Saat Pendukung dan Penentang Unjuk Rasa di Sidang Dugaan Penistaan Agama Ahok
"Tolong bapak hakim, bapak jaksa segera penjarakan Ahok," teriak seorang orator di atas mobil komando.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawn Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Para pendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggelar unjuk rasa di lokasi sidang ke 5 dugaan penistaan agama, di Auditor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).
Mengenakan pakaian bercorak kotak-kotak, mereka membentang spanduk berisi tuntutan pembebasan Ahok dari kasus penistaan agama yang sedang disidangkan.
"Bebaskan Ahok, Ahok tidak bersalah," teriak massa aksi.
Baca: Video Postingan Akun Instagram Ini Bikin Geram Netizen!
Usai meneriakkan tuntan-tuntutannya, mereka foto dan berjoget bersama. Mereka terdiri dari beberapa organisasi, di antaranya Relawan Badja, Seknas Jokowi, dan Taruna Merah Putih.
Tak jauh dari lokasi, beberapa massa penentang Ahok juga menggelar unjuk rasa.
Mereka menuntut supaya Ahok diputus bersalah dan dipenjarakan atas kasus penistaan agama.
Sebagian besar mereka mengenakan pakaian berwarna putih. Mereka mengibarkan bendera organisasi massa, di antaranya, FPI dan FBR.
"Tolong bapak hakim, bapak jaksa segera penjarakan Ahok," teriak seorang orator di atas mobil komando.
Mereka mengancam akan terus menggelar unjuk rasa hingga Ahok dipenjara.
Kedua massa aksi tersebut dibatasi: pagar kawat berduri, water cannon, mobil baraccuda dan beberapa anggota kpolisian.
Walaupun orasi disampaikan berapi-api, unjuk rasa tetap berlangsung tertib.
Kalimat Ahok yang Dianggap Rizieq Menodai Agama
Saksi ahli agama dari Jaksa Penutut Umum, Rizieq Shihab, menyebutkan beberapa kalimat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang dianggap menodai agama.
Beberapa kalimat ini disampaikan Rizieq di persidangan dugaan penodaan agama, Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).
Berikut ini kalimat-kalimat Ahok yang disebut Rizieq menodai agama:
"Jangan percaya sama orang".
"Siapa pun katakan kalimat ini, berarti ajak masyarakat, jangan percaya siapa pun juga yang gunakan surat Al-Maidah 51 untuk melarang umat Islam memilih pemimpin dari Yahudi dan Nasrani," kata Rizieq, seperti dilansir Kompas.com.
"Enggak pilih saya".
"Kalimat ini memperjelas maksud tersangka terkait Pilkada DKI Jakarta 2017."
"Dibohongi Al-Maidah 51".
"Siapa yang dibohongi? Tentu maksudnya adalah umat Islam yang hadir mendengarkan tersangka. Kedua, dibohongi Al-Maidah 51 dijadikan sebagai alat kebohongan dan sumber kebohongan," kata Rizieq.
"Siapa bohongi".
Rizieq mengatakan, dalam pidato, Ahok tak sebut siapa yang membohongi.
"Siapa orang dimaksud? Siapa pun yang gunakan Al-Maidah 51 yang melarang umat Islam agar tak menjadi umat Nasrani dan Yahudi sebagai pemimpin," kata Rizieq.
"Macam-macam itu".
Menurut Rizieq, kalimat ini ditujukan untuk penyampai Al Quran. Dia menganggap sebagai pelecehan.
"Takut masuk neraka".
Rizieq menganggap bahwa kalimat itu terkait pilkada.
"Dibodohin".
"Bukan hanya sampaikan ke kepada umat Islam di Kepulauan Seribu, tapi umat Islam secara keseluruhan. Sudah dibohongi,sekarang dibodohi. Ini makin mempertegas penodaan agama,"kata Rizieq.(*)