Penyanderaan Dalam Angkot
Angkat Topi untuk Aiptu Sunaryanto! Dari Selamatkan Sandera hingga Dapatkan Hadiah Tak Terduga
Nama Aiptu Sunaryanto tengah menjadi perbincangan saat ini karena aksi heroiknya saat menyelamatkan ibu dan anak yang disandera oleh seorang perampok
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Nama Aiptu Sunaryanto tengah menjadi perbincangan saat ini.
Hal tersebut karena aksi heroiknya saat menyelamatkan ibu dan anak yang disandera oleh seorang perampok di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogebang, Minggu (9/4/2017).
Apalagi, Hermawan (28) pelaku penodongan tersebut terbilang cukup nekat.
Hermawan tidak mau melepaskan sedikit pun Risma Oktaviani yang menjadi sanderanya, dan DI, anak Risma.
Ia bahkan sempat menekan pisau lebih keras ke leher Risma.
• Pengurus HTI Diboyong Menuju Barakuda, Sosialisasi HTI di Semarang Dibubarkan
Dilansir dari Tribunnews.com, Risma bukanlah menjadi satu-satunya korban yang hendak dirampok oleh Hermawan.
Penumpang lainnya bernama Isnawati juga sempat menjadi korban, tetapi ia berhasil lolos dan keluar dari angkot.
Namun, Isnawati sempat menyerahkan ponsel, tetapi Hermawan belum puas dan masih meminta dompetnya.
Drama penyanderaan Risma dan anaknya pun mulai terjadi ketika masyarakat mengetahui ada yang tidak beres terjadi di dalam angkot tersebut.
Saat itulah Aiptu Sunaryanto yang merupakan polisi lalu lintas datang.
Ia mencoba bernegosiasi, tetapi keadaan tidak membaik.
• Jatuh Lagi, Marc Marquez Tak Punya Alasan!
Justru sebaliknya, Hermawan semakin kalap dan terus menodongkan pisau ke leher Risma.
Sunaryanto mencoba menenangkan pelaku agar tidak melukai korban, tetapi malah dibalas dengan cacian.
Ia tetap sabar dan mencoba mencari celah dan menunggu pelaku lengah.
Pada kondisi seperti itu, Sunaryanto tidak boleh gegabah dalam bertindak karena bisa saja Risma atau anaknya yang menjadi koran.
Suasan semakin tegang dan Sunaryanto terus mengajak pelaku berkomunikasi dan bernegosiasi cukup lama.
• Malang Melintang di Dunia Hiburan, Begini Rekam Jejak Perjalanan Karier Renita Sukardi
Hermawan akhirnya lengah.
Seketika itu juga Sunaryanto menarik pistolnya dan menembak tangan kanan Hermawan.
Keputusan cepat dan berani akan sangat bahaya apabila tembakan tersebut tidak akurat.
Hermawan yang tidak berdaya pun langsung diringkus oleh Sunaryanto.
Aksi Sunaryanto Sudah Sesuai Prosedur
Dilansir dari Tribunnews.com, tindakan yang diambil oleh Ajun Inspektur Polisi Satu Sunaryanto tersebut sudah sesuai standar operasional prosedur aparat kepolisian.
Aiptu Sunaryanto telah melakukan proses negosiasi dengan pelaku sebelum menembakkan senjatanya ke arah pelaku penodongan terhadap dua sandera di dalam angkutan umum.
• Survei Median: Elektabilitas Pasangan Anies-Sandi Kalahkan Ahok-Djarot
"Ketika orang itu (Hermawan) diberitahu, diharapkan bisa menyerah, tetapi dia malah melawan, ada pisau begitu malah berbahaya dalam penguasaan dia," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Indra Jafar saat dihubungi Senin (10/4/2017).
Sunaryanto yang saat itu telah melayangkan peringatan, tidak diindahkan oleh Hermawan sang pelaku, bahkan ia berani mengancam korban.
"Sudah disampaikan, nanti akan dibantu kalau ada masalah, tetapi dia tetap saja mau bunuh. Akhirnya, masyarakat disuruh mundur pelan-pelan disikat sama anggota kena tangan kan'. Itu sudah prosedur tetapnya. Akhirnya, dilumpuhkan dalam kondisi seperti itu," ujar Indra.
• Akhir Perjuangan Renita Sukardi Melawan Kanker Payudara
Sunaryanto berhasil menggagalkan aksi penyanderaan dan penodongan di angkutan kota KWK T25 di Jalan Igusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.
Aiptu Sunaryanto akan Diberikan Penghargaan
Aksi heroiknya tersebut membuahkan penghargaan dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Indra Jafar mengatakan, pihaknya akan mengajukan pemberian penghargaan ke Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan serta ke Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Ia juga mengatakan bahwa akan mengusahakan agar Sunaryanto mendapatkan penghargaan karena aksinya yang bagus sekali dan patut diapresiasi.
• Heboh! Tulang Belulang Berpakaian Pramuka Ditemukan di Hutan! Lihat Videonya!
Indra juga menjelaskan, polisi lalu lintas tidak melulu mengatur masalah lalu lintas.
Ketika melihat adanya peristiwa kejahatan, petugas harus berupaya melakukan penindakan, minimal lakukan pencegahan.
Polisi diberi kewenangan untuk melakukan penindakan.
Nanti proses penyidikan, diserahkan ke satuan kerja lain, untuk masalah pidana umum diserahkan ke Direktorat Reskrimum atau ke Polsek dan polres.
Tak hanya penghargaan, Aiptu Sunaryanto dipersiapkan untuk naik pangkat
Tak hanya penghargaan saja, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan akan naikkan pangkat Sunaryanto.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Andri Wibowo.
"Besok, Rabu, Kapolda Metro mengapresiasi dan Rabu akan memberikan penghargaan termasuk saya, di lapangan Polda," ujar Andri saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (10/4/2017).
Penghargaan yang diberikan terhadap Sunaryanto berupa honor, penghormatan, naik pangkat, dan jabatan.
• Viral! Seorang Polisi Tampar Aktivis Buruh Perempuan, Pernyataan Kapolres Tangerang di Luar Dugaan!
"Paling tidak sebuah cara yang honorary, ya penghormatan bisa, nanti dia sekolah, pangkat dan jabatan," ujar Andri.
Nantinya, penghargaan itu, dapat digunakan oleh Sunaryanto ketika seleksi kenaikan pangkat atau seleksi promosi kenaikan jabatan.
"Tapi paling tidak di awal ada ucapan kebanggaan pimpinan dan kesatuan terhadap tindakan yang dilakukan," ujar Andri.
Saat itu, Hermawan menodong karena ingin menguasai barang berharga milik korban. Dia sempat meminta kalung, gelang, dan ponsel milik korbannya saat beraksi di dalam angkot.
"Motif pelakunya tentunya ekonomilah, karena baru keluar LP kan, di Bekasi kalau tidak salah," ujar Andri. (Tribunnews.com/TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)