Jokowi Mengeluh ke Ahok soal Kemacetan di Pancoran hingga Cerita Tentang Pembangunan Flyover
Jokowi menyampaikan keluhan kepada Gubernur DKI Jakarta Ahok soal kawasan pancoran di Jakarta selatan yang semakin macet.
Penulis: Woro Seto
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Presiden Jokowi menyampaikan keluhan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal kawasan pancoran di Jakarta selatan yang semakin macet.
Dilansir dari Kompas.com, pertemuan Jokowi dan Ahok tersebut berlangsung saat Jokowi membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).
Ahok-Djarot Kalah dalam Pilkada DKI Jakarta, Begini Nasib Program Bedah Rumah Cilincing!
Kemacetan di kawasan Pancoran tersebut disebabkan adanya pembangunan flyover.
Ketika Ahok membuka Rakerda Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/4/2017), dirinya memeberkan hal ini.
"Saya kemarin ketemu sama Pak Jokowi, dibilang, 'Pancoran macet, Pak'," kata Ahok menirukan percakapannya dengan Jokowi
Mengaku Retas HP Ahok dan Bongkar Rahasia, Akun Ini Tuai Tanggapan Mengejutkan dari Netizen!
Mendengar ucapan Jokowi, Ahok langsung menjawab begini.
"Kan kita yang putusin, Pak'," Jawab Ahok
Saat memutuskan pembangunan Flyover di Pancoran, Jokowi dan Ahok masih berstatus sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Terkait pembangunan tersebut, Jokowi dan Ahok dilanda pilihan yang dilematis.
Jika pembangunan flyover dilakukan langsung, maka kemacetan bertambah sekitar 80 persen.
Namun, jika dilakukan secara bertahap, kemacetan hanya bertambah 20 persen.
"Tapi kalau kami bangun (flyover) pelan-pelan, mobil tambah terus. Kan sama-sama macet juga," kata Ahok.
Sementara itu, Ahok sempat menyampaikan, konsultan memberi pilihan kepadanya dalam membangun proyek jalan layang ini.
"Katanya, kalau Bapak ( Ahok) bangun (jalan layang) sekaligus, macetnya bisa (bertambah) 80 persen. Kalau Bapak pilih satu-satu (bangun jalan layang), macetnya 30 persen, Bapak pilih yang mana," kata Ahok sebagaimana dikutip dari KOMPAS.com.
Ahok pun menanyakan mengenai ketersediaan jalur alternatif jika ada pembangunan jalur layang.
Konsultan itu memastikan ada jalur alternatif yang dapat dilintasi warga. Ahok berpikir, proyek itu baru akan selesai 10 tahun jika dikerjakannya setengah-setengah.
"Saya pilih, potong sekaligus. Macetnya jadi 80 persen, macet di Pancoran dan terowongan bawah, tapi paling satu dua tahun (flyover Pancoran sudah) selesai," kata Ahok.
Berdasarkan keterangan tersebut, Ahok menyimpulkan, warga Jakarta hanya akan merasakan macer selama dua tahun saja, selajutnya warga akan menikmati hasilnya.
Ia bahkan sempat menyebutkan, siapapun gubernur yang terpilih juga akan menikmati hasilnya.
"Makanya saya katakan, siapa pun yang terpilih menggantikan kami, dia keenakan tuh tinggal resmikan saja. Semuanya tinggal resmi, resmi, resmi. Tapi kita kan bukan masalah kepilih atau enggak kepilih, kita bicara mengatasi masalah atau tidak," ujar Ahok. (KOMPAS.com/TribunWow.com/Woro Seto)