Breaking News:

Jelang Pilkada DKI Putaran Kedua, Begini Cara Ahok dan Anies Lewati Hari Pertama Kampanyenya

KPU DKI Jakarta telah menetapkan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga sebagai peserta putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
IST
Basuki Tjahaya Purnama-Anies Baswedan 

TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta telah menetapkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai peserta putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 19 April 2017.

KPU juga telah menetapkan jadwal untuk Pilkada putaran kedua.

Baca: Serangkaian Kejadian Terkait Sidang Ahok, Titip Pesan untuk Sumarsono hingga Saksi Ditolak Hakim!

Jadwal tersebut telah dibuat sesuai Surat Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 49/Kpts/KPU-Prov-010/Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 putaran kedua.

Kegiatan kampanye pada putaran kedua berlangsung 7 Maret-15 April 2017.

Hari pertama kampanye berlangsung hari ini, Selasa (7/3/2017).

Apa saja yang dilakukan oleh calon Gubernur DKI Jakarta?

Berikut ini kegiatan para calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Basuki melewati hari pertama kampanye dengan menjalani sidang ke-13 dugaan penodaan agama.

Sidang tersebut dilangsungkan di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017).

Dalam sidang kali ini, pihak penasihat hukum Ahok akan menghadirkan saksi yang akan meringankan kliennya.

"Adapun sidang ini akan mengajukan pemeriksaan saksi-saksi dari tim penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama," kata Fifi Lety Indra Tjahaja Purnama salah seorang pengacara Ahok seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ada tiga orang saksi yang dihadirkan oleh penasihat hukum Ahok.

Mereka adalah Bambang Waluyo Djojohadikoesoemo, Analta Amier, dan Eko Cahyono.

Bambang Waluyo Hadikusumo adalah saksi yg hadir bersama Ahok dalam pertemuan 27 september 2016 lalu di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Bambang akan menjelaskan bahwa tidak ada komentar negatif saat Ahok menyampaikan pidato tersebut.

Bahkan, warga menyambut Ahok dengan sukun goreng sebagai bentuk penerimaan dari warga kepulauan seribu kepada ahok atas sambutan yang disampaikan.

Saksi kedua Ahok, Analta Amier akan memberikan penjelasan terkait kehidupan sehari-hari Ahok.

Analta yang juga merupakan kakak angkat Ahok akan menyatakan, terkait kasus yang menimpa adiknya itu, tidak ada kesengajaan dan niatan Ahok untuk menistakan agama.

Saksi ketiga, Persada Eko Cahyono adalah calon wakil gubernur berpasangan dengan Ahok pada pemilihan di Bangka belitung tahun 2007.

Ia akan menyampaikan adanya oknum politisi yang mengungkapkan SARA melalui kutipan Surat Al Maidah Ayat 51 untuk tidak memilih calon dari kalangan tertentu saat Pilgub di Bangka Belitung.

Penyampaian Eko ini terkait dengan perdebatan mengenai konteks dari pidato Ahok.

Perdebatan tersebut adalah mengenai konteks pidato Ahok, apakah sengaja dilakukan untuk menistakan agama atau merujuk kepada oknum politisi yang mengutip Ayat Suci untuk kepentingan politik.

Anies Baswedan

Mengawali hari pertama, Anies memilih untuk berziarah.

Ia berziarah di komplek pemakaman, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017).

Setiba dilokasi, Anies disambut oleh Meutia Farida Hatta yang merupakan putri dari Mohammad Hatta.

Anies berziarah ke makam kakeknya, AR Baswedan, bersama dengan Meutia.

Selanjutnya Anies berziarah ke makam mantan Gubernur Jakarta, Ali Sadikin yang lokasinya tak jauh dari makam kakeknya.

Terakhir, Anies berziarah ke makam Mohammad Hatta dan istrinya Rahmi Rachim.

Sebelum menabur bunga, tampak Anies dan Meutia berdoa bersama terlebih dahulu.

Usai berziarah, Anies yang ditemui wartawan mengungkapkan bahwa ziarah adalah kegiatan rutin yang dilakukannya.

Dikutip dari Tribunnews.com, Anies mengatakan, "secara pribadi orangtua kita berjuang bersama dan bersahabat. Kedua kami sedang berikhtiar untuk menjawab harapan warga jakarta atas perubahan dan temanya adalah keadilan, bagaimana kota Jakarta menjadi kota yang adil," kata Anies

Ia juga menyinggung mengenai ajaran Mohammad Hatta yang membangun dengan pendekatan keragaman.

Keragaman yang dimaksud tersebut adalah gotong royong.

"Semua merujuk pada beliau (Hatta) sebagai peletak fondasi ekonomi bangsa," pungkas Anies (Tribunwow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
KPU DKI JakartaBasuki Tjahaja PurnamaAnies Baswedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved