Blak-blakan Kisahkan Masa Pacaran dengan Sandiaga Uno, Nur Asia: 13 Tahun Sempat Putus Nyambung
Nur Asia blak-blakan menceritakan kisah asmaranya dari pacaran hingga menikah dan berumahtangga bersama Sandiaga Uno.
Penulis: Woro Seto
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Nur Asia blak-blakan menceritakan kisah asmaranya dari pacaran hingga menikah dan berumahtangga bersama Sandiaga Uno.
Saat ditemui Kompas TV dalam acara 'Sapa Indonesia dengan tema Sang Pendamping' yang ditayangkan pada 9 September 2016, Nur Asia tak segan-segan menceritakan suka duka bersama suaminya tercinta.
Tentang Intervensi JK: Anies Baswedan Dibilang Nggak Laku hingga Komentar Mengejutkan Sandiaga Uno
Nur Asia pun mneceritakan, ternyata dirinya dengan Sandiaga telah menjalani masa pacaran 13 tahun lamanya.
Sama seperti remaja pada umunya, saat pacaran kedua sejoli ini sering putus nyambung karena berbagai permasalahan.
"13 tahun pacaran ya sempat putus nyambung putus nyambung, terus nyambung lagi," Ujar Nur Asia
Dianggap Belum Berhasil Atasi Kebocoran, Sandiaga Kritik Penerapan Parkir Meter di Jakarta
Ditanya lebih lanjut, ibu tiga anak ini mengatakan alasannya memilih Sandiaga sebagai pendamping hidupnya.
Wanita 47 tahun ini mengaku suka dengan sosok pria yang pintar dan ia melihat hal itu pada diri Sandiaga.
"Saya cuma bisa cocok sama cowok pintar, kalau ada cowok cakep, keren tapi diajak ngobrol nggak nyambung, saya ilfeel, akhirnya yang bisa merebut hati saya cuma bang Sandi, karena dia tipe cowok yang pintar," ungkap Nur Asia.
Ditelisik lebih lanjut, pasangan suami istri yang menikah pada 28 Juli 1996 ini ternyata punya panggilan kesayangan.
"Saat masa pacaran, kita sering panggil sayang-sayangan, namun setelah menikah panggilannya berbubah," ujar Nur Asia.
"Setelah menikah, ada permintaan khusus mas Sandi, dia (Sandi) minta dipanggil bang, dan dia (Sandi) manggil aku non," lanjut Nur Asia sambil tersenyum malu.
Panggilan sayang ini rupanya bukan lagi rahasia.
Pasalnya, kerabat dan tetangga pun mengetahui hal tersebut sehingga Nur Asia kerap disapa Mpok Non oleh teman dan tetangganya.

Sementara itu, jika anak muda saat ini galau karena Long Distance Relationship (LDR) atau hubungan jarak jauh, rupanya Sandiaga dan Nur Asia juga sempat mengalami hal tersebut.
"iya, saat itu kita LDR, bang Sandi ke Washington untuk melanjutkan master, sementara saya ada di Jakarta," ujar Nur Asia.
Nur Asia juga menceritakan pengalamannya kencan dengan pria kelahiran Riau itu.
"Waktu kita berdua masih pacaran, bang Sandi dulu waktu ngapel, kalau aku ngantuk ya aku tidur aja, dengan sabarnya bang Sandi tetap menunggu sampai aku bangun," ungkap Nur Asia.
Hingga akhirnya mereka menikah dan dikaruniai tiga orang anak yang bernama Anneesha Atheera Uno, Sulaiman Saladdin Uno, Amyra Atheefa Uno.

Nur Asia pun melanjutkan kisahnya dengan cerita mengenai kebiasaan suaminya.
Sandiaga ternyata memiliki cara romantis untuk menikmati saat-saat bersama sang istri dan anak-anaknya.
Pasangan ini selalu menyantap sarapan bersama, bagi mereka hal tersebut tak boleh terlewatkan.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta ini pun membiasakan diri hidup sehat dengan mengkonsumsi roti, susu coklat kopi dan buah.
"Bang Sandi itu penginnya praktis dan sehat," ungkap Nur Asia.
Sekilas Tentang Sandiaga Uno
Sandiaga Uno lahir di Rumbai, Pekanbaru, Riau pada tanggal 28 Juni 1969.
Sandiaga merupakan anak kandung dari pasangan Razif Halik Uno dan Mein R. Uno.
Pria 47 ini masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Dalam majalah Forbes, dirinya menepati posisi ke 29 dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2013.
Ketika ia kuliah di Wichita State University di Kansas, Amerika, ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude.
Setelah lulus, ia kemudian bekerja di Bank Summa milik William Soeryadjaya.
Kariernya yang terbilang menanja membuat, Sandiaga menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan Master of Business Administration di George Washington University, Amerika Serikat.
Dirinya menyelesaikan gelar masternya dengan IPK 4.00.
Pada tahun 1993, dirinya bekerja di Singapura dan bergabung di perusahaan investasi bernama Seapower Asia Investment Limited sebagai manager Investasi.
Setelah itu pada tahun 1995 dirinya pindah ke Kanada dan bekerja di perusahaan bernama NTI Resources Ltd dengan posisi sebagai Executive Vice President NTI Resources Ltd.
Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter, sehingga perusahaan tempatnya bekerja bangkrut dan dirinya terkena pumutusan hubungan kerja (PHK)
Setelah itu, dirinya kembali ke Indonesia dan mendirikan sebuah perusahaan bernama PT Recapital Advisors pada tahun 1997, perushaaan tersebut bergerak di bidang konsultaj keuangan.
Kemudian pada tahun 1998, ia bersama Edwin Soeryadjaya kemudian mendirikan perusahaan Investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya.
Berbekal jaringan dengan perusahaan ataupun lembaga-lembaga keuangan di dalamnegeri maupun luar negeri, perusahaan yang ia dirikan sukses.
Perusahaan investasi miliknya bergerak dibidang telekomunikasi, pertambangan dan kehutanan.
Saat ini ia menjabat sebagai CEO atau pimpinan di beberapa perusahaan besar seperti Saratoga Capital, PT Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk, PT Adaro Energy Tbk, serta di PT Recapital Advisor.
Perusahaan investasinya, yaitu Saratoga Capital dikenal sebagai firma investasi terbesar di Indonesia yang memiliki karyawan sebesar 20 ribu orang.
Namun, pada tanggal 10 Juni 2015, ia resmi mengudurkan diri sebagai Direktur Utama di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (TribunWow.com/Woro Seto)