Para Mahasiswa Beri Tanggapan Tentang Kartu Jakarta Jomblo, Kalau Punya Pacar Nggak Usah Baca!
Sandiaga Uno berjanji akan mengeluarkan program Kartu Jakarta Jomblo (KJJ) dalam kampanyenya di Pilkada DKI Jakarta.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno berjanji akan mengeluarkan program Kartu Jakarta Jomblo (KJJ) dalam kampanyenya di Pilkada DKI Jakarta.
Program yang dinilai mampu mengatasi masalah warga Jakarta yang belum memiliki pasangan alias jomblo.
Namun program KJJ ini ternyata mendapat tanggapan dari beberapa mahasiswa di Jakarta.
Bak Istana! Intip Rumah Sandiaga Uno Dijamin Bikin Melongo
Dikutip dari KOMPAS.com, seorang mahasiswa, bernama Fuad (20) dari suatu universitas di Jakarta, menilai program KJJ akan menarik jika direalisasikan dengan cara menciptakan ruang hiburan atau kegiatan positif untuk warga jomblo.
"Soalnya jadi kayak tempat, fasilitasnya makin ditempatin gitu sama orang-orang jomblo," ujar Fuad, kepada KOMPAS.com, saat ditemui di Semanggi, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Pendapat berbeda dilontarkan oleh mahasiswa bernama Samuel (19).
Blak-blakan Kisahkan Masa Pacaran dengan Sandiaga Uno, Nur Asia: 13 Tahun Sempat Putus Nyambung
Awalnya, Samuel sempat mengira jika program KJJ hanya gurauan dan tidak ada tindak lanjutnya.
Menurutnya kebijakan mengenai program KJJ tidak tepat jika diterapkan oleh pemerintah.
"Akhirnya gue baca baca baca, aneh lagi. Karena gue baca untuk memfasilitasi cari pasangan. Pasangan kan enggak bisa difasilitasi sama pemerintah, terlalu luas menurut gue," ucap Samuel kepada KOMPAS.com.
Adapula mahasiswa yang bingung atas program KJJ yang dijanjikan oleh paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Menurutnya program KJJ hanya akan membuang-buang anggaran pemerintah.
Hal ini diungkapkan oleh mahasiswi bernama Theresia (18).
"Fungsinya untuk apa gitu? Soalnya itukan bakal diterbitin kartunya, kan itu butuh anggaran juga. Kayak buang-buang aja gitu uang APBD kalau cuma bikin Kartu Jakarta Jomblo," ujar Theresia kepada KOMPAS.com.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bella (22).
Menurutnya, program KJJ tidak logis dan tidak akan memberi banyak manfaat.
"Buat apa nyiptain kartu yang cuma enam bulan, mending ciptain kartu-kartu lainnya yang bermanfaat," ujar Bella.
Sebelumnya diketahui jika Sandi mengeluarkan janji tentang KJJ untuk meneduhkan suasana politik di Ibu Kota.
"KJJ itu betul. KJJ itu yang kemarin menjadi salah satu agar suasana lebih teduh mendekati Pilkada," ujar Sandi di Is Plaza, Jakarta Timur, Minggu (30/4/2017) dikutip dari Kompas.com.
Sandi mengungkapkan jika KJJ ini hanya bisa digunakan selama enam bulan.
Dia berharap, program KJJ ini akan menjadi ajang silaturahim bagi para warga Jakarta yang tidak memiliki pasangan.
"Itu kami rencananya luncurkan tapi enggak boleh lama, hanya boleh 6 bulan karena mestinya yang pegang KJJ itu menjadi ajang silaturahim, ajang taaruf aja," kata dia.
Rencananya, KJJ akan direalisasikan bersamaan dengan kegiatan di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) atau ruang publik lainnya di Jakarta.
Namun, Sandi belum menjelaskan secara rinci mengenai realisasi dari program tersebut.
Program KJJ ini, nantinya juga akan diintregasikan dengan program kewirausahaan One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK-OCE) dan program rumah dengan DP 0 rupiah.
"Mereka juga bisa dapat masuk ke dalam program OK-OCE, membangun networking, dan rumah dengan DP 0 rupiah ini paling bagus buat anggota KJJ karena dengan kepemilikan rumah itu, mereka lebih bisa memberikan impresi yang positif kepada calon mertuanya," ucap Sandi. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)