Pungut Sampah hingga Khataman Al Quran, 5 Cara Pekerja Peringati Hari Buruh Tanpa Demo
Massa dari kalangan pekerja turun ke jalanan untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait kesejahteraan.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Senin (1/5/2017) hari ini diperingati sebagai Hari Buruh Internasional.
Massa dari kalangan pekerja turun ke jalanan untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait kesejahteraan.
Namun rupanya hal tersebut bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan.
• Tak Cuma Dibakar, Begini Nasib Karangan Bunga untuk Ahok di Tangan Buruh yang Demo
Di sejumlah daerah pekerja juga memperingati hari buruh dengan cara unik.
Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan bersenang-senang memperingati hari yang juga sering disebut dengan istilah 'May Day' itu.
Dihimpun Tribunwow.com, berikut cerita tentang peringatan hari buruh yang berlangsung tanpa unjuk rasa di beberapa daerah.
• Ekstrem! Peringati Hari Buruh, Bakar Karangan Bunga Ahok hingga Gelar Aksi Kubur Diri
1. Lomba fashion show
Buruh di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah memperingati may day dengan unjuk kebolehan sebagai model.
Lomba fashion show untuk kalangan buruh itu dilangsungkan di Pendapa Dipokusumo, Purbalingga, Senin (1/5/2017).
Pesertanya yakni perwakilan buruh dari 36 perusahaan yang ada di Purbalingga.
Mereka percaya diri berlenggak-lenggok di catwalk mengenakan busana kebaya tradisional Banyumasan.
"Kami bersyukur peringatan 'May day' tahun ini berlangsung kondusif," kata Bupati Purbalingga Tasdi, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"Rangkaian acara ini juga sebagai simbol keharmonisan antara buruh, perusahaan, dan pemerintah," tambahnya.

Tak cuma fashion show, dalam acara tersebut digelar pula donor darah, lomba administrasi LKS, dan acara puncak sarasehan buruh bersama bupati.
2. Gelar marching band dan joget bersama
Di Jakarta, buruh rupanya tak semuanya andil dalam unjuk rasa.
Beberapa pekerja juga memperingati hari ini dengan menggelar atraksi.
Pantauan Kompas.com di patung kuda Arjuna Wiwaha, dekat bundaran Bank Indonesia, ada barisan marching band dari salah satu serikat pekerja.
Selain itu, ada pula sekelompok perempuan yang mengenakan seragam warna merah muda tengah memainkan atraksi bendera.
Tak cukup sampai disitu, suasana riuh semakin terlihat kala sejumlah mobil komando lewat sambil membunyikan musik dangdut bervolume ekstra.
3. Pemeriksaan kesehatan gratis
Memperingati "May Day", buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kepulauan Bangka Belitung tidak menggelar unjuk rasa.
Mereka justru menghabiskan waktu dengan kegiatan positif yakni menggelar pemeriksaan kesehatan gratis.
Pemeriksaan gratis dilaksanakan Lapangan Tamansari, Pangkal Pinang.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan ini, serikat buruh menggandeng Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT).
Sementara fasilitas yang dilayani meliputi cek gula darah, pengukuran tensi dan konsultasi.
Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan buruh diisi dengan rapat terbuka yang mengangkat sejumlah persoalan.
Di antaranya soal upah dan jaminan hari tua.
"Alhamdulillah. Sudah lama tidak periksa kesehatan. Kami kartu BPJS juga belum ada," ujar Fahrudin, salah satu buruh, di Lapangan Tamansari Pangkal Pinang, Senin (1/5/2017).

4. Aksi pungut sampah
Buruh dari Serikat Pekerja Hero Supermarket Tbk melakukan aksi pungut sampah di tengah ramainya aksi massa yang dilakukan sejumlah serikat buruh.
Koordinator lapangan Ardi mengatakan, aksi dilakukan berawal saat aksi buruh tahun 2015 lalu.
Saat itu hampir seluruh media massa menyoroti banyaknya sampah yang berserakan usai aksi tersebut.
"Lalu di 2016 kami buat aksi yang beda, yang nyata. Kami ingin memperlihatkan kalau buruh itu enggak nyampah," ujar Ardi.

5. Khataman Al Quran
Sekitar lima ribu buruh di Bekasi dan sekitarnya mengikuti acara khataman Alquran.
Bukan di tanggal 1 Mei hari ini, acara tersebut dilaksanakan dua hari menjelang peringatan hari buruh.
Acara yang diawali dengan salat jumat tersebut digelar di Masjid Baitul Musthafa, Kawasan Industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 28 April 2017.
Program ini digagas oleh Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan beberapa serikat buruh.
“Kerja itu penting, tapi lebih penting adalah mendapatkan berkah dari pekerjaan. Mengaji adalah bagian dari cara mencari berkah,” kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dalam sambutannya sebelum pembacaan Alquran secara bersama-sama dimulai.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Inisiator Nusantara Mengaji yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.
“Ketika kerja keras sudah total dilakukan, maka taka da jalan lain kecuali tawakal (pasrah) kepada Tuhan. Salah satunya melalui istighotsah, mujahadah, baca Alquran, untuk mengawal semua kerja lahir,” Ketua Umum DPP PKB itu. (Tribunwow.com/Dhika Intan)