Amazing! Temui Ahok, Anies Baswedan Naik Helikopter, di Mana Ya Motor Matic Merahnya?
Anies dikabarkan menggunakan helikopter dari RS Siloam jalan TB Simatupang menuju Hotel Aryaduta Tugu Tani, sebelum kemudian menggunakan Mobil
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Anies Baswedan dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bersahaja.
Namun kini ia diterpa isu karena kedatangannya ke Balai Kota, Kamis pagi (20/4/2017).
• Anies Sudah Percaya Diri, Lippo Justru Sebut Dukungan Program Rumah DP Nol Persen Hoax
Dikutip dari Tribunnews.com, Anies dikabarkan menggunakan helikopter dari RS Siloam jalan TB Simatupang menuju Hotel Aryaduta Tugu Tani, sebelum kemudian menggunakan Mobil Alphard ke kantor Balaikota DKI.
Isu tersebut dibenarkan oleh Anies Baswedan.
Hal itu dilakukannya agar dapat datang tepat waktu ke Balai Kota.
• Alasan Ruhut Sitompul Undur Diri dari DPR Padahal Duduk Doang Dapat 5 Milyar
"Saya menghormati waktu yang disediakan oleh Pak Basuki yaitu jam 7.45 wib di Balai Kota padahal saya ada kegiatan lain sebelumnya. Kami tidak bisa terlambat karena jam 8.15 pagi beliau sudah harus berangkat dari Balai Kota ke Pengadilan untuk menghadiri persidangan," kata Anies, saat dihubungi, Jumat, (21/4/2017), dikutip dari Tribunnews.com.
Anies juga tidak bisa berangkat lebih awal lantaran ada agenda yang tak bisa ditunda.
• Nobar Film Kartini, Serombongan Ibu-ibu Sosialita ini Bikin Kesal Satu Bioskop!
Helikopter tersebut adalah pinjaman dari Erwin Aksa yang merupakan putra pemilik Bosowa Corporation, Aksa Mahmud.
"Sebelum itu ada kegiatan yang tidak bisa digeser waktu dan lokasinya. Sehingga Pak Erwin Aksa meminjamkan helikopter milik perusahaannya, agar tetap bisa menemui Pak Basuki sesuai waktu yang disediakan beliau. Bahkan itupun sampai di Balai Kota sudah mepet, hampir jam 7.45 wib," katanya.
• Jawaban Mengejutkan Ahok Saat Ditanya Pilih Jadi Kepala Bulog atau Mendagri
"Yang terpenting, pertemuan dengan Pak Basuki tidak terlambat di yang sempit itu," pungkasnya.
Naik Motor Antar Anak Sekolah
Anies Baswedan sudah terbiasa mengambil keputusan tepat disaat sempit.
Sama halnya ketika memilih naik motor saat mengantar anaknya berangkat sekolah.

Peristiwa tersebut terjadi saat masa tenang Pilkada DKI putaran pertama.
Anies memilih menggunakan motor matic merahnya dan berboncengan dengan anak bungsunya dari bilangan rumahnya di Jalan Lebak Bulus II, Cilandak, menuju Sekolah Cikal di Jalan TB Simatupang, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Selain menghindari macet, mengantar anak menggunakan motor ini juga merupakan upaya untuk mendekatkan diri dengan keluarga ditengah kesibukan kampanye Pilkada.
"Sudah agak lama enggak ngantar anak ke sekolah. Biasanya Ismail diantar sama istri saya, tapi karena hari ini rehat, saya yang antar," ungkapnya kepada wartawan, sebelum berangkat mengantarkan anaknya.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)
Karangan Bunga dari Anies Baswedan Mengiringi Kepergian Relawan Paslon Nomor Urut 3
Karangan bunga tanda berduka terpasang di depan rumah Muslimin (46) yang tengah dirudung getirnya kehilangan orang tersayang.
Karangan bunga itu tak akan bisa mengembalikan Andi Sunir Hidayati (44) yang meninggal tak terduga.
Gelontorkan Dana Rp 62 M untuk Kampanye, Sandi Bakal Dominasi Pemerintahan Dibanding Anies?
Namun, karangan bunga itu dikirim atas nama Anies Baswedan, mungkin saja bisa menjadi penenang bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sunir adalah relawan dari pasangan nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia meninggal setelah mendengar pasangan calon jagoannya dinyatakan unggul dalam penghitungan cepat Pilkada DKI.
Ruhut Beri Ucapan Selamat Sekaligus Pengingat! Janji Manis Anies-Sandi Ini Bisakah Terealisasi?
Ia meninggal usai salat di RS BPP Semper, Jakarta Utara, pada Rabu (19/4/2017) sekitar pukul 18.45 WIB.
Andi Sunir Hidayati semasa hidup (IST)Kronologi meninggalnya Sunir
Muslimin, atau yang akrab dipanggil Pak Miming menceritakan bagaimana istrinya meninggal dunia.
Rabu, (19/4/2017) pagi, Sunir masih meyempatkan diri menyambangi Tempat pemungutan Suara (TPS) untuk menyuarakan hak politiknya.
Sunir mencoblos di RT 14 RW 2 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Siang harinya, usai mencoblos, Sunir mengaku tidak enak badan memutuskan untuk beristirahat di kamar tidurnya.
"Sore harinya ia sempat dikasih tahu kalau pasangan Anies-Sandi menang dalam hitungan cepat, tetapi ia kemudian minta diantar ke rumah sakit. Dan setelah shalat, kemudian meninggal," kata Pak Miming kepada Tribunnews.com, Jumat (21/4/2017).
Jenazah Sunir kini telah dimakamkan, pada Kamis (20/4/2017) pagi.
Pemakaman Andi Sunir Hidayati (IST)Miming mengaku, istrinya memang sering mengeluh sakit, semenjak melahirkan putra keempatnya.
"Pernah suatu ketika badannya serta matanya berwarna kuning, saat diperiksa normal-normal saja. Lalu saat diperiksa lagi katanya terkena kanker ovarium stadium 3C, tetapi saat akan disedot ternyata tidak ada cairannya. Saya juga mikir kalau sudah stadium 3C kok baru ketahuan, padahal sering cek kesehatan," ujarnya.
Keluarga mengaku telah ikhlas atas kepergian Sunir yang mendadak.
"Kami sekeluarga sudah ikhlas karena semua sudah ada yang mengatur," lanjutnya.
Alasan Mendukung Anies - Sandi
Masih terniang di benak Miming, kenangan sosok istrinya yang selalu mendukung Miming ketika menjadi relawan Anies-Sandi.
Sunir mengungkapkan keinginannya agar sang suami menjadi relawan Anies-Sandi karena menganggap masyarakat yang hampir terpecah.
"Kami hanya ingin menjaga NKRI saja. Jadi kami bekerja keras untuk memenangkan Pak Anies Baswedan," kata Pak Miming kemudian.
TRIBUNWOW.COM - Karangan bunga tanda berduka terpasang di depan rumah Muslimin (46) yang tengah dirudung getirnya kehilangan orang tersayang.
Karangan bunga itu tak akan bisa mengembalikan Andi Sunir Hidayati (44) yang meninggal tak terduga.
Gelontorkan Dana Rp 62 M untuk Kampanye, Sandi Bakal Dominasi Pemerintahan Dibanding Anies?
Namun, karangan bunga itu dikirim atas nama Anies Baswedan, mungkin saja bisa menjadi penenang bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sunir adalah relawan dari pasangan nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia meninggal setelah mendengar pasangan calon jagoannya dinyatakan unggul dalam penghitungan cepat Pilkada DKI.
Ruhut Beri Ucapan Selamat Sekaligus Pengingat! Janji Manis Anies-Sandi Ini Bisakah Terealisasi?
Ia meninggal usai salat di RS BPP Semper, Jakarta Utara, pada Rabu (19/4/2017) sekitar pukul 18.45 WIB.
Andi Sunir Hidayati semasa hidup (IST)Kronologi meninggalnya Sunir
Muslimin, atau yang akrab dipanggil Pak Miming menceritakan bagaimana istrinya meninggal dunia.
Rabu, (19/4/2017) pagi, Sunir masih meyempatkan diri menyambangi Tempat pemungutan Suara (TPS) untuk menyuarakan hak politiknya.
Sunir mencoblos di RT 14 RW 2 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Siang harinya, usai mencoblos, Sunir mengaku tidak enak badan memutuskan untuk beristirahat di kamar tidurnya.
"Sore harinya ia sempat dikasih tahu kalau pasangan Anies-Sandi menang dalam hitungan cepat, tetapi ia kemudian minta diantar ke rumah sakit. Dan setelah shalat, kemudian meninggal," kata Pak Miming kepada Tribunnews.com, Jumat (21/4/2017).
Jenazah Sunir kini telah dimakamkan, pada Kamis (20/4/2017) pagi.
Pemakaman Andi Sunir Hidayati (IST)Miming mengaku, istrinya memang sering mengeluh sakit, semenjak melahirkan putra keempatnya.
"Pernah suatu ketika badannya serta matanya berwarna kuning, saat diperiksa normal-normal saja. Lalu saat diperiksa lagi katanya terkena kanker ovarium stadium 3C, tetapi saat akan disedot ternyata tidak ada cairannya. Saya juga mikir kalau sudah stadium 3C kok baru ketahuan, padahal sering cek kesehatan," ujarnya.
Keluarga mengaku telah ikhlas atas kepergian Sunir yang mendadak.
"Kami sekeluarga sudah ikhlas karena semua sudah ada yang mengatur," lanjutnya.
Alasan Mendukung Anies - Sandi
Masih terniang di benak Miming, kenangan sosok istrinya yang selalu mendukung Miming ketika menjadi relawan Anies-Sandi.
Sunir mengungkapkan keinginannya agar sang suami menjadi relawan Anies-Sandi karena menganggap masyarakat yang hampir terpecah.
"Kami hanya ingin menjaga NKRI saja. Jadi kami bekerja keras untuk memenangkan Pak Anies Baswedan," kata Pak Miming kemudian. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)