Setelah Dihukum karena Mutilasi Mantan Pacarnya, Begini Nasib Penjaga Gawang Asal Brazil Ini!
Seorang penjaga gawang asal Brazil, Bruno Fernandes de Souza, telah bebas dari penjara atas kasus pembunuhan sadis yang dilakukannya enam tahun silam.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Seorang penjaga gawang asal Brazil, Bruno Fernandes de Souza, telah bebas dari penjara atas kasus pembunuhan sadis yang dilakukannya enam tahun silam.
Tragisnya, pembunuh berdarah dingin ini diizinkan kembali ke lapangan bola meski telah membunuh seorang wanita dengan sangat keji.
Bruno Fernandes de Souza dipenjara hanya enam tahun karena telah membunuh, menculik, dan menyembunyikan mantan pacarnya yang juga seorang mantan model Brasil, Eliza Samudio.
Baca: Tak Dibawa Djajang Nurdjaman ke Purwokerto, Michael Essien Pulang ke London
Kekejaman Bruno tak sampai di situ saja, setelah membunuh, dia memutilasi jenazah mantannya itu dan memberikannya pada anjingnya untuk dimakan.
Kekejamannya itu hanya beralasan sang wanita ingin Bruno bertanggung jawab atas anaknya, hasil dari hubungan mereka.
Dilansir dari The Sun, Bruno adalah seorang pemain sepakbola asal Brazil yang berposisi sebagai penjaga gawang.
Dahulu sebelum pembunuhan keji itu, karier sepakbolanya cukup berhasil, bahkan dia bergabung dengan AC Millan.
Penjaga gawang ini juga pernah bermain untuk klub-klub papan atas Negeri Samba, seperti CR Flamengo dan Atletico Mineiro.
Baca: Michael Essien Tak Ikut Ngopi, Aher Sebut Nilai Transfer Wajar
Meski sudah dicap sebagai pembunuh keji, Bruno tetap diberi kesempatan oleh President club sepakbola, Boa Esporte.
"Aku berterima kasih pada President club yang telah membukakan pintu untukku. Aku sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan, " ucap Bruno dikutip dari The Sun.
"Tujuan dari klub ini adalah untuk naik ke peringkat pertama Kejuaraan Brasil dan itu juga merupakan tujuan saya sekarang." ungkap penjaga gawang berumur 32 tahun ini.
"Manusia bisa membuat rencana, tapi yang menentukan hasil akhirnya adalah Tuhan. Saya bergabung untuk membantu dan tidak memikirkan diri sendiri," tambahnya.
Baca: Jejak Masalah Michael Essien Sebelum Berkostum Persib Bandung
Rone Moraes da Costa, President Club Boa Esporte memperjuangkan kembalinya Bruno secara resmi di tengah kritik keras yang menyerangnya.
"Esporte tak berrtanggung jawab atas pelepasan dan kebebasan Bruno," ujar Da Costa.
Dia menambahkan bahwa club ini "memberikan pekerjaan kepada orang-orang yang berniat untuk pulih".
Kritik panas tersebut tentu datang dari keluarga dan kelompok-kelompok pembela hak Wanita.
Mereka menentangnya karena kekerasan yang dilakukan Bruno terhadap Samudio, mantan pacarnya.

Dilansir dari Dailymail, penjaga gawang Brazil ini bertemu dengan mantan pacarnya pada pesta para pecinta bola tahun 2009.
Dari hubungan mereka, Samudio melahirkan seorang putra, tetapi Bruno tak mau bertanggung jawab.
Eliza Samudio pun akhirnya melaporkan Bruno ke pengadilan atas kelalaiannya dalam mengasuh anak hasil hubungannya dengan Samudio.
Sebelum Samudio menghilang, pada tanggal 4 Juni 2010, Samudio telah melapor ke polisi dan mengaku bahwa dia telah ditawan oleh Bruno dan rekan-rekannya.
Baca: Pemain Gelandang asal Ghana Ini Kenalan dengan Kepala Staf Kepresidenan, Ada Apa Ya?
Namun setelah memberikan laporan ke pengadilan, Samudio dikabarkan meninggal dan jasadnya menghilang.
Polisi pun melakukan penyelidikan, dan akhirnya menangkap Bruno.
Bruno akhirnya didakwa hukuman 22 tahun penjara pada 2010 silam setelah ia mengakui bahwa ia menjadi dalang pembunuhan Samudio.
Polisi percaya Bruno merencanakan penculikan dan pembunuhannya dengan delapan orang lain, termasuk istrinya, Dayane, mantan kekasihnya yang lain, sepupunya dan Luiz Santos, mantan polisi yang kini menjadi pembunuh bayaran.(TribunWow.com/ Ekarista Rahmawati P.)