Pembunuhan Kim Jong Nam
Mengejutkan! Demi Uang Rp 1,3 Juta Siti Aisyah Mau 'Membunuh' Kim Jong Nam
Aisyah mengira bahwa orang-orang yang mengajaknya tersebut adalah bagian dari crew yang membuat sebuah reality show di TV.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Perempuan yang diduga terlibat dalam pembunuhan kakak tiri Diktator Korea Utara, Kim Jong-Un dilaporkan mendapatkan tawaran uang sebesar $100 atau sebesar Rp 1,3 juta untuk melakukan pembunuhan yang ia kira hanya lelucon.
Dilansir dari News.com.au, sumber dari kepolisian Malaysia, mengatakan Doan dan Aisyah terekam kamera CCTV bersama empat orang pria Korea Utara di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Doan mengaku diminta oleh para pria Korea Utara itu untuk menyemprotkan cairan ke wajah Kim Jong Nam sebagai lelucon.
Pelaku ketiga yang diketahui adalah pacar Aisyah juga ikut ditahan, namun ia tidak terbukti terlibat dalam kasus ini. Namun ia memberikan keterangan mengenai penangkapan pacarnya.
Sebelum Polisi Malaysia menahan ketiga orang yang diduga pelaku pembunuhan Kim Jong-Nam, terungkap bahwa dua perempuan dan empat orang pria dari Korea Utara tersebut tidak mengenal satu sama lain sebelum 'serangan' dilakukan.
Sumber keamanan Malaysia mengungkapkan enam tersangka tersebut semuanya tinggal di Kuala Lumpur dan ditangkap oleh agen rahasia Malaysia.
Doan Thi Huong (28), yang berasal dari Nam Dinh, Vietnam, ditahan pada hari Rabu, (15/2/2017) di bandara bagian keberangkatan, tempat di mana Kim Jong-Nam 'diserang'.
Sedangkan Siti Aisyah yang berasal dari Indonesia ditahan pada hari Kamis (16/2/2017)
Dilaporkan Aisyah didekati saat ia bekerja di salah satu klub malam Malaysia tempat ia bekerja dan ditawari uang sebesar $100 atau sebesar Rp 1,3 juta untuk ikut dalam rencana itu.

Sama seperti Aisyah, Doan mengatakan kepada polisi bahwa ia mengetahui aksi yang ia lakukan adalah bagian dari lelucon, bahkan ia tidak mengenali siapa itu Kim Jong Nam.
Pengakuan keduanya tersebut belum terverifikasi tuntas sampai berita ini ditulis, karena proses penyidikan masih berlangsung.
Aisyah pun juga mengira bahwa orang-orang yang mengajaknya tersebut adalah bagian dari crew yang membuat sebuah reality show di TV.
Ia mengungkapkan karena kebutuhan ekonomi yang mendesak, ia setuju untuk mengambil kesempatan tersebut.
Aisyah dikenal ibu tunggal yang sudah bercerai yang bekerja di Jakarta sebelum pindah ke Malaysia.
Kementerian luar negeri Indonesia telah mengkonfirmasi penangkapan warga negara perempuan sehubungan dengan kematian Kim Jong-nam.
Kronologi kematian Kim Jong Nam
Dilansir dari Thestar.com, Jong-nam (45) dibunuh oleh dua wanita yang menyemprot wajahnya menggunakan racun di ruang keberangkatan KLIA 2.
Kejadian tersebut terjadi pada hari Senin (13/02/2017) sekitar pukul 9.00 waktu setempat.
Waktu itu, Jong-nam akan berangkat ke Macau.
Baca: Ngeri! Tanpa Luka Kim Jong Nam Mati Seketika, Dua Racun Sekaligus Membunuhnya
Dua wanita itu kemudian masuk ke taksi dan melarikan diri dari bandara setelah membunuh Jong-nam.
Salah satu wanita berusia 29 memiliki sebuah paspor Vietnam atas nama 'Doan Thi Huong'.
Ia ditangkap pada Rabu (15/02/2017) ketika ia mencoba untuk naik ke pesawat ke luar negeri.
Wanita lain yang tertangkap memiliki paspor Indonesia dengan nama Siti Aishah.
Ia ditangkap pada pukul 02:00 Kamis (16/02/2017).
Kedua wanita tersebut diserahkan pada pihak berwajib.
Mereka akan diselidiki selama tujuh hari .
Melangsir dari Thetelegraph.co.uk, "Salah seorang gadis bertugas untuk menyekap muka korban dengan saputangan di setelah ia disemprot oleh wanita lainnya," kata seorang perwira polisi yang tidak disebutkan namanya.
"Dia menyekap korban selama 10 detik. Dia mengatakan menyemprotnya hanya sebagai lelucon. Kami telah melihat rekaman CCTV, maka kami berhasil menangkap sopir taksi yang menjemput dua wanita yang melakukan pembunuhan itu," tambahnya.
Sementara itu, Ahmad Zahid, wakil perdana menteri Malaysia, mengatakan bahwa pihak Korea Utara meminta jenazah Jong-Nam agar dikirim kembali ke Korea Utara.
Keterangan resmi akan dikeluarkan setelah prosedur hukum dari polisi dan prosedur medis lengkap.
Anggota parlemen Korea Selatan awalnya mengirim agen mata-mata mereka.
Mereka mengatakan Jong-Nam diduga dibunuh oleh dua perempuan agen Korea Utara.
Sumber informasi dari pemerintah AS juga percaya bahwa pembunuh dari Korea Utara yang harus bertanggung jawab atas kematian kakak tiri Kim Jong Un tersebut.
Di Pyongyang sedang digelar perayaan yang memperingati hari kelahiran Kim Jong-il, diktator sekaligus ayah dari Kim Jong-nam dan saudara tirinya, Kim Jong-un.
Media pemerintah melaporkan bahwa Kim Jong-Un membayar upeti kepada mendiang ayahnya.
Kim Jong-il meninggal pada Desember 2011, saat hari libur nasional yang dikenal sebagai Hari Shining Star.
Tidak ada yang memberitakan kematian Kim Jong-nam di media pemerintah Korea Utara.
Bahkan masyarakat Korea Utara mungkin tidak tahu pemimpin mereka memiliki saudara tiri. (news.com.au/Tribunwow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)