Kasihan, Wanita Muda Ini Terlihat Sangat Tua Karena Penyakit Langka

TRIBUNWOW.COM - Zara Hartshorn adalah seorang wanita muda yang pernah melakukan operasi facelift saat usia 16 tahun karena kondisi penyakit langka.

Penyakit ini membuatnya tampak puluhan tahun lebih tua.

Dilangsir dari mirror.co.uk, sejak usia 12, Zara sering dikira wanita berusia empat puluhan atau lima puluhan.

Penyakit ini ia warisi dari ibunya Tracey Gibson (43) yang juga terlihat seperti nenek tua.

Penampilan mereka seperti ini karena kondisi genetik yang disebut lipodystrophy.

Kondisi ini mempengaruhi cara distribusi lemak di bawah kulit.

Setelah itu mereka diperiksa oleh Dr Abu Garg, seorang ahli lipodistrofi dari Universitas Texas, Southwestern Medical Centre di Dallas, Texas, AS.

Dokter tersebut berkata mereka sebenarnya menderita kondisi langka yang dikenal sebagai Cutis Laxa.

Cutis Laxa dapat menyebabkan masalah kesehatan serius yang mempengaruhi paru-paru, jantung dan pembuluh darah.

Diagnosis itu mengejutkan Zara dan Tracey, namu Zara lebih ingin fokus memperbaiki penampilannya daripada kesehatannya.

Dr Robert Ersek pun melakukan operasi facelift (operasi plastik untuk mengencangkan wajah) selama empat jam pada wajah Zara.

Ia sangat bahagia dengan hasilnya dan merasa percaya diri karenanya.

Namun empat tahun setelah operasi, kulit kendor Zara perlahan-lahan kembali.

Ia terlibat perseteruan keluarga dan memutuskan berpisah dengan ibunya.

Zara mengatakan: "Faceliftku turun, terutama ketika aku tersenyum. Ini mengerikan, itu membuatku merasa tua."

"Aku berumur 20, aku ingin bersenang-senang. Aku seperti orang normal berumur 20."

Namun, kesehatan Zara mulai memburuk dan ia akhirnya menemukan keberanian untuk menghubungi Dr Zsolt Urban yang telah mempelajari kondisinya.

Curtis Laxa bisa menyebabkan gagal jantung kapan saja.

Dia mengatakan: "Ini sebenarnya penyakit serius dan aku mengabaikan itu, tak serius, tapi aku takut.."

Sadar ia telah hidup dalam penyangkalan, Zara membuat keputusan untuk scan jantung menyeluruh.

Untungnya, tes menunjukkan bahwa jantung Zara baik-baik saja.

Dia mengatakan: "Aku bersyukur aku tidak akan mati.."

Zara sekarang telah menerima kondisinya, mengubah sudut pandangnya.

Dia bertekad untuk membantu orang lain.

Ia berkata: "Bagiku, di masa depan saya mencoba untuk membantu orang sebanyak mungkin yang mungkin punya kondisi yang sama seperti saya."

(mirror.co.uk/TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P.)