Di Balik Teror Penyiraman Air Keras, Novel Selalu Percaya Tuhan Lebih Besar
Penyidik senior KPK ini mendapat siraman air keras dari oknum tak dikenal saat pulang dari salat subuh berjamaah di masjid dekat rumah.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Nasib nahas tengah dialami Novel Baswedan.
Penyidik senior KPK ini mendapat siraman air keras dari oknum tak dikenal Selasa (11/4/2017) pagi saat pulang dari salat subuh berjamaah di masjid dekat rumah.
• Terungkap! Jenis Cairan hingga Ciri-ciri Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan
Belakangan, Novel pun sadar bahwa beberapa hari terakhir ia sudah diintai dan diikuti orang tak dikenal.
Lantaran kejadian ini, sepupu Anies Baswedan itu harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Saat ini, Novel dirawat di RS Mata Jakarta Eye Center (JEC) Menteng, Jakarta Pusat lantaran kedua matanya mendapat siraman air keras paling banyak.
• 7 Fakta Teror Terhadap Novel Baswedan, Titik Cerah Mulai Ditemukan!
Bahkan, mata kiri Novel pun belum bisa difungsikan hingga saat ini.
"Cuma masalahnya sekarang mata yang sebelah kiri itu belum bisa melihat. Masih menunggu beberapa kali observasi," terang Mahfud MD yang ditemui usai menjenguk Novel di RS Mata JEC Menteng, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.

"Dua hari sampai sepekan kedepan gitu, baru akan ditentukan nasib mata itu. Tapi tadi belum bisa melihat yang satunya (mata kiri), yang satunya (mata kanan) bisa lihat," tambahnya.
Ancaman tak bisa melihat lagi pun menanti Novel.
Meski begitu, pria berusia 40 tahun ini rupanya tetap sabar.
Ia bahkan tak sedikitpun merasa takut lantaran percaya akan dilindungi Tuhan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Aznar Simanjuntak.
"Walaupun dalam ancaman dia tidak bisa melihat lagi, tapi Novel selalu percaya Allah SWT itu pasti bersama orang-orang yang bekerja untuk kebaikan. Itu pesan penting dia tadi," kata Dahnil usai menjenguk Novel.
Lebih lanjut, Dahnil pun mengaku kagum dengan religiusitas yang dimiliki Novel.
Ia pun menganggap Novel bisa bertahan menggeluti pekerjaannya yang penuh resiko karena memiliki religiusitas tersebut.
"Kami sering mengulang-ngulang diskusi kalau bareng novel, 'mas, kalau orang lain, orang yang tidak bertuhan, orang yang tidak punya religiusitas tinggi, pasti sudah berhenti jadi penyidik KPK'," ujar Dahnil.
"Tapi, Novel bilang ke kami, 'karena kita merawat religiusitas itu, kita percaya bahwa tuhan itu lebih besar dari orang-orang yang mengancam'," lanjut Dahnil.
Ditemui di kesempatan berbeda, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan keyakinannya akan kesembuhan Novel.
"Saya percaya kalau orang masih ada air wudhu pasti diberkati, jadi Insya Allah cepat sembuh," terang JK.
Novel Baswedan dikenal sebagai sosok yang religius.
Ia tak pernah mengubah kebiasaannya melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid Al Ihsan dekat kediamannya, Jalan Deposito T Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sayang, pada Selasa pagi, kejadian nahas itu menimpa sang penyidik KPK. (Tribunwow.com/Dhika Intan)