Banjir Jabodetabek: Dari Korban Jiwa Hingga Pernikahan, Begini Kisahnya!
Beberapa hari terakhir, Jakarta dan daerah sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari terakhir, Jakarta dan daerah sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Sebagai akibatnya, banjir pun menggenangi sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Meski tak sebesar tahun-tahun sebelumnya, musibah banjir kali ini ternyata menimbulkan korban jiwa.
Baca: Prakiraan Cuaca Jabodetabek 3 Hari Mendatang, Warga Diminta Waspada!
Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, Novi Eka Mely Yana, seorang warga Kemang Selatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan meninggal dunia pada Selasa (21/2/2017).
Saat itu, ibu tiga anak ini hendak membereskan perabotan rumahnya.
Namun nahas, perempuan berusia 31 tahun ini justru tersengat aliran listrik dan ditemukan tewas di rumahnya.
Saat banjir menerjang kawasan Jalan Kemang Selatan X, Novi Eka sempat menyelematkan ketiga anaknya ke musala yang lokasinya lebih tinggi tepat di depan rumahnya.
"Habis itu ia balik ke kamarnya, sepertinya mau ambil handphone, tetapi sayang terminal listriknya jatuh dan menyetrum almarhum," jelas Mia, adik ipar Novi, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.
Novi Eka bukanlah satu-satunya korban jiwa dalam musibah banjir kali ini.
Di Bekasi, dua orang diketahui meninggal dunia akibat hanyut.
Hal ini diketahui dari keterangan tertulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (22/2/2017).
"Hujan pada Selasa (21/2/2017) dini hari hingga pagi menyebabkan Sungai Cileungsi-Cikeas, Kali Bekasi, dan Sungai Cakung meluap sehingga menimbulkan banjir di Kota Bekasi dua hari terakhir," ucap Sutopo.
"Banjir menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat hanyut, yaitu Hengky (15), warga Kelurahan Jatibening Baru, dan Muhammad Rizky (16), warga Kelurahan Pejuang," tambahnya.
Sementara itu, Ikmal Lovri Erlangga juga harus kehilangan nyawa akibat banjir kali ini.
Remaja putus sekolah itu tewas tenggelam di kali Mookevart di ruas Kampung Duri, RT 4/1, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (21/2/2017).
Ikmal hanyut dan tenggelam di Kali Mookevart saat tengah bermain dengan rekan-rekannya.
Dia mulai berenang di kali sekitar pukul 07.00. Rekannya, Fadli (14) yang mengajaknya berenang.
"Main banjir-banjiran. Kami memang sering begitu setiap air di Kali Mookevart tinggi," kata Fadli kepada Wartakotalive.com.
Sementara, rekan-rekannya makan, Ikmal duduk di tepian tanggul. Ketika itulah dia tercebur ke kali.
Fadli yang sempat meraih tubuh Ikmal dan mendorongnya ke arah jembatan perahu penyeberangan.
Namun arus terlalu deras sehingga Ikmal yang tak pandai berenang pun terus hanyut.
Fadli sempat hendak menggendong Ikmal, tetapi Ikmal yang panik justru nyaris menenggelamkan Fadli.
"Dia malah pegang kepala saya. Saya lepas akhirnya," ucap Fadli. Setelah itu Ikmal lenyap.
Sementara itu, banjir yang menimpa Jakarta tidak menyurutkan niat sepasang sejoli untuk menikah.
Mansyur dan Maya, pengantin asal Jakarta Selatan, nekat mengarungi genangan air menggunakan perahu karet.
Keduanya akan melangsungkan ijab kabul di Kantor Urusan Agama (KUA) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Saat berlayar menggunakan perahu karet menuju KUA, pasangan ini pun disambut riuh tepuk tangan dari warga sekitar.