Breaking News:

Dari Nyapu Masjid hingga Dapat Ceramah, Begini Cara Polisi Tindak Pelanggar Lalu Lintas

Sejumlah pengendara sepeda motor diminta membersihkan halaman Masjid Agung An-Nuur oleh Satlantas Polres Magelang

Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
KOMPAS.com/Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Pengendara sepeda motor diminta membersihkan halaman masjid An-nuur Mungkid, dan diberi pencerahan oleh tokoh agama karena telah melanggar ketertiban lalu lintas,. Hukuman ini diberikan oleh Satuan Polres Magelang dalam rangka Operasi Simpatik. Sabtu (18/3/2017). 

TRIBUNWOW.COM, MAGELANG - Sejumlah pengendara sepeda motor diminta membersihkan halaman Masjid Agung An-Nuur, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, oleh petugas satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Magelang.

Penyebabnya, mereka kedapatan tidak membawa surat-surat kelengkapan kendaraannya.

Baca: Mengaku-ngaku Anggota Pengendara Ini Memaki Para Polisi, Lihat yang Terjadi

Kepala Satlantas Polres Magelang AKP Didi Dewantara menjelaskan para pengendara itu sebelumnya terjaring razia petugas di kawasan tersebut. Razia digelar dalam rangka Operasi Simpatik 2017 dengan tema "Operasi Simpatik Kebhinekaan".

"Kami periksa pengendara yang melintas di kawasan ini, mereka yang melanggar tata tertib seperti tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan. Mereka mendapat teguran lalu kami minta untuk menyapu halaman masjid," ujar Didi, Sabtu (18/3/2017).

Baca: Penuhi Panggilan Polisi, Sandiaga Uno Lari dari Rumah Menuju Polsek Tanah Abang

Setelah menyapu, mereka lantas mendapat pencerahan dari tokoh agama Islam tentang pentingnya mentaati peraturan dan menjaga keselamatan diri. Begitu juga dengan pengendara yang non-muslim, kata Didi, mereka juga mendapat pencerahan dari tokoh agamanya lalu diminta untuk membersihkan halaman gereja terdekat.

Menurut Didi, operasi simpatik kali ini melibatkan tokoh-tokoh agama dan adat setempat sebagai "media" kampanye pelopor keselamatan berlalu-lintas. Tokoh-tokoh tersebut dinilai mempunyai peran penting dalam menyadarkan masyarakat tentang keselamatan di jalan raya.

Baca: Polisi Berhasil Meringkus Komplotan Pedofil di Media Sosial Berkat The Power Of Emak-Emak

“Kami mengajak tokoh agama Islam, Nasrani, Hindu dan tokoh budaya/adat. Karena kita beragam, kemudian pelanggar sendiri juga beragam, untuk itu kita selalu mengajak masyarakat untuk tertib berlalu lintas,” imbuhnya.

Meski sudah mendapat "hukuman" menyapu halaman masjid dan gereja, sambung Didi, para pelanggar itu tetap diberi lembar teguran. Sehingga diharapkan ke depan mereka menaati ketertiban lalu lintas.

Lebih lanjut berdasarkan hasil evaluasi Operasi Simpatik 2017, pihaknya mencatat mayoritas pelanggaran lalu lintas berupa pelanggaran karena pembonceng sepeda motor tidak memakai helm, tidak menyalakan lampu siang hari, menggunakan knalpot "jambrong", spion dan lampu tidak standar. Adapun untuk pengendara mobil kebanyakan tidak mengenakan sabuk pengaman.

"Rata-rata kami keluarkan 200 lembar surat teguran setiap hari," sebut Didi. (KOMPAS.com/Ika Fitriana)

Sumber: Kompas.com
Tags:
MagelangMasjid Agung An-NuurSatlantas
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved