Fahri Hamzah Ingatkan Ini Kepada KPK, Ngeri Deh!

TRIBUNWOW.COM - Fahri Hamzan menyindir Komisi Pemberantasan Korupsi secara terang-terangan di akun Instagramnya.

Menyertakan tagar "#beraningawurhebat", Fahri mempertanyakan domain KPK yang masuk ke pidana perpajakan.

Berikut ini adalah unggahan Fahri di Instagramnya.

Baca: Muncul Nama Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Syahrini di Sidang Suap Pajak

"#beraningawurhebat

Pakai nalar kita yg jernih sebelum tidur.

Semoga ada sedikit kejernihan... Nama saya dan @fadlizon disebut dalam perkara yang tak ada hubungannya dengan tugas KPK.

Data pajak adalah rahasia dan saya sebagai pimpinan lembaga negara harusnya diklarifikasi dan diproteksi... Tapi ok lah, KPK menyebut itu fakta hukum.

Fakta apa? Kalau kami ngemplang pajak sudah dibantah sama Handang.

Lagipula sejak kapan pidana perpajakan jadi domain KPK? Lalu apa guna tax amnesty?

Sekarang bandingkan dengan 40 orang yang katanya mengaku terima suap EKTP itu.

Kenapa data mereka dirahasiakan dan tidak masuk ke ruang sidang? Apa dasarnya?

Mana yang lebih pantas jadi fakta persidangan; formulir pajak yang bersih atau pengakuan korupsi disuap?

Inilah kelakuan KPK yang tidak pernah diperbaiki karena terus mendapat pujian.

Tugas kita mengingatkan... kalau tidak mau akan ada balasan.. jangan bermain2 dengan keadilan.

Hasbunallah wa ni'mal wakil... selamat istirahat."

Unggahan Fahri tersebut mendapat 1,701 likes dari netizen.

Fahri juga mendapat beragam dukungan dari netizen di kolom komentar.

@mansurlaw, "satu kata pak@fahrihamzah LAWAN!!!"

@ringgo_24, "Maju terus pntang mndur."

@pingsini, "Hajar kezholiman itu bang smpai k akar2x."

@26_20_zpde, "Maju terus pak @fahrihamzah."

@abyjuanka, "Mari kita lawan bersama kedzaliman yg semakin menjadi,darurat keadilan."

@rakaapriel, "Rakyat bersamamu pak."

Sebelumnya, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menampik bahwa pihaknya akan mendalami fakta persidangan soal dugaan masalah laporan wajib pajak Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang muncul dalam persidangan kasus suap penghapusan pajak dengan terdakwa Rajamohanan.

"Tentu kami dalami info yang ada baik dalam penyidikan atau persidangan. Sementara ini fokus KPK masih pada dua orang, RNN (Ramapaniker Rajamohanan Nair) yang sudah disidang dan HS (Handang Soekarno) yang masih dalam proses penyidikan," ujar Febri kepada Tribunnews.com, Selasa (21/3/2017) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Febri juga tidak menutup kemungkinan bahwa kasus ini bisa dikembangkan.

"Tidak menutup kemungkinan kami pelajari pihak lain yang diduga jadi bagian rangkaian kasus pajak ini," kata Febri.

(Tribunwow.com/Fachri Sakti Nugroho)