Breaking News:

Novel Baswedan Disiram Air Keras

Menguras Kantong, Jumlah Biaya Pengobatan Novel Baswedan di Jakarta dan Singapura

Lantas, berapa sebenarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan Novel?

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Tinwarotul Fatonah
kolase/TribunWow.com
Novel Baswedan 

TRIBUNWOW.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan mengalami kejadian nahas pada Selasa (11/4/2017) kemarin.

Saat pulang dari masjid usai melaksanakan salat subuh berjamaah, sepupu Anies Baswedan ini mendadak disiram cairan kimia oleh orang tak dikenal.

Novel sempat mengerang kesakitan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia sempat kembali ke masjid dan membasuh bagian tubuhnya yang terkena cairan kimia dengan air.

Untungnya, sejumlah tetangga melihat kejadian tersebut dan langsung membawa Novel ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Di hari yang sama, Novel pun dipindahkan ke Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC) Menteng.

Pemindahan Novel ke rumah sakit tersebut menyusul luka di bagian mata yang parah.

Dokter Mata Bilang, Untung Novel Baswedan Lakukan Ini Setelah Disiram Air Keras

Berdasarkan pemaparan dari Johan A Hutahuruk, dokter yang menangani pengobatan Novel, kondisi mata pria lulusan akpol itu hanya berfungsi 5 hingga 10 persen sesaat setelah kejadian.

"Kalau angka kemarin itu penglihatan mata kanan hanya 10 persen, kiri 5 persen."

"Tadi sudah hampir 30 persen. Meningkatnya tiga kali lipat," kata Johan di RS Mata JEC Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017), sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.

Sementara itu, pada Rabu (12/4/2017) Novel Baswedan dipindah ke rumah sakit di Singapura.

Pemindahan ini merupakan permintaan dari pihak keluarga Novel.


Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menaiki ambulan saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menaiki ambulan saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Padahal baru satu hari, ini juga ke Singapura mengakomodir dari keinginan keluarga. Sehingga kami dari dokter ikut mendukunglah, kami fasilitasi ya. Kami kontak dokter di sana supaya bisa diterima di sana dengan cepat," ungkap Johan.

Kelanjutan Kasus Hukum Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan, Polisi Temukan Bukti-bukti Ini!

Berkaitan dengan pengobatan Novel selama di Jakarta dan Singapura, Laode M Syarief, Wakil Ketua KPK mengatakan semua biaya akan ditanggung negara.

Ia pun menyatakan pembiayaan pengobatan Novel tersebut sudah dibicarakan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"‎Pimpinan KPK (Agus Rahardjo) dan saya telah bertemu dengan pemerintah. Dalam hal ini Pak Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI) membicarakan pembiayaan pengobatan Mas Novel," ucap Laode, Kamis (13/4/2017).

Tak cuma memberikan lampu hijau, Jusuf Kalla pun berharap Novel mendapat pengobatan terbaik.

Ditemui di kesempatan berbeda, Agus Rahardjo pun mengatakan biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan Novel cukup besar.

"Biayanya cukup besar. Kalau ‎kami pergunakan anggaran KPK secara serampangan kan bisa jadi temuan," ujar Agus saat ditemui di markas Slank, Potlot, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) malam, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.

"Oleh karena itu kami mohon dukungan penambahan anggaran terutama terkait dengan pembiayaan supaya ini dibiayai oleh negara," tambahnya.

Lantas, berapa sebenarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan Novel?

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Novel Baswedan mendapat perawatan dokter Singapura National Eyed Centre.

Tak cuma di sana, Novel pun dirawat inap di Singapore General Hospital.

Dari website resmi Singapura National Eyed Centre, untuk biaya senior konsultan bagi warga Singapura dan warga luar negeri tercatat 123 dollar Singapura.

Seorang petugas di Singapore General Hospital mengatakan untuk internasional pasien disediakan dua ruangan.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menaiki ambulan saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menaiki ambulan saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Yaitu, ruang A1 khusus untuk satu pasien saja, dimana biayanya 470 Dollar Singapura per hari.

Sedangkan untuk ruang B1 diperuntukkan empat pasien dengan biaya 321 Dollar Singapura per hari.

Biaya tersebut pun belum termasuk obat-obatan yang dibutuhkan pasien.

Curhatan Istri Novel Baswedan Melihat Keterpurukan sang Suami, Ketegaran Berujung Cucuran Air Mata

Kondisi terakhir Novel Baswedan

Saat ini kondisi kesehatan Novel Baswedan semakin membaik.

"Novel masih proses pengobatan di rumah sakit di Singapura. Sejak kedatangannya ke Singapura langsung dilakukan diagnosa dan tindakan cepat baik untuk mata maupun luka di bagian kulit wajah yang kena air keras," tutur Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Kamis (13/4/2017) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Febri pun menyatakan kondisi kulit yang terkena luka bakar sudah berangsur membaik.

Sementara mata Novel masih harus mendapat perawatan intensif.

Febri juga belum bisa memastikan soal kebutuhan donor mata untuk Novel Baswedan.

"Soal donor mata itu domain dokter, apakah dibutuhkan donor atau tidak," tambahnya.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Di sisi lain, meski tengah menjalani perawatan di Singapura, Novel Baswedan tetap menjadi Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) perkara korupsi e-KTP.

Dimana dalam penyidikan baru, KPK menetapkan dua tersangka baru yakni Andi Agustinus alias Andi Narogong dan Miryam S Haryani.

"Sampai saat ini Sprindik masih sama. Dalam Sprindik itu tidak hanya satu Kasatgas-nya," ujar Febri.

"Penyidikan KPK tidak boleh terganggu meski tenaga penyidik berkurang. Untuk kasus korupsi e-KTP kami terus lakukan pemeriksaan intensif," tegasnya. (TribunWow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Novel BaswedanJusuf KallaSingapura
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved