5 Tanda Aneh Kamu Sangat Cerdas Menurut Para Peneliti, Apakah Kamu Memilikinya?
Ternyata, para peneliti mengemukakan bahwa ada beberapa tanda yang bisa kita amati untuk melihat apakah seseorang cerdas atau tidak.
Penulis: Ika Alya Iqlima Ghaisani
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Di dunia nyata, mengetahui seseorang sangat cerdas tidak semudah mengetahuinya di dalam film.
Seperti karakter Sherlock yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch, misalnya.
Ternyata, para peneliti mengemukakan bahwa ada beberapa tanda yang bisa kita amati untuk melihat apakah seseorang cerdas atau tidak.

Baca: 5 Pekerjaan yang Cocok untuk Kamu yang Hobi Kulineran!
Beberapa di antara bahkan disebut aneh.
1. Ia tak merasa dirinya cerdas
Orang-orang yang memiliki IQ di atas rata-rata tidak merasa diri mereka pintar.
Sebaliknya, orang-orang yang tidak termasuk di dalamnya malah merasa diri mereka pintar.
Fenomena ini disebut Dunning-Kruger Effect.
2. Ia menikmati kesendirian
Peneliti dari LSE dan Singapore Management University menganalisa data dari survey yang mencakup 15 ribu orang dengan rentang usia 18-28 tahun.
Mereka juga mengikuti tes IQ.
Penelitian membuktikan bahwa hidup di area dengan populasi yang penuh membuat orang dengan IQ tinggi maupun rendah tidak bahagia.
Namun, bagi mereka yang memiliki IQ tinggi, bersosialisasi dengan orang lain saja bisa membuat mereka tidak bahagia.
Dikutip dari Metro.co.uk, para peneliti menulis, "orang-orang cerdas mendapatkan kepuasan hidup yang rendah saat mereka bersosialisasi dengan orang lain."
3. Ia orang yang malas
Aneh memang mengaitkan orang malas dengan orang cerdas.
Namun, penelitian menemukan bahwa orang-orang yang tampak malas bisa jadi merupakan tipe pemikir yang dalam.
Peneliti dari FLorida Gulf Coast University membagi 60 volunteer dalam kategori 'pemikir' dan 'bukan pemikir' menggunakan tes 'Need for Cognition'.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang yang termasuk dalam 'bukan pemikir' lebih aktif dalam kegiatan fisik mereka.
4. Ia berargumen dengan cerdas
Orang-orang yang bisa berargumen tanpa menyakiti orang lain termasuk dalam kelompok orang cerdas.
"Saat kamu menghadapi argumen dengan kecerdasan emosi (EQ), hasilnya akan berbeda. Argumen ini akan membuat lawan bicaramu merasa dihargai, bahkan saat kamu tidak setuju dengan opininya," ujar Dr Travis Bradberry, autor Emotional Intelligence 2.0, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
Penelitian neurologi yang dilakkan oleh Jason S Moser dari Michigan State University juga membuktikan bahwa orang cerdas cenderung menyikapi masalah dengan berbeda.
5. Ia suka dengan lelucon yang menyakiti/tidak sopan
Penelitian dari University of Vienna menunjukkan hasil yang mengejutkan mengenai lelucon yang menyakiti hati.
Mereka yang menyukai lelucon semacam itu cenderung mendapatkan skor lebih tinggi dalam kecerdasan verbal dan non-verbal.
Peneliti tersebut mengambil 159 orang dewasa untuk menilai lelucon yang tidak sopan tersebut, kemudian megukurnya dengan standar kecerdasan dan tes psikologis.
"Hasilnya membuktikan pengolahan humor melibatkan kognitif dan komponen afektif, dan menunjukkan hal ini mempengaruhi pergeseran dan perpaduan konseptual proses pengolahan humor," tulis sang peneliti. (Metro.co.uk/TribunWow.com/Alya Iqlima)