Miris! Awalnya Dikira Settingan, Begini Nasib Karangan Bunga Ahok-Djarot Kini!
Kekalahan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat, dalam pemilihan kepala daerah tahun ini mengecewakan banyak pihak.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Kekalahan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat, dalam pemilihan kepala daerah tahun ini mengecewakan banyak pihak.
Bagaimana tidak, pendukung Ahok dan Djarot tampak mengirimkan karangan bunga ke kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat sesaat setelah tahu pasangan ini kalah.
Karangan bunga itu berisi ucapan semangat hingga dukungan yang tak berhenti untuk Ahok dan Djarot.
Tak tanggung-tanggung, jumlah karangan bunga yang memenuhi kantor tersebut mencapai lima ribu lebih.
Gunakan Bahasa Inggris, Begini Ungkapan Iriana Jokowi saat Melihat Kembaran Suaminya
Belakangan Ahok menginstruksikan pegawainya untuk memindahkan sebagian karangan bunga itu ke kawasan Monumen Nasional alias Monas.
"Ditaruh kelilingi Monas saja. (Karangan bunga) yang lama, dipindah ke Monas saja," kata Ahok saat ditemui Kompas.com di Balai Kota, Kamis (27/4/2017).

Sementara Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta Muhammad Mawardi, menjelaskan bunga-bunga itu bakal ditempatkan di Lapangan Futsal Monas.
"Jadi warga bisa berfoto ke sana. Jadi enggak bikin macet," kata Mawardi.
Sepekan berselang, karangan bunga untuk Ahok dan Djarot pun tak henti berdatangan.
Yang lebih parah, Ahok bahkan disebut sengaja merekayasa kejadian ini demi menaikkan popularitas.
Tinggalkan Jong Ajax, Ezra Wallian Tetap Tak Pulang ke Indonesia, 5 Klub Eropa Menantinya
Di media sosial beredar screenshot percakapan WhatsApp yang memperlihatkan seolah-olah Ahok tengah berbalas pesan dengan pedagang bunga.
Dalam percakapan tersebutm, Ahok seolah memesan 1.200 karangan bunga dan meminta penjual mengirimkannya secara bertahap ke Balai Kota.
Pada screenshot tersebut, Ahok disebut menginstruksikan bunga berasal dari semua kalangan, serta dapat dimuat media sosial.

Menanggapi hal ini, Ahok pun langsung berang.
"Kamu coba tanya saja sama mereka (warga) sendiri," kata Ahok seraya menunjuk warga yang tengah mengerubutinya di Pendopo Balai Kota, Rabu (26/4/2017).
Terkait hal tersebut, Linda, pemilik Toko Bunga Padma yang menerima banyak pesanan karangan bunga untuk Ahok mengaku pemesannya merupakan orang yang berbeda-beda.
Ia pun menceritakan, kebanyakan mereka memesan secara pribadi melalui telepon dalam waktu yang berbeda-beda.
"Pemesan bunga kami untuk ke Balai Kota dari kemarin itu lebih banyak yang perorangan. Jadi kalau atas nama company malah enggak ada deh," kata Linda kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2017).
Mengenai kesamaan tulisan yang tertera pada karangan bunga, linda mengaku tidak banyak memperhatikan lantaran jumlah pesanan yang sangat banyak.
Mengejutkan! Begini Tanggapan Berbeda Ahok dan Djarot soal Karangan Bunga yang Dibakar Buruh
"Kami enggak lihat satu per satu ya. Pokoknya kami terima order, lalu konfirmasi mereka mau seperti itu ya kami kerjakan. Intinya mereka kan mau ucapkan selamat dan terima kasih saja," ujar Linda.
Usai isu tersebut mencuat, karangan bunga untuk Ahok dan Djarot pun tak henti berdatangan.
Sebagian sudah dipindahkan ke kawasan Monas, tetapi ada juga yang masih ditempatkan di Balai Kota.
Beberapa bunga yang berada di kawasan Balai Kota dibakar oleh massa buruh yang tengah berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional.
Senin (1/5/2017), massa yang terdiri dari ratusan buruh pun turun ke jalanan ibu kota.

Saat dimintai keterangan, perwakilan buruh justru mengaku berniat baik.
Mereka ingin membersihkan area tersebut dengan membakar karangan bunga.
Pasalnya, saking banyaknya karangan bunga yang diletakkan di area Balai Kota hingga Monumen Nasional (Monas), mereka merasa risih dan kotor.
Penting! Inilah Posisi Duduk Paling Aman Saat Naik Mobil dan Bus!
"Saya bertanggungjawab. Tangkap saya kalau berani. Kami yang melakukan ini," jelas orator yang berada di mobil komando, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.
Ia pun mempertanyakan keberadaan Satpol PP mengapa tidak membersihkan dan membuang karangan bunga itu.
"Sampah-sampah ini harus segera dibersihkan. Bukan dibiarkan berhari-hari. Mana satpol PP? Kenapa tidak dibersihkan?" tegasnya lagi.

Hingga saat ini pihak kepolisian pun masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut soal insiden tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pihak kepolisian juga akan mendalami pihak mana yang memulai pembakaran hingga merasa dirugikan akibat kejadian ini.
"Ya nanti kita dalami dulu, namanya bunga itu, nanti korbannya siapa, itu bunga siapa. Karangan bunga itu kan milik banyak orang," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2017).
Habis Karangan Bunga Terbitlah Pohon Berpantun, Ada Saja Cinta untuk Ahok!
Pihaknya juga akan memantau kamera CCTV untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam.
"Kami akan melihat itu dari kelompok mana aksi itu, kemudian dari mana itu, apakah ada yang menyuruh, apakah ada yang memprovokasi," ucapnya. (Tribunwow.com/Dhika Intan)