Breaking News:

Novel Baswedan Disiram Air Keras

Pria Ini Mengaku Hafal Wajah Seorang Terduga Penyiram Air Keras Novel Baswedan

"Aku cuma sampat mikir, mereka bukan warga sini. Karena orang mana jam segitu sudah stay nongkrong. Sebelumnya belum pernah lihat mereka," ucap Eko.

Editor: Rimawan Prasetiyo
IST/KOLASE TRIBUNWOW
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan saat menjenguk penyidik KPK Novel Baswedan di Rumah Sakit Mitra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017). Insert kanan luka akibat air keras di wajah Novel. 

TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Eko Julianto (26) menjadi saksi mata kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan.

Peristiwa terjadi saat Novel pulang Salat Subuh dari Masjid Al Ihsan, di Jalan Deposito T, Pesanggrahan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) pagi.

Eko mengaku sempat melihat ada dua pria bertubuh kurus tinggi dan gemuk yang "nongkrong" dekat masjid sebelum kejadian menimpa Novel.

Itu diketahuinya karena lebih dulu meninggalkan masjid seusai Salat Subuh berjemaah bersama Novel.

Berita Teratas: Kicauan Mbah Mijan soal Kekerasan Novel Baswedan hingga Efek Mengerikan Air Keras

Demikian diungkapkan Eko saat ditemui di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Selasa (11/4/2017) petang, usai menjalani pemeriksaan petugas Polsek Kelapa Gading.

Eko menceritakan, mulanya ia meninggalkan masjid sekitar pukul 05.00 WIB, usai Salat Subuh berjemaah.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ia pun sempat melihat Novel ikut salat berjemaah di dalam masjid.

"Aku enggak lama salat selesai, langsung pulang karena kebetukan perut mules," ujar Eko.

Namun, baru sekitar 15 meter jalan dari masjid, ia melihat aktivitas mencurigakan dari dua pria yang tak dikenalnya.

Kicauan Mbah Mijan, Beri Pentunjuk Bongkar Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan

Sebab, dengan posisi sebuah motor matic N Max terparkir di depannya, wajah kedua pria tersebut menghadap jalan tepat di samping masjid.

Selain itu, posisi kedua pria tersebut berada di balik mobil Toyota Rush putih milik warga.

Menurutnya, seorang pria tersebut bertubuh kurus tinggi tampak berdiri mengenakan helm dan jaket kulit warna hitam.

Seorang pria lainnya bertubuh gemuk mengenakan jaket jins biru lusuh tampak duduk di bangku keramik putih.

Kulit kedua pria tersebut terlihat sawo matang.

Ini Perintah Presiden Kepada Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian Terkait Novel Baswedan

Eko mengaku masih ingat ciri wajah pria gemuk yang duduk di bangku.

Sebab, kepala pria tersebut tidak mengenakan helm.

"Yang satu kurus tinggi berdiri pake helm hitam di samping motor N Max-nya. Yang satu lagi badannya gemuk sedikit kekar sedang duduk di bangku keramik putih," ungkap Eko.

Kolase foto kondisi Novel Baswedan usai terkena siraman air keras oleh orang tak dikenal
Kolase foto kondisi Novel Baswedan usai terkena siraman air keras oleh orang tak dikenal (TRIBUNNEWS.COM)

Eko mengaku tidak melihat saat kejadian penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.

Tapi, ia mengaku hafal wajahnya laki-laki gemuk yang dilihat sebelumnya.

Di Balik Teror Penyiraman Air Keras, Novel Selalu Percaya Tuhan Lebih Besar

"Dia enggak pakai helm, cuma pakai buff corak tentara Amerika di leher. Dia rambutnya warna kemerahan dan ikal dengan panjang sedang, di bawah kuping," katanya.

Eko Julianto (tengah) di Masjid Al Ihsan, Jalan Deposito T, Pesanggrahan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017) malam.

Eko menjadi salah seorang saksi kasus penyiraman air keras dua orang tak dikenal terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Eko menduga kedua pria tersebut berasal dari luar Pulau Jawa jika melihat dari karakter wajah dan warna kulit keduanya.

Terungkap! Jenis Cairan hingga Ciri-ciri Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan

"Dari rahang wajah dan warna kulit, mereka seperti orang dari 'seberang'. Saya sangsi kalau mereka dari Jakarta," ujarnya.

Eko mengaku mulanya tidak terlalu menaruh curiga terhadap aktivitas kedua pria tersebut.

Sebab, ada beberapa pedagang sayur yang mulai beraktivitas berjalan menuju pasar sekitar 100 meter dari masjid.

"Aku cuma sampat mikir, mereka bukan warga sini. Karena orang mana jam segitu sudah stay nongkrong. Sebelumnya belum pernah lihat mereka," ucap Eko.

Setelah melihat mereka, Eko mengaku terus berjalan kaki ke rumah.

Di Balik Teror Penyiraman Air Keras, Novel Selalu Percaya Tuhan Lebih Besar

Kemudian ia pun melakukan aktivitas di kamar mandi.

Tapi setelah menunggu bapaknya belum pulang ke rumah dari masjid, akhirnya ia pun balik ke masjid.

"Tahu-tahu sudah ramai warga dan dikasih tahu kalau Pak Novel disiram air keras pas pulang dari masjid sama dua orang naik motor," katanya.

Ketua Wadah Pegawai KPK Novel Baswedan di Gedung KPK Jakarta, Jumat (11/11/2016)
Ketua Wadah Pegawai KPK Novel Baswedan di Gedung KPK Jakarta, Jumat (11/11/2016) (KOMPAS.com)

Lomri (42), warga yang ikut berjemaah bersama Novel di Masjid Al Ihsan menceritakan, sempat melihat dua pria dengan ciri yang sama seperti diceritakan Eko sekitar dua bulan lalu.

Novel Baswedan Kena Musibah, Wejangan Mantan Penasihat KPK Ini Terbukti

"Nah, dua orang itu cirinya sama waktu saya lihat dua bulan lalu," ujar Lomri.

"Waktu itu, dua orangnya juga pakai motor matic nongkrong dekat tukang sate di depan," tambahnya sembari menunjuk penjual sate sekitar 20 meter dari Masjid Al Ihsan. (Tribunnews.com/ Abdul Qodir)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Novel BaswedanKelapa GadingAir Keras
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved