Bom Meledak di Bandung
Tak Cuma Bandung, Bom Panci Juga Pernah Kacaukan Amerika Serikat
Ledakan bom terjadi di area Taman Pandawa, Kota Bandung, Senin (27/2/2017) pagi. Dua orang lelaki diduga menjadi pelaku teror bom tersebut.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Ledakan bom terjadi di area Taman Pandawa, Kota Bandung, Senin (27/2/2017) pagi.
Dua orang lelaki diduga menjadi pelaku teror bom tersebut.
Menurut saksi mata, dua orang tersebut saling berboncengan dengan motor.
Usai meledakkan bom, salah satu dari mereka melarikan diri dengan motor sementara yang lainnya bersembunyi di Kantor Kelurahan Arjuna yang kondisi pintunya tengah terbuka lebar.
Baca: Bom Panci Meledak di Bandung, Begini Kata Ridwan Kamil
Lebih lanjut, dua pelaku peledakkan ini diketahui menggunakan bom panci dalam menjalankan aksi terornya.
Istilah bom panci sebetulnya masih terdengar awam di kalangan masyarakat Indonesia.
Meski begitu, Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) pertama kali menemukan rangkaian bom yang serupa dengan bom yang ada di kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat, 10 Desember 2016 lalu.
Sementara itu, bom panci merupakan alat peledak rakitan yang pertama kali diperkenalkan oleh kelompok teror Al Qaeda melalui situsnya.
Sesuai dengan namanya, bom ini menggunakan panci sebagai komponen utama.
Panci yang digunakan pun bisa beragam meliputi panci presto maupun penanak nasi.
Dikutip dari Tribunnews, beberapa kelompok teror telah menggunakan bom jenis ini untuk aksi teror di Afghanistan, Pakistan, Nepal, hingga Amerika Serikat.
Sementara itu, kasus pengeboman menggunakan bom panci yang paling dikenal terjadi di Boston, Amerika Serikat pada 2013 lalu.
Pada 15 April 2013, dua bom meledak di dekat garis finis perlombaan Boston Marathon.
Karena hal itu, tiga penonton menjadi korban jiwa.
Sementara 260 orang lainnya diketahui terluka cukup parah.
Bom panci ini menyebabkan arena pertandingan maraton tersebut kacau balau.
Lebih lanjut, bom tersebut diledakkan menggunakan remote control.
Demikian kata para investigator AS kepada sebuah panel DPR, Rabu (24/4/2013).
"Itu sebuah remote control untuk mobil mainan," kata anggata DPR AS, Ducth Ruppersberger, dari Partai Demokrat.
Tersangka pengeboman itu mengaku tahu cara perakitan bom panci dari satu majalah.
"Mereka (para investigator) memberi tahu saya dan tersangka nomor dua telah mengatakan, mereka (tersangka pelaku) mendapat informasi tentang bagaimana membuat bom dari majalah Inspire," tambah Ruppersberger, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Inspire diciptakan oleh ulama Anwar al-Awlaki yang merupakan warga Amerika turunan Yaman.
Al-Awlaki adalah seorang pemimpin afiliasi Al Qaeda di Yaman yang telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS. (Tribunwow.com/Dhika Intan N A)