain, dengan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan Pelajar & PNS di sana mengenakan seragam batik geblek renteng, batik khas Kulonprogo, pada hari tertentu.

Ternyata, dengan jumlah 80.000 pelajar & 8.000 PNS, kebijakan ini mampu mendongkrak industri batik lokal.

Sentra kerajinan batik tumbuh pesat, dari cuma 2 menjadi 50-an. Seribuan perajin batik Kulonprogo yang biasanya bekerja di Yogyakarta, kini bisa bekerja di Kulonprogo.

Uang ratusan miliar rupiah dari usaha kecil ini berputar di Kulonprogo. Puryanto, seorang pengusaha batik di desa Ngentarejo, mengaku omzetnya meningkat. Bahkan pernah hingga mencapai 500 persen.

Hasto, yg menjabat Bupati sejak 2011, juga berusaha menjamin pendapatan petani lokal, dengan mewajibkan setiap PNS membeli beras produksi petani Kulonprogo, 10 kg/bulan.

Bahkan beras raskin yang dikelola Bulog setempat, kini menggunakan beras produksi petani Kulonprogo.

Sang Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini juga membuat PDAM mengembangkan usaha, dengan memprodusi air kemasan merk AirKu ( Air Kulonprogo ).

Selain menyumbangkan PAD, keberadaan air kemasan ini membangkitkan kebanggan warga setempat dgn mengkonsumsi air produk sendiri.

AirKu kini menguasai seperempat ceruk pasar air kemasan di Kulonprogo.

Anto, staf PDAM setempat, menuturkan, kini jumlah permintaan lebih besar dari produksi. Karena itu, volume produksi AirKu akan segera ditingkatkan.

Berbagai kebijakan lewat program Bela & Beli, ternyata mampu menurunkan angka kemisikinan di Kulonprogo, dari 22,54 % pada 2013 menjadi 16,74 % pada 2014 ( data Bappeda ).

Oh ya, jika Anda ke Kulonprogo, Anda tak akan menemukan papan iklan rokok. Pemerintah Kulonprogo memang menolak sponsor dr perusahaan rokok.

Kebijakan ini tentu mengurangi pendapatan daerah. Namun, memimpin daerah bukan cuma soal menggenjot pendapatan, tapi menempatkan posisi moral yg memihak rakyat. Dalam hal ini, membela hak kesehatan rakyat.

Bupati yang lulusan UGM ini juga memberlakukan Universal Coverage dalam pelayanan kesehatan, di mana Pemkab Kulonprogo menanggung biaya kesehatan warganya Rp 5 juta /orang .

Untuk mengimbangi program Universal Coverage, RSUD Wates Kulonprogo memberlakukan layanan tanpa kelas. Artinya, ketika kelas 3 penuh, pasien miskin bisa dirawat di kelas 2, kelas 1, bahkan VIP.

Sekali lagi, berbagai kebijakan populis ini dijalankan tanpa banyak sorotan media

Dan satu lagi...di Kulonprogo alfa dan indomart yang biasanya berdampingan bagai pasangan yang tak terpisahkan itu (di mana ada Alfamart..di situ ada Indomart) tidak diijinkan untuk membuka usahanya, kecuali mau bermitra dengan koperasi.

Dengan syarat dan ketentuan tertentu. Salah satunya kewajiban menampung produk UKM didalam gerai tersebut dan mempekerjakan karyawan dari anggota koperasi. Alfamart dan Indomart yang bekerja sama dengan koperasi, namanya bukan Alfamart dan Indomart lagi, tapi diganti menjadi ToMIRA (Toko Milik Rakyat)" tulis akun Facebook Nini pada postingan-nya.

Pengemis Berpenghasilan Fantastis Terjaring Razia, 1 Jam Bisa Dapat Uang Segini!

Melansir dari Kompas.com yang memberitakannya pada tahun 2015, selepas dilantik menjadi Bupati Kulonprogo pada tahun 2011, Hasto mengaku prihatin dengan kondisi wilayah yang dipimpinnya langsung menggagas gerakan.

Diketahui pada saat itu, Kulonprogo adalah kabupaten termiskin di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Kami saat itu kan kabupaten yang masih miskin. Kemiskinan 24,6 persen itu kan tinggi," ujar Hasto Wardoyo dalam perbincangan dengan Kompas.com di rumah dinas Bupati Kulon Progo, Rabu (16/12/2015).

Karakter Asli Kelihatan! Video Ahok Lakukan Hal Gila Jadi Viral di Instagram

Oleh karena itu Hatso langsung melakukan aksi 'Bela dan Beli Kulonprogo' agar bisa lepas dari predikat kabupaten termiskin itu. Gerakan tersebut pun diluncurkan pada tahun 2012.

Inti dari gerakan 'Bela dan Beli Kulonprogo' adalah untuk menguasai pasar lokal dengan produk-produk lokal Kabupaten Kulonprogo, selama potensi lokal mampu memproduksi.

Gerakan ini pun memiliki filosofi yang sederhana, yaitu jika ingin mengembangkan Kabupaten Kulonprogo, caranya dengan membeli produknya sendiri.

Kecelakaan Kereta vs Mobil 2 Hari Berturut-turut, Waspada Hal Ini Jadi Penyebab Utamanya!

Gerakan tersebut akhirnya mengakar di segala laporan masyarakat di Kulonprogo.

Ia juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya bukanlah semata-mata pekerjaan, namun ia berkarya.

Berkarya tentu ada inovasi dan tidak melihat untung rugi bagi pribadi.

Hasto Wardoyo menjadi Bupati Kulonprogo terpilih kembali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 yang berlangsung pada tanggal 15 Februari 2017 silam.

Kecelakaan Kereta vs Mobil 2 Hari Berturut-turut, Waspada Hal Ini Jadi Penyebab Utamanya!

Ia bersama pasangannya, Sutedjo menang telak berdasarkan hasil hitung cepat (quick qount).

Ia mengalahkan pasangan Zuhadmono Azhari dan BRay Hj Irian Pramastuti, berdasarkan data yang masuk di KPU, Hasto-Sutedjo memborong 85,62 persen suara.

Pasangan Hasto-Sutedjo hampir unggul di 12 kecamatan seluruh Kulon Progo.

Total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di KPUD Kulon Progo sebanyak 332.211 pemilih (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Daerah Istimewa YogyakartaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok)Tri Rismaharini
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved