Breaking News:

Bukan Hoax, Terjadi Hujan Es di Jabodetabek Begini Penjelasan BMKG

Hujan es yang terjadi di wilayah Jabodetabek, Selasa (28/3/2017) sore, sebagai fenomena cuaca yang alami dan biasa terjadi.

Editor: suut amdani
Sriwijaya Post/Wawan Septiawan
Butiran es dari hujan es yang terjadi di kawasan Tugu Rimau Gunung Dempo Kota Pagaralam, Rabu (17/8/2016) lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Hujan es yang terjadi di wilayah Jabodetabek, Selasa (28/3/2017) sore, sebagai fenomena cuaca yang alami dan biasa terjadi.

Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan penjelasannya.

Baca: Heboh! Gara-gara Hujan Es, Warga Dekem di Rumah, Begini Tanggapan BNPB!

"Kejadian hujan lebat dan es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," kata Hary melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa sore.

Hary menjelaskan, ada sejumlah indikasi yang menandakan akan terjadinya hujan es.

Pertama, sehari sebelumnya udara pada malam hingga esok paginya terasa panas dan gerah.

Tanda lainnya, sekitar pukul 10.00 WIB, akan nampak tumpukkan awan putih.

Awan putih tersebut akan berubah secara cepat menjadi awan abu-abu atau hitam yang dikenal sebagai awan Cb (Cumulonimbus).

"Dampaknya, pepohonan di sekitar tempat kita berdiri akan ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat."

"Juga akan terasa sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri," tutur Hary.

Untuk karakter hujannya, menurut Hary, yang pertama kali turun adalah hujan deras yang berlangsung secara tiba-tiba.

Namun, jika hujan yang turun hanya gerimis, maka kejadian angin kencang diperkirakan jauh dari tempat tersebut. 

Sumber: Kompas.com
Tags:
JabodetabekBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)TribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved