Breaking News:

Heboh Berita Hacker, Berikut 5 Situs Resmi Pemerintah yang Pernah Kebobolan!

Baru-baru ini sedang dihebohkan dengan berita remaja berusia 19 tahun yang berhasil membobol 4.600 situs, ternyata Resmi Pemerintah juga pernah bobol.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
Capture Youtube
Ilustrasi 

TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini sedang dihebohkan dengan berita remaja berusia 19 tahun yang berhasil membobol 4.600 situs.

Haikal alias SH, merupakan otak pelaku sindikat peretas atau hacker remaja terhadap situs jual beli tiket online, tiket.com bernilai Rp 4,1 miliar, yang ditangkap pada, Kamis (30/3/2017).

Ia meretas bersama tiga anak buahnya yang terlebih dulu dibekuk di Balikpapan, Kalimantan Timur, dua hari lalu.

Haikal mempelajari teknik meretas ini secara ototidak dan ia hanyalah lulusan SMP.

Meskipun begitu ia juga sering meretas situs-situs pemerintah dan daerah.

Kasus peretasan situs resmi pemerintah yang dilakukan Haikal ini tentunya bukanlah kasus yang pertama kali.

Beberapa situs pemerintah Indonesia sempat dibobol oleh kelompok-kelompok peretas yang ada.

Berikut lima situs pemerintah Indonesia yang pernah dibobol oleh para peretas dan beritanya cukup menghebohkan publik!

1. Situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab)

Setkab
Setkab

Melansir Kompas.com, laman resmi Sekretariat Kabinet (setkab.go.id) pernah diretas pada tahun 2015.

Tampilan laman tersebut diretas dengan mengubah penampilannya dan muncul suara musik jika diakses menggunakan gadget.

Saat laman tersebut diretas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung langsung ambil tindakan untuk menangani laman tersebut agar bisa kembali diakses seperti semula.

Saat diakses sekitar pukul 15.30 WIB (24/12/2015), tampilan laman setkab.go.id akan muncul gambar menyerupai tengkorak.

Jika diakses menggunakan gadget atau telepon genggam, tampilan laman tersebut akan bertanggal 7 Desember 2015 dan langsung mengeluarkan suara musik bergenre disko.

Pada pukul 16.00 WIB, laman setkab.go.id sama sekali tidak muncul.

Berdasarkan analisis internal Setkab, peretasan diduga kuat dilakukan melalui Plugin CMS (Content Management System).

Laman tersebut akhirnya berhasil dipulihkan secara bertahap, dan sudah dapat diakses seperti semula sejak sekitar pukul 18.45 WIB.

2. Situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

Laman utama situs web Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) diubah oleh hacker pada Senin (5/2/2016).
Laman utama situs web Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) diubah oleh hacker pada Senin (5/2/2016). (KPAI.go.id)

Situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), www.kpai.go.id juga pernah menjadi korban hacker pada tahun 2016.

Tampilan laman depannya (deface) diubah oleh para hacker.

Pada beranda laman tersebut diganti sehingga menampilkan layar hitam berisi gambar, musik di latar belakang, dan beberapa baris teks yang tertulis,

"Fix ur sec(urity) first b4 talking about game."

Pesan tersebut diduga terkait wacana mengenai memblokir sejumlah game online yang mengandung unsur kekerasan sehingga bisa berpengaruh buruk terhadap anak oleh KPAI pada saat itu.

KPAI memandang pemblokiran sebagai salah satu cara untuk membantu orang tua dalam mengontrol jenis game yang dimainkan oleh anak.

Sekitar pukul 09.25 WIB, laman deface KPAI tumbang sehingga menampilkan pesan “service temporarily unavailable”.

3. Situs Resmi Presiden Keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono

Serambi Indonesia
(Serambi Indonesia)

Pada tahun 2013, situs resmi Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat diretas oleh hacker.

Tampilan situs tersebut diganti oleh kelompok hacker yang menamakan dirinya 'Jemberhacker Team'.

Pada saat situs tersebut diakses pada siang hari sekitar pukul 11.30 WIB, terdapat latar belakang hitam dengan tulisan warna hijau di bagian atas 'Hacked by MJL007', sementara di bawahnya logo dan tulisan 'jemberhacker team' berwarna putih.

"This is a payback from member hacker team."

Demikian tulisan yang tertera di bawah layar berlatar belakang hitam.

Saat situs tersebut dibuka, juga akan terdengar latar belakang suara musik.

Namun saat diakses pada pukul 14.30 WIB, situs tersebut sudah kembali ke tampilan awal dan sudah bisa diakses seperti biasa.

Juru Bicara Presiden saat itu, Julian Aladrin Pasha mengatakan pembobolan tersebut bukan terjadi di server utama, melainkan di beberapa provider.

Pihak kepresidenan pun juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi serta kepolisian terkait peretasan tersebut.

Pelaku peretasan tersebut berhasil ditangkap oleh Cyber Crime Mabes Polri.

Ia adalah Wildan Yani Ashari, luluasn STM jurusan Teknik Bangunan.

Wildan masih berusia 19 tahun pada waktu ditangkap dan memiliki bahkan teknologi informasi (IT) yang sangat luar biasa.

4. Situs Komisi Pemilihan Umum Yogyakarta

Jelang Pemilihan Walikota dan wakil walikota Yogyakarta, halaman resmi milik KPU Kota Yogyakarta diretas.
Jelang Pemilihan Walikota dan wakil walikota Yogyakarta, halaman resmi milik KPU Kota Yogyakarta diretas. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Dilansir dari Kompas.com, jelang pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta, situs web resmi milik Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta diretas, Jumat (10/2/2017) pagi.

Kelompok peretas tersebut menamakan diri Gadjah Mada Clown Hacktivism Team.

Mereka mengubah tampilan laman situs www.kpu-jogjakota.go.id dengan warna hitam dan ada gambar badut.

Peretas menuliskan pesan "Permisi pak/buk mau nanya? Bukannya Jogja dipimpin sama Sultan ya? Kan gak ada pemilu dong. Jadi gunanya KPU buat apaan ya pak/buk?"

Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto membenarkan adanya peretasan itu.

Wawan menjelaskan, situs tersebut digunakan untuk sosialiasi kegiatan dan aktivitas pilkada di Yogyakarta.

Peretasan ini merupakan kali pertama.

5. Situs Kementerian Komunikasi dan Informatika

Tampilan laman dumas kominfo yang diduga menjadi korban deface oleh hacker (14/6/2016).
Tampilan laman dumas kominfo yang diduga menjadi korban deface oleh hacker (14/6/2016). (Tribun Bali)

Laman pengaduan masyarakat (Dumas) situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi korban peretasan hacker pada tahun 2016.

Peretasan tersebut terjadi diduga terkait wacana pemblokiran Google dan YouTube yang ramai pada masa itu.

Peretasan dilakukan pada, Selasa (14/6/2016) malam.

Hacker menggantikan tampilan laman depan menjadi beberapa baris pesan 'curhat' terkait dua perkara di atas.

"Internet tidak negative, pemakaianyalah yang membuatnya negative. Bukan blokir solusinya, tapi perbaiki moral penggunanya," tulis sang hacker.

Pada saat situs tersebut diakses pada, Rabu (15/6/2016), situ dumas.kominfo.go.id tidak bisa diakses dan hanya menampilkan kode '404' (laman tidak ditemukan).

Wacana pemblokiran Google dan YouTube sempat membuat heboh ketika dilontarkan oleh Sekjen ICMI Jafar Hafsah, minggu lalu.

Meski sudah dibantah oleh ketua dan wakil ketua ICMI, wacana tersebut tak urung mengundang perhatian dari netizen, termasuk kalangan hacker.

Sebelum Dumas kominfo, situs ICMI sudah lebih dulu menjadi korban petasan sehingga terpaksa ditutup untuk sementara waktu. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
HackerSekretariat Kabinet Republik IndonesiaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)Balikpapan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved