Breaking News:

PM Razak Kutuk Korea Utara yang Sandera Warga Malaysia

Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak mengutuk "penyaderaan" warga negaranya oleh Korea Utara.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNWOW.COM - Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak mengutuk "penyaderaan" warga negaranya oleh Korea Utara.

Korea Utara mengeluarkan keputusan mencegah warga negara Malaysia meninggalkan Pyongyang menuju negaranya sendiri.

"Tindakan ini menjijikkan, menyandera warga kami. Ini jelas mengabaikan semua hukum internasional dan norma-norma diplomatik," tegas PM Malaysia dalam akunnya di Twitter dan Facebook, Selasa (7/3/2017).

Najib mengatakan ia telah meminta dilakukannya pertemuan darurat Nasional Dewan Keamanan dan memerintahkan pimpinan Polisi untuk mencegah semua warga Korea Utara di Malaysia untuk meninggalkan negara.

Baca: Ini Video Kedekatan Dena Rachman dengan Aming, Merangkul hingga Pelukan

Kebijakan ini diambil, kata Najib, "sampai kita yakin keselamatan dan keamanan semua warga Malaysia di Korea Utara".

"Harapan kami adalah sebuah resolusi yang cepat. Saya mengajak para pemimpin Korea Utara untuk segera memungkinkan warga negara kita untuk meninggalkan untuk menghindari terjadinya eskalasi lebih lanjut,"katanya.

Najib mengatakan, "sebagai negara cinta damai, Malaysia berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan semua negara."

"Namun, melindungi warga negara kita adalah prioritas saya, dan kami tidak akan ragu untuk mengambil semua langkah yang diperlukan ketika mereka terancam."

Kantor berita Cina Xinhua melaporkan bahwa Korea Utara melarang warga Malaysia di Pyongyang untuk meninggalkan negara itu sampai keselamatan para diplomat dan warganya di Malaysia sepenuhnya dijamin setelah penyelesaian kasus kematian Kim Jong-nam di Malaysia.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
MalaysiaKorea UtaraFacebook
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved