Breaking News:

Amerika Serikat 'Kutuk' Presiden Assad Atas Kejadian Gas Kimia di Suriah

Serangan gas kimia Sarin yang terjadi di Khan Sheikhoun, provinsi Idlib, hari Selasa (4/4/2017) lalu menjadi perhatian hampir seluruh negara di dunia.

Penulis: Ika Alya Iqlima Ghaisani
Editor: Tinwarotul Fatonah
CNN
Seorang anak yang mendapatkan perawatan di rumah sakit Provinsi Idlib setelah serangan gas kimia hari Selasa (4/4/2017). 

TRIBUNWOW.COM - Serangan gas kimia Sarin yang terjadi di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, hari Selasa (4/4/2017) lalu menjadi perhatian hampir seluruh negara di dunia.

Hal ini bahkan sampai melibatkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) hingga mereka memutuskan untuk mengadakan sebuah pertemuan khusus.

Pihak-pihak dari negara yang tergabung dalam PBB menyatakan mereka sangat menyayangkan pemerintahan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Sekretaris Luar Negeri Boris Johnson mengutuk pemerintahan Presiden Assad, Rusia, dan Iran atas kejadian ini.

Negara Damaskus dan Moskow pun sudah menyatakan mereka tak terlibat sama sekali dengan kejadian mengerikan ini.

Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel juga meminta Rusia untuk mendukung pengadaan Dewan Keamaan untuk serangan ini.

Boris Johnson mengatakan seluruh bukti yang mereka saksikan membuktikan pemerintahan Presiden Assad yang bobrok membiarkan mereka memiliki senjata ilegal untuk membunuh rakyatnya.

Menyayat Hati! Pengakuan Ayah yang Anak Kembarnya Tewas Terkena Bom di Suriah

Menteri Pertahanan Rusia mengatakan gas racun ini dilepaskan saat serangan udara Suriah menghantam gudang senjata pemberontak.

Inggris tak menyetujui hal itu saat pertemuan darurat PBB.

Duta Besar Inggris, Matthew Rycroft, mengatakan Inggris tak melihat sesuatu bahwa pemberontak memiliki gas kimia yang sesuai dengan gejala yang mereka saksikan.

Jalan keluar yang dipilih oleh Inggris, perancis, dan Amerika Serikat menekankan pemerintahan Suriah wajib memberikan informasi mengenai operasi udaranya.

Sesuai dengan nama-nama yang bertanggungjawab atas kendali helikopter saat kejadian berlangsung.

Asaad Hanna
Asaad Hanna (Mirror.co.uk)

Para diplomat juga mengadakan pertemuan di Brussels untuk mendiskusikan masa depan Suriah.

Ada 70 negara yang hadir dalam pertemuan ini, sebagaimana dilansir oleh Mirror.co.uk.

Menteri Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov juga menyatakan aset militer Rusia telah mendaftarkan serangan pada gudang senjata dan pabrik amunisi di pinggiran timur kota.

Mereka memproduksi senjata kimia ini di Irak.

Preisden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menyalahkan pemerintahan Suriah atas kejadian ini.

Seorang pembelot kelas atas Suriah bahkan mengatakan Mediator PBB Staffan De Mistura adalah orang yang harus bertanggungjawab tentang ini.

Ketua pemberontak pada pertemuan mediasi PBB dengan pemerintahan Suriah, Mohammad Alloush, menyatakan para utusan harus mencatat pemerintahan Suriah yang bertanggungjawab membunuh warganya.

Ia juga menyatakan sikap diam PBB 'melegitimasi' strategi ini. (TribunWow.com/Alya Iqlima)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SuriahKhan SheikhounPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)Donald Trump
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved