Breaking News:

Ramalan Ahok Perihal Banjir Jakarta di Tahun 2017 Terbukti?

Setelah cukup lama Kota Jakarta tidak dilanda banjir, pada Selasa (21/2/2017) harus mengalami bencana tersebut.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
Tribunnews.com
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 

TRIBUNWOW.COM - Setelah cukup lama Kota Jakarta tidak dilanda banjir, pada Selasa (21/2/2017) harus mengalami bencana tersebut. 

Banjir tersebut diakibatkan hujan deras yang terus mengguyur Kota Jakarta sejak Selasa dini hari. 

Dilangsir dari Kompas.com, banjir yang akhirnya melanda Kota Jakarta kali ini memang sudah dikhawatirkan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Saat mengunjungi kantor Kompas.com, Selasa (19/1/2016), ia mengatakan mengenai banjir, di tahun 2016 ia tidak mengkhawatirkannya.

Namun menurutnya yang paling bahaya (adalah pada) tahun 2017.

Kekhawatiran tersebut ada karena Indonesia mengalami kemarau panjang dan La Lina, lanjutan hujan paling besar justru di tahun 2017. 

Ia pun menambahkan bahwa Jakarta akan masih baik-baik saja, terbebas dari ancaman besar banjir maupun genangan kalau hanya ada faktor hujan.

Namun, bila hujan sudah mengguyur Jakarta, lalu laut juga pasang, maka Jakarta jadi 'mangkok'. 

Baginya, banjir dan genangan setiap kali musim hujan datang merupakan tantangan besar untuknya.

Bencana banjir itu bukan merupakan masalah yang baru sekarang terjadi, tetapi tetap harus ditangani dan mendapat perhatian. 

Sepekan belakangan ini, apa yang pernah diucapkan Ahok terbukti.

Sejumlah daerah di Ibu Kota terendam air, seperti di kawasan Cililitan, Rawa Jati, Kampung Pulo, Bukit Duri, Cipinang Muara, dan lainnya. 

Normalisasi Belum Selesai 

Sejumlah titik di Jakarta dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah ibu kota, Selasa (21/2/2017) pagi.

Ahok mengatakan solusi mengatasi banjir adalah normalisasi sungai dan juga waduk.

"Normalisasi sekarang kan masih belum selesai, belum cukup. Sedangkan hujannya terus-menerus. Jadi, tunggu sampai normalisasi selesai," kata Ahok di Balai Kota.

Menurutnya, air di sungai ataupun di waduk dapat meluap apabila hujan terus mengguyur.

Terlebih, jika sungai dan waduk yang berfungsi sebagai tampungan air berkurang daya tampungnya akibat bangunan yang berdiri di atasnya atau di pinggiranya.

"Karena itu, kalau hujan deras terus-menerus, berarti harus sediakan wadah atau tampungan air yang lebih besar. Sungai-sungai dan waduk-waduk harus diperlebar lagi," kata Ahok.

Ahok menambahkan, banyaknya bangunan liar yang berdiri di atas sungai atau di pinggir sungai mengakibatkan penyempitan sungai.

Akibatnya daya tampungnya ikut berkurang.

"Sekarang ini, wadah atau tampungan air itu kan semakin sempit," ungkapnya. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: KOMPAS
Tags:
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)DKI JakartaBanjirDriver OjolViralAlvin LieTwitterPemukulan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved