Breaking News:

Piala Presiden 2017

Meredam Amukan Maung Bandung

Begitulah reaksi yang ditunjukkan para pemain Persib Bandung setelah kalah 1-2 atas Pusamania Borneo FC (PBFC).

Penulis: Claudia Noventa
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Suporter Persib Bandung merayakan kemenangan timnya dalam pertandingan babak 8 besar Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/7/2017). Persib akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 3-2 atas Mitra Kukar. 

TRIBUNWOW.COM - Keringat mengucur deras, raut muka membentuk tanda kekecewaan.

Begitulah reaksi yang ditunjukkan para pemain Persib Bandung setelah kalah 1-2 atas Pusamania Borneo FC (PBFC) pada leg pertama Semi Final Piala Presiden 2017.

Hasil ini memaksa tim berjuluk Maung Bandung tersebut harus menang minimal satu kosong di kandangnya pada leg kedua nanti.

"Jangan menyerah. Masih ada kesempatan di Bandung. Balas di Bandung," ujar seorang Bobotoh setelah menyaksikan kekalahan Persib Bandung.

Baca: Aksi Heroik Striker Selamatkan Kiper Lawan yang Menelan Lidahnya Sendiri

Malam itu, Kamis (2/3/2017), menjadi malam yang tak menguntungkan bagi Persib Bandung.

Meski sudah sekuat tenaga mengejar ketertinggalan namun dewi fortuna tak berpihak kepada mereka.

Serangan tajam yang beberapa kali mereka tembakan selalu dimentahkan oleh si penjaga gawang PBFC (Pesut Etam), Wawan Hendrawan yang dijuluki Spiderwan.

Jaring kuat si Spiderwan memang sulit untuk ditembus hingga kesempatan satu-satunya datang dan dapat dieksekusi sempurna melalui tandukkan Vladimir Vujovic.

Gol tersebut menjadi satu-satunya gol yang dapat mereka lesatkan ke gawang PBFC.

Persib boleh sedikit bangga karena melalui gol itu mereka sukses menghapus catatan cleansheet PBFC serta modal di kandang nanti.

Setelah pertandingan pun kedua pelatih belum bisa move on dari pertandingan yang sudah berakhir.

Saling lempar kata-kata terus dilakukan oleh kedua pelatih kubu yang berlawanan itu.

Pelatih Persib Djajang Nurdjaman menyoroti kinerja wasit yang dinilai kerap telat meniup peluit saat insiden terjadi.

"Wasit menjadi sorotan kami, sepertinya mereka harus belajar lagi di mana ada kejadian peluit telat ditiup di waktu dan kejadian yang tidak sesuai." ujar pria yang akrab disapa Djanur itu, dukip dari persib.co.id.

Kubu lawan pun menanggapi pernyataan Djanur itu melalui pelatih mereka, Ricky Nelson.

"Saya harus meminta maaf kepada pelatih senior-senior saya, sampai kapan kita begini terus. Pertanyaannya cuma satu, kenapa dia tidak bisa bikin gol saat ada peluang, itu aja," ujar Ricky.

Baca: Video Zlatan Ibrahimovic dan Tyrone Mings Saling Hantam hingga Injak Kepala di Lapangan

Tampaknya pertarungan leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 akan semakin panas.

Maung Bandung sudah siap melakukan misi balas dendam di Stadion Jalak Harupat Soreang, Minggu (5/3/2017) pukul 17.45 WIB.

Tak hanya taktik dalam mengolah si kulit bundar yang dipersiapkan Djanur, namun kepintaran, kecerdikan dan kekompakan skuatnya akan dikerahkan.

"Mereka pada fase grup punya pertahanan kuat. Pemain harus mengeluarkan semua kemampuan, termasuk kepandaian, kecerdikan mereka untuk pertandingan besok," tegas Djajang, Sabtu (4/03/2017).

Meskipun hanya membutuhkan satu gol untuk membalikan keadaan namun Djajang mengakui itu bukanlah hal yang mudah.

"Kami harus kerja keras, menang 1-0 itu bukan mudah, ini perlu kerja keras. Tidak mudah, mereka juga akan kerja keras dan berjuang untuk menang kembali. Jadi harus kerja keras," pungkasnya.

Belajar dari kesalahan kemarin, Maung Bandung juga siap mempertajam prajurit di lini depan semaksimal mungkin.

Tak hanya berharap hasil imbang, namun mencetak gol juga menjadi keharusan untuk skuat Pesut Etam.

Bek kiri belakang Persib, Tony Sucipto optimis bahwa timnya akan lolos ke final.

"Insayallah kita bisa dan optimis lolos final. Kita harus kerja keras dari pertandingan kemarin di Samarinda. Kita selama ini di Bandung belum terlakahkan, itu yang ingin kita jaga juga," ujar Tony.

Hal itu juga diamini bek kanan Persib Supardi Nasir yang percaya diri jika Persib mampu mengatasi tekanan dari kubu lawan.

"Memang kita perlu satu gol, tapi terus terang itu berat. Kita pasti dalam tekanan, karena harus menang, tapi saya yakin pemain bisa mengatasi hal itu," ungkap Supardi.

Kubu PBFC juga tak gentar akan ancaman Persib Bandung, dan akan terus bermain menyerang meski di kandang lawan.

"Kita akan menyerang di Bandung dan berusaha untuk mencetak gol karena target kami adalah masuk final. Jangan bayangkan kami bermain bertahan disana, karena kami akan tetap pressing, kami akan melakukan sesuatu di Bandung," ujar Ricky Nelson seperti dikutip borneofc.id.

Sementara itu, antusiasme yang ditujukan oleh Bobotoh pun begitu luar biasa.

Hal itu dapat terlihat dari membludaknya antrian tiket di Stadion Persib tepatnya di Viking Original Merchandise, Kamis (4/3/2017).

Demi mendukung tim kesayangannya itu ribuan Bobotoh rela antre panjang sejak pagi.

“Dari jam 7 pagi sudah nunggu di sini dan ini juga masih mengantre. Memang katanya dapat informasi kalau Viking dapat kuota tiket paling banyak dari yang lainnya,” kata satu di antara Bobotoh, Angga Isim seperti di kutip simamaung.com.

General Coordinator Panpel Persib, Budi Bram Rachman hingga meminta Bobotoh tak memaksakan diri ke Stadion karena masih banyak cara lain untuk mendukung tim kesayangan mereka itu.

"Untuk Bobotoh yang tidak mendapatkan tiket, sebaiknya tidak memaksakan diri ke stadion. Masih banyak cara lain untuk mendukung PERSIB, banyak tempat untuk nonton bersama, di cafe Graha PERSIB misalnya," ujar Rachman.

Pihak panpel Persib pun akan memperketat pengamanan dan menambah jumlah CCTV demi mengantisipasi adanya oknum-oknum yang nekat masuk tanpa memiliki tiket.

Minggu sore nanti Stadion Si Jalak Harupat akan menjadi saksi pertandingan nan sengit itu. Siapa yang akhirnya berhak meraih tiket ke babak final. Maung Bandung atau Pesut Etam?(TribunWow.com/Claudia Noventa)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Persib BandungPusamaniaRicky NelsonDjajang Nurdjaman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved