Breaking News:

Tak Hanya Donald Trump, 5 Pemimpin Negara Ini Juga 'Mengutuk' Media

Selain Donald Trump, ada deretan para pemimpin negara yang juga menyalahkan pers dan menyebut mereka sebagai 'musuh negara'.

Penulis: Ika Alya Iqlima Ghaisani
Editor: Tinwarotul Fatonah
Nbcnews.com
Donald Trump saat mengatakan bahwa para pers adalah musuh Amerika Serikat, Sabtu (18/2/2017) 

TRIBUNWOW.COM - Donald Trump menulis dalam akun twitternya dan mengeluh bahwa 'pers adalah musuh Amerika Serikat' pada hari Sabtu (18/2/2017).

Ia bahkan menyebutkan nama-nama media pers besar di Amerika Serikat, seperti New York Times, ABC, CBS, NBC News, dan CNN.

Di bawah ini, ada deretan para pemimpin negara yang juga menyalahkan pers dan menyebut mereka sebagai 'musuh negara'.

Siapa sajakah mereka?

1. Venezuela

Hugo Chavez, mantan presiden Venezuela yang marah pada media
Hugo Chavez, mantan presiden Venezuela yang marah pada media (Shutterstock)

Hugo Chavez, mantan presiden Venezuela juga pernah menyebut stasiun televisi Globovision sebagai 'musuh negara'.

Ia bahkan bisa membuat RCTV, stasiun televisi swasta terbesar di Venezuela, untuk berhenti tayang karena tak memperbarui lisensi penayangannya.

Dikutip dari New Yorker, Joel Simmon, eksekutif direktur Komite Perlindungan Jurnalis, mengatakan bahwa ia adalah orang yang pertama kali menggunakan Twitter untuk menyerang media.

Pada saat itu, ia dikritik karena menghalangi kebebasan berbicara dan demokrasi.

Sistem pemerintahannya juga berubah menjadi berpusat pada institusi yang bekerja di bawah komandonya.

2. Myanmar, Burma

Militer Myanmar
Militer Myanmar (Aljazeera.com)

Majalah bulanan The Irrawaddy pernah juga dicap sebagai 'musuh negara'.

Majalah tersebut ada dalam pengasingan selama dua dekade setelah didirikan pada tahun 1993.

Dan publikasi mereka satu-satunya adalah untuk mengkritik hak penyalahgunaan partai yang berkuasa.

Pada tahun 1962-2011, Myanmar adalah negara Pariah (negara yang dikucilkan secara internasional) saat dipimpin oleh militer.

3. Russia

Joseph Stalin menggunakan kata 'tidak patriotik' untuk mendeskripsikan 'musuhnya'
Joseph Stalin menggunakan kata 'tidak patriotik' untuk mendeskripsikan 'musuhnya' (Shutterstock)

Pada tahun 1977, media bernama 'Noyaya Gazeta-Mir Ludei' disebut sebagai musuh negara.

Joseph Stalin menggunakan istilah 'tidak patriotik' untuk menggambarkan musuhnya.

Ia menembak mereka atau menjadikan mereka sebagai budak.

4. Tiongkok

Mao Zedong/China
Mao Zedong/China (Metro.co.uk)

Mao Zedong, mantan pemimpin Tiongkok, menyebut individu atau organisasi yang kritis atas pemerintahannya sebagai 'musuh negara'.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat terbagi atas 'warga negara' dan 'musuh negara'.

5. Richard Nixon

Richard Nixon
Richard Nixon (Shutterstock)

Richard Nixon, pemimpin Amerika Serikat yang terkena skandal Watergate Scandal ternyata juga pernah menyebut media sebagai 'musuh negara'.

"Media adalah musuh. Mereka adalah musuh. Paham? Karena mereka ingin membunuh kita," katanya dalam rekaman teleponnya dengan kepala Joint Chiefs of Staff, sang mantan presiden. (Metro.co.uk/Toby Meyjes/TribunWow.com/Alya Iqlima)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Donald TrumpTwitterNew York TimesAmerika SerikatBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Rahmat TriyonoGempa BumiKabupaten Malang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved