Acara IBRAF, Ridwan Kamil Usulkan Pesan 'Perjodohan' untuk Para Jomblo, Netizen Heboh!
Wali kota Bandung Ridwan Kamil hari ini menghadiri Konferensi Internasional dan Pertemuan Tahunan ke-5 IBRAF.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Wali kota Bandung Ridwan Kamil hari ini menghadiri Konferensi Internasional dan Pertemuan Tahunan ke-5 International Broadcasting Regulation Authorities Forum (IBRAF).
IBRAF diadakan di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (22/2/2017).
Konferensi yang dihadiri delegasi 40 negara tersebut membahas perkembangan penyiaran di dunia.
Tujuan diadakannya konferensi ini agar semua pemilik media di negara-negara yang mengikuti konferensi ini bersepakat melawan hoax yang merusak tatanan sosial masyarakat dan perdamaian dunia.
Pada Rabu (22/02/2017), Wali kota Bandung, Ridwan Kamil mengunggah foto tentang acara tersebut dalam akun Instagramnya @ridwankamil.
Dalam unggahan tersebut, ia menulis, "Mewakili 42 negara Islam sedunia, saya membacakan Deklarasi Bandung tentang "Media for World Harmony" di 5th IBRAF Meeting bersama ketua KPI @yuliandredarwis . Semua pemilik media di negara2 tersebut Bersepakat Melawan Hoax yang merusak tatanan sosial masyarakat dan perdamaian dunia. Pesan Bandung agar media dunia lebih peduli dan lebih intens menebarkan 5 nilai positif yaitu: Humanity (Kemanusiaan), Responsibility (Tanggungjawab), Friendship (Persahabatan), Enlightenment (Pencerahan) dan Harmony (Keharmonisan). #IBRAF *tadinya mau ditambahin perbanyak pesan 'perjodohan' (matchmaking) tapi ditolak."
Gaya kocak Wali kota Bandung ini muncul pada kalimat terakhir yang ada di keterangan unggahannya, "Tadinya mau ditambahin perbanyak pesan 'perjodohan' (matchmaking) tetapi ditolak."
Banyak juga netizen yang menanggapi candaan Wali kota Bandung tersebut.
Seorang netizen dengan akun @detiekurniawati08 menanggapi, "Tega amat perjodohan di tolak ,itu sangat penting dlm kehidupan beragama pak @ridwankamil utk menghindari perbuatan yg munkar,jadi pleas pak jangan di tolak kumohon (emoji)."
Akun @nyimasnovianti bertanya, "kenapa perjodohan di tolak pak @ridwankamil ? bapak emang ga tau ya rasanya di tolak? itu ibarat luka disiram cuka, "perihh pak,sakit" #anti hoax #jomblo gerahh,,(emoji)."
Netizen dengan akun @sigitozh berkomentar, "Kang emil emng dah.. Saya angkat sebagai duta "perjombloan".."
Akun instagram @bayuubaidilah2019 menulis, "pokoknya harus nyapress ya kang ..biar klo kang emil jd presiden, perjodohan bisa lbh diutamakan (emoji)"
@Nyumasnovianti berujar, "(emoji)coba pak @ridwankamil kasih tips buat para Joker (jomblo keren) biar pada ttp strong,,,(emoji)."
Latar Belakang IBRAF dan Isi Acara IBRAF
Melansir dari Tribunnews, masyarakat global kini sedang mengalami kerisauan luar biasa akibat pengaruh informasi.
Berbagai saluran komunikasi publik dibanjiri beragam informasi yang membuat suasana kehidupan manusia seperti menjauh dari kedamaian dan keharmonisan.
IBRAF sebagai wadah yang memiliki perhatian pada isu-isu media massa di dunia coba mengkaji keadaan dunia yang dipengaruhi arus informasi yang cepat dan masif.
Demikian diungkapkan Term President IBRAF, Yuliandre Darwis pada acara International Conference Media For World Harmony & The 5th Annual Meeting of IBRAF di Trans Luxury Hotel Jalan Gatot Subroto, Rabu (22/2/2017).
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) merupakan sebuah wadah yang dibentuk oleh negara-negara Islam di dunia untuk meningkatkan solidaritas antaranggotanya.
OKI membentuk OIC Broadcasting Regulation Authorities Forum (IBRAF) pada April 2013 sebagai forum antarlembaga pengawas penyiaran di negara-negara anggota.
Setiap tahunnya, IBRAF yang beranggotakan 30 negara mengadakan pertemuan yang membahas perkembangan penyiaran di dunia serta melakukan pemilihan Presiden IBRAF.
Setelah diadakan di Jeddah 12-13 Januari 2016, pertemuan tahunan IBRAF ke-5 akan diadakan pada 21–23 Februari 2017 di Ballroom The Trans Luxury Hotel, Bandung, Indonesia.
Hal ini diselaraskan dengan terpilihnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai Presiden IBRAF 2016.
Pada acara kali ini, sejumlah pembicara akan hadir, di antaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali kota Bandung Ridwan Kamil, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Komunikasi dan IT Rudiantara, Sekjen IBRAF Hamit Ersoy, dan beberapa tokoh-tokoh broadcasting dari Indonesia dan dunia, delegasi ketua regulator penyiaran, serta akademisi.
Selain itu, dalam kegiatan IBRAF ini bapak wakil perdana menteri Malaysia, Dato Seri dr. Ahmad Zahid Hamidi, menjadi keynote speech.
Untuk melengkapi agenda tahunan ini, KPI menginisiasi beberapa rangkaian acara mulai dari konferensi internasional bertema “Media for World Harmony”, annual meeting yang diperuntukkan bagi anggota IBRAF, dan akademik forum yang membahas perihal perkembangan media.
"Tujuan dari diadakannya konferensi ini adalah membangun kerjasama antarregulator penyiaran sedunia yang harmonis, serta mencapai pemahaman bersama mengenai isu media dan dunia penyiaran terkini," katanya.
Tema yang diangkat dalam konferensi internasional IBRAF kali ini adalah “Media for World Harmony” didasari pemikiran bahwa media merupakan cermin dari berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia sehingga memiliki tanggung jawab dalam menciptakan keselarasan dan harmoni di tengah masyarakat dunia.
"Berbagai macam kebudayaan Indonesia juga akan ditampilkan untuk memeriahkan acara, seperti alat musik dan tarian tradisional Jawa Barat. Diharapkan dengan terselenggaranya acara ini, didapatkan pemahaman kolektif yang dapat diaplikasikan oleh media untuk berpartisipasi menjadikan dunia ke arah yang lebih baik, makmur, sejahtera, dan damai," katanya. (TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P.)