Bahaya Serangan Wannacry Ransomware Sebagai Serangan Teroris Siber, Pemerintah Berikan Imbauan Ini!
Serangan siber yang menargetkan sumber daya sangat penting (critical resource) itu telah menyerang beberapa negara termasuk Indonesia.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Serangan ransomware yang membuat sejumlah rumah sakit di Inggris kalang kabut, kini telah menyerang rumah sakit di Indonesia.
Dikabarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika, jika serangan ransomware tersebut telah menyerang Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Harapan Kita.
• Soal PKL Tanah Abang, Djarot Ingatkan Pedagang Jangan Macam-macam hingga Dukungan Sandiaga Uno
Hal ini dibenarkan oleh Direktur RS Dharmais, Abdul Kadir.
Abdul kadir mengungkapkan jika ransomware tersebut menyerang rumah sakit, Sabtu (13/5/2017) pagi.
Hal ini pun dikhawatirkan sebagai upaya serangan teroris siber di dunia maya yang mulai bangkit dan merebak.
• Duh! Ridwan Kamil Bikin Banyak Netizen Tersindir dan Baper Karena Menulis Status Ini
Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia merilis siaran pers terkait serangan teroris siber pada, Sabtu (13/5/2017).
Dilansir dari siaran pers yang diunggah oleh Biro Humas Kemenkominfo di alamat website dikdasmen.kemdikbud.go.id menyatakan bahwa, serangan siber yang menargetkan sumber daya sangat penting (critical resource) itu telah menyerang beberapa negara termasuk Indonesia.
• Ditanya Soal PKL Tanah Abang, Ini Kata Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Menurut Semuel A. Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, serangan siber yang menyerang Indonesia berjenis ransomware.
Ransomware merupakan sejenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban atau mengenkripsi semua fail yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.
• Jokowi Lakukan Kunjungan Kerja, Begini Cara Pemerintah Beijing Sambut Presiden RI
Ransomware ini disebut Wannacry.
Wannacry ransomware mengincar PC berbasis Windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer tersebut.
Berdasarkan laporan yang diterima Kemenkominfo, ransomware telah menyerang Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.
• Heboh Didemo Massa di Manado, Fahri Hamzah: Itu Sebenarnya Tanda Kerinduan!
“Dengan adanya serangan siber ini kami minta agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber,” kata Semuel.
Semua komputer yang berada pada jaringan yang sama dan tersambung ke internet memiliki potensi terinfeksi oleh Ransom Wannacry.
Komputer yang terinfeksi akan memunculkan tampilan berupa dana tebusan agar fail yang dibajak bisa dikembalikan secara normal.
• Curhatan Pemain Persija Setelah Disemprot Ketua PSSI hingga Cara Pemain MU Hormati Ibrahimovic!
Dana tebusan berupa pembayaran dengan bitcoin yang setara dengan 300 Dollar Amerika.
Wannacry memberikan tenggat pembayaran dan alamat bitcoin untuk pembayaran.
Ada beberapa tindakan pencegahan yang direkomendasikan Kemenkominfo agar komputer tidak terserang Wannacry.
1. Cabut Kabel LAN/Wifi
2. Lakukan Backup Data
3. Perbarui (update) Update Anti-Virus
4. Perbarui fitur keamanan (security) pada Windows dengan install Patch MS17-010 yang dikeluarkan oleh Microsoft.
5. Jangan mengaktifkan fungsi macros.
6. Non aktifkan fungsi SMB v1.
7. Blok 139/445 & 3389 Ports.
8. Ulangi, selalu backup fail penting di komputer dan simpan backup-nya di tempat lain.
• Mencuri Hati! Nikita Mirzani Sindir Habib Rizieq hingga Mulan Jameela Tuai Pujian di Instagram!
Belum ada solusi tercepat dan jitu untuk mengembalikan fail yang sudah terinfeksi Wannacry.
Namun memutuskan sambungan internet dari komputer yang terinfeksi akan menghentikan penyebaran Wannacry ke komputer lain yang rentan vulnerable.
• Terpanas! Fahri Hamzah Diadang Massa hingga Ahok Satu Rutan dengan Orang yang Membencinya!
Kemenkominfo mengimbau agar pada Senin, 15 Mei 2017, mendatang masyarakat mewaspadai Wannacry dengan melakukan hal-hal berikut ini:
1. PC dan jaringan lainnya jangan terhubung ke LAN dan Internet dahulu.
2. Lakukan backup data penting.
3. Pastikan software antivirus sudah yang terbaru (update) serta security patch yang disarankan oleh Microsoft dilakukan terlebih dahulu. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)