Breaking News:

Pilgub DKI Jakarta

Diserang Isu Sama, Elektabilitas Menurun, Akankan Ahok Bernasib Serupa di Pilkada Bangka Belitung

Apakah hal serupa akan terjadi kembali pada Ahok di pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017?

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Calon pasangan cagub-cawagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama saat menerima pengaduan dari warga di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016). Ahok menerima pengaduan warga mengenai permasalahan Ibu Kota setiap pagi dari Senin hingga Jumat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta. 

TRIBUNWOW.COM - Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua pemilihan Gubernur DKI Jakarta menurun.

Hal ini ditunjukkan survei terbaru Lembaga Media Survei Nasional (Median) terkait Pilkada DKI 2017 putaran kedua menyebutkan, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot sebesar 39,7 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 46,3 persen.

Baca: Elektabilitas Paslon Berbalik, Begini Tanggapan Dua Calon Wakil Gubernur Ibu Kota

Bahkan berdasarkan polling yang dilakukan musisi legendaris Indonesia, Iwan Fals, posisi Ahok-Djarot kalah dari padangan Anies-Sandi.

Dilansir dari berita TribunWow.com sebelumnya, pelantun lagu 'Bento' ini, kembali membuat polling pilihan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta putaran kedua di akun Twitter-nya, @iwanfals, Minggu (12/3/2017).

"Putaran ke-2 Pilkada DKI sudah dimulai, menang kalah biasa, tentukan pilihan Anda dengan jernih," tulis Iwan Fals dalam polling yang ia buat.

Dan menuliskan nama Ahok-Djarot dan Anies-Sandi untuk dipilih para netizen.

Polling itu dibuka selama seminggu, dan polling itu berjalan, Iwan Fals terus meng-update hasil sementara di akun Twitter-nya tersebut, pada Minggu (19/3/2017).

Diketahui, hasilnya sangat tipis dan ketat di antara kedua kandidat tersebut.

Baca: Pertemuan Rahasia Bocor! Maafkan Kami Pak Ahok Kami Share Foto-foto ini

Pada update-an pertama, terlihat Ahok-Djarot mendapat suara 51 persen, menang tipis dari pasangan Anies-Sandi yang mendapat suara sebanyak 49 persen.

Angka itu didapat dari total keterlibatan netizen sebanyak 34 ribu lebih.

Tak membutuhkan waktu lama, Iwan Fals kembali meng-update hasil polling sementara yang ia buat.

Kali ini hasil seri diraih oleh kedua pasangan.

Kedua ini mendapatkan suara yang sama dari netizen yaitu sebanyak 50 persen.

Kejar-kejaran perolehan suara terus terjadi di antara dua pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta 2017 ini, tentunya hal ini membuat Iwan Fals bersemangat untuk meng-update kembali hasil sementara polling-nya.

Jika pada update-an pertama, pasangan Ahok-Djarot yang memperoleh suara terbanyak, pada update-an ketiga kali ini, pasangan Anies-Sandi yang mendapat suara terbanyak meskipun masih tipis dengan suara yang diperoleh saingannya.

Baca: Pilih Ahok-Djarot atau Anies Sandi, Begini Jawaban dan Alasannya!

Anies-Sandi mendapatkan 51 persen suara, sedangkan Ahok-Djarot mendapatkan 49 persen suara.

Hingga tiba pada hasil akhir dari polling ini yang kembali diumumkan oleh Iwan Fals, Minggu (19/3/2017).

Hasil akhir yang diraih pun cukup mengejutkan netizen.

Polling kali ini dimenangkan oleh pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut ketiga Anies Sandi dengan perolehan suara sebanyak 53 persen, sedangkan pasangan Ahok Djarot hanya mendapatkan suara sebanyak 47 persen.

Tak hanya survei atau pun polling saja, dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), juga belum selesai.

Ternyata diungkapkan Wakil Rektor Universitas Darma Persada Jakarta Eko Cahyono, isu surat Al Maidah 51 ini sudah pernah membuat Ahok kalah.

Eko merupakan mantan calon Wakil Gubernur Bangka Belitung 2007-2012 lalu.

Ia menceritakan mereka kalah karena beberapa hal.

"Kalah yang mulia. Diurutan kedua. Satu putaran. Selisihnya tipis, saat itu banyak sekali pemilih yang tidak memiliki kartu panggilan," kata Eko.

Selain itu, Eko mengatakan, saat itu banyak ajakan jangan memilih pemimpin non-muslim di sana.

"Ada banyak di Provinsi Bangka Belitung. Mereka (warga) dilarang pilih pemimpin non muslim. Disampaikan juga di masjid saat salat Jumat sama ditulis di selebaran-selebaran. Itu hal biasa di sana," kata Eko.

Eko yang beragama muslim itu menegaskan bahwa ia mau berdampingan dengan Ahok yang beragama non muslim dan maju dalam pemilihan gubernur Bupati Belitung karena kinerja Ahok bagus.

Sehingga, akhirnya ia memutuskan untuk maju bersama Ahok, meski akhirnya kalah.

"Saya dapat kabar, semenjak dipegang Pak Basuki, Belitung Timur maju. Beliau juga bersih dan anti korupsi. Karena beliau banyak kerja dari daerah baru dimekarkan jadi maju," katanya.

Apakah hal serupa akan terjadi kembali pada Ahok di pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017? (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilkada JakartaAhokAnies BaswedanIwan Fals
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved