5 Kasus Pembunuhan Ini Menggunakan Racun sebagai Alatnya, No 3 Terjadi di Indonesia!
Baru-baru ini dunia sedang dikejutkan oleh kematian Kim Jong Nam yang cukup misterius.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini dunia sedang dikejutkan oleh kematian Kim Jong Nam yang cukup misterius.
Ia dibunuh menggunakan suatu racun yang kemungkinan besar adalah risin atau tetrodotoxin.
Pembunuhan menggunakan racun biasanya menggunakan cara-cara yang tidak biasa, bahkan terkadang imajinatif.
Ada beberapa metode yang digunakan agar pembunuhan yang dilakukan dapat berhasil.
Bahkan, kronologis pembunuhan yang dilakukan kadang mirip dengan pembunuhan yang terdapat dalam novel-novel detektif.
Berikut ini 5 kasus pembunuhan di dunia yang menggunakan racun sebagai alatnya.
Namun, tidak semua pembunuhan yang dilakukan berhasil, ada pula beberapa pembunuhan yang ternyata gagal.
1. Georgi Markov

Georgi Markov merupakan seorang pembangkang dari Bulgaria.
Ia melakukan pembunuhan terhadap wartawan dan kritikus keras dari rezim komunis Bulgaria.
Metode pemunuhan yang ia lakukan cukup unik, ia menggunakan sebuah payung.
Di ujung payung, ia menyelipkan sebuah jarum yang telah diberi racun risin.
Setelah itu, ia tusukkan ujung payung tersebut ke tubuh korbannya.
Dalam beberapa hari, racun itu akan bekerja dan sang korban mati seketika.
2. Khaled Mashaal

Pada tahun 1997, terjadi upaya pembunuhan terhadap Khaled Mashaal oleh agen dari dinas intelijen Israel.
Upaya pembunuhan yang dilakukan oleh agen tersebut adalah menyemprotkan suatu racun ke telinga pemimpin Hamas tersebut saat ia sedang menyusuri jalan di amman, Yordania.
Upaya pembunuhan ini sempat membuat hubungan antara Yordania dan Israel terguncang.
Raja Yordania pun mengancam akan menggantuntg agen intelijen tersebut apabila pihak Israel tidak memberikan penawarnya.
3. Viktor Yushchenko

Calon presiden Ukraina, Viktor Yuschenko jatuh sakit setelah keracunan dioxin dosis besar pada bulan September 2004.
Racun yang telah membuat wajahnya terlihat rusak dan bopeng sampai sekarang ini masuk ke tubuhnya melalui makanan.
Meskipun demikian, ternyata ia tetap memenangkan kursi kepresidenan di negara tersebut.
4. Munir

Sembilan tahun yang lalu, seorang aktivis HAM, Munir Said Thalid, tewas setelah diracun dalam penerbangannya dari Jakarta ke Amsterdam.
Dua jam sebelum mendarat di Amsterdam, Munir dinyatakan meninggal.
Saat autopsi, ditemukan senyawa arsenik dalam tubuh Munir.
Sampai saat ini, tidak diketahui siapa pembunuh Munir sebenarnya.
5. Alexander Litvinenko

Litvinenko merupakan mantan agen intelijen Rusia.
Pada 1 November 2006, ia meninggal setelah meminum teh yang dicampur dengan radioaktif polonium-210 dosis besar di sebuah hotel di London. (Tribunwow.com/Galih Pangestu J)