Breaking News:

Gara-gara Hal Ini Pria 70 Tahun Harus Keluarkan Rp 1,4 Miliar untuk Nikahi Gadis Muda

Seorang pria rela rogoh kocek total capai angka fantastis Rp 1,4 miliar. Kok bisa semahal itu? Ternyata karena alasan ini, simak selengkapnya

Editor: Rimawan Prasetiyo
IST/TRIBUN TIMUR/KOLASE TRIBUNWOW
Tajuddin Kammisi nikahi gadis belia dengan mahar bernilai fantastis. 

TRIBUNWOW.COM, WATAMPONE - Mantan Wakil Wali Kota Parepare, Tajuddin Kammisi (70) baru saja menikahi gadis bangsawan asal Kabupaten Bone, Andi Fitri (25).

Parepare dan Bone merupakan kota dan kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Ijab qabul keduanya dilangsungkan di kediaman mempelai wanita di Dusun Tanah Tengah, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, Bone, Sabtu (22/4/2017) kemarin.

Pernikahan Tajuddin dengan Fitri yang terpaut usia 45 tahun itu dengan mahar yang cukup fantastis.

Bak Raja dan Ratu, Resepsi Pernikahan Kezia Karamoy di Jakarta Digelar Mewah

Bila ditotal uang yang dikeluarkan Tajuddin capai angka Rp 1,4 miliar.

Kenapa bisa demikian?

Ikuti kisahnya.

Pada pernikahan tersebut Tajuddin harus merogoh kocek uang panai (uang belanja) Rp 150 juta ditambah 200 gram emas seharga sekitar Rp 120 jutaan, dan mahar satu unit rumah tipe 54 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Mempelai pria tengah memasangkan cincin kawin ditengahi penghulu usai ijab kabul digelar antara kekak 70 tahun dengan gadis 25 tahun di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sabtu, (22/4/2017).
Mempelai pria tengah memasangkan cincin kawin ditengahi penghulu usai ijab kabul digelar antara kekak 70 tahun dengan gadis 25 tahun di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sabtu, (22/4/2017). (KOMPAS.com / ABDUL HAQ)

Selain itu Tajuddin juga menyerahkan satu unit mobil sebagai kado pernikahan.

Fantastis! Dinikahi Kakek Berusia 70 Tahun, Segini Mahar yang Diterima Gadis Bone Ini!

Informasi yang dihimpun TribunBone.com, mobil yang diserahkan Tajuddin yakni mobil sedan Honda Civic Turbo seharga Rp 491 juta.

Sales Marketing Honda Makassar Indah Bone Dian Henri menuturkan, Tajuddin Kammisi bersama Andi Fitri yang datang langsung di showroom Honda Makassar Indah Cabang Bone di Jl Ahmad Yani, Watampone sebulan yang lalu.

"Pak Tajuddin bersama Andi Fitri yang datang ke Kantor langsung sekitar satu bulan yang lalu, membeli mobil Honda Civic Turbo seharga Rp 491 juta secara cash," kata Dian kepada TribunBone.com, Minggu (23/4/2017).

Sementara itu kerabat Fitri, Andi Aso (27) menuturkan, mobil tersebut sebagai kado pernikahan, bukan termasuk bagian mahar.

Bermodal Facebook Pria Asal Batang Bikin Gadis Cantik Italia Tergila-gila

"Mobil itu kado pernikahan beliau kepada istrinya," kata Aso yang juga kakak Fitri ini kepada TribunBone.com.

Mantan Wakil Wali Kota Parepare, Tajuddin Kammisi (70) menikahi gadis bangsawan Bone, Andi Fitri (25) dengan uang panaik Rp 150 juta ditambah 200 gram emas.
Mantan Wakil Wali Kota Parepare, Tajuddin Kammisi (70) menikahi gadis bangsawan Bone, Andi Fitri (25) dengan uang panaik Rp 150 juta ditambah 200 gram emas. (Tribun Timur/Juteng)

Ia menambahkan, pernikahan adiknya dengan mantan pendamping almarhum Zain Katoe itu di pemerintahan tanpa ada paksaan.

Sejarah uang panai'

Pada masa Kerajaan Bone serta Gowa dan Tallo, jika ada seorang laki-laki hendak meminang perempuan entah dari kalangan bangsawan maupun bukan, wajib menyerahkan uang panai’.

Jika tidak diserahkan, konsekuensinya adalah pinangan itu jelas ditolak.

Uang panai’ hanya diserahkan kepada perempuan dari suku Bugis, Makassar, dan Mandar.

Uang panai’ dimaksudkan sebagai penanda jika si laki-laki yang kelak akan menjadi suami akan mampu menafkahi istrinya.

Suasana Pernikahan Olga Lidya dan Aris Utama

Nah, sebaliknya, jika tidak mampu atau memiliki uang panai’, bagaimana mungkin kelak akan memberi nafkah.

Jika mampu memberi uang panai’ berarti siap secara lahir batin untuk membangun bahtera rumah tangga.

Menikah pun tak cukup jika hanya bermodalkan cinta.

Uang panai’ pada esensinya bukanlah uang untuk membeli calon istri.

Gadis bangsawan Bone, Andi Fitri(25) yang dinikahi mantan Wakil Wali Kota Parepare Tajuddin Kammisi, di Dusun Tanah Tengah, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, Sabtu (23/4/2017).
Gadis bangsawan Bone, Andi Fitri(25) yang dinikahi mantan Wakil Wali Kota Parepare Tajuddin Kammisi, di Dusun Tanah Tengah, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, Sabtu (23/4/2017). (Tribun Timur/Justang)

Uang panai’ adalah uang belanja atau mahar atau uang untuk membiayai pesta yang akan digelar keluarga calon mempelai perempuan.

Namun, seiring dengan perubahan zaman, esensi uang panai’ mulai bergeser.

Awalnya adalah uang belanja, tapi kini bagi sebagian kalangan, uang panai’ menjadi simbol prestise dan gengsi.

Akhirnya Bocor! Alasan Raffi Ahmad dan Keluarganya Tak Nongol di Pernikahan Adik Nagita

Bahkan, ada oknum ambil untung.

Nominal uang panai’ mencitrakan, siapa yang meminang dan siapa yang dipinang.

Menikah di kalangan sebagian orang Bugis, Makassar, Mandar, akhirnya bukanlah perkara mudah dan murah.

Nah, sekarang, jika seseorang ingin meminang, berapa nominal uang panai’ harus diserahkan.

Uang panai' termahal

Pada tahun 2004, seorang tokoh di Sulawesi Selatan menikahkan putrinya, uang panai’nya Rp 1 miliar.

Astaga! Dulu Artis Cantik Ini Menikah dengan Brondong, Kini Kehidupannya Berubah 180 Derajat

Pada Juli 2016, seorang pengusaha, Jaya Baramuli (52) menikahi putri bangsawan, Andi Rahmaniar Idrus (25), uang panai’nya Rp 599 juta.

Pesta pernikahan berlangsung di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pada Mei 2015, anak pengusaha pembuat kapal Phinisi, Adan Wahyudi Masse (25) menikahi karyawati bank, Indarwati Desrianti (26), uang panai’nya Rp 505 juta.

Pesta pernikahan berlangsung di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Uang panai’ senilai itu lantas menjadi perbincangan di kalangan netizen, ibu rumah tangga, dan sosialita.

Pernikahan Nani Wijaya Sempat Ditolak? Ini Penjelasan sang Anak

Ngomong-ngomong, mengapa uang panai’ bisa ‘semahal’ itu?

Dalam menentukan nominal uang panai’, pihak keluarga atau delegasi kedua belah pihak melakukan musyawarah hingga ditemukan kesepakatan.

Mereka mempertimbangkan sejumlah faktor yang mempengaruhi nominal tersebut.

Faktor tersebut, antara lain fisik perempuan, pendidikan, strata sosial, status ekonomi, pekerjaan, asal daerah, serta popularitas.

Semakin tinggi derajat atau level faktor tersebut, maka akan semakin tinggi pula nominal uang panai’.

Setidaknya linear.(TribunBone.com/ Justang Muhammad)

Sumber: Tribun Timur
Tags:
Kabupaten BoneSulawesi SelatanPernikahan Beda Generasi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved