Pilgub DKI Jakarta
Sisa Dana Kampanye Ahok-Djarot Rp 6 Miliar Masuk Kantong Siapa?
Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, menyebut ada Rp 6,493 miliar sisa dana.
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat akan berkonsultasi dengan KPU DKI Jakarta mengenai pemanfaatan sisa dana kampanye calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor dua tersebut.
Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, menyebut ada Rp 6,493 miliar sisa dana.
"Kami konsultasikan dulu ke KPU DKI, apakah ini masuk negara atau bisa dipakai, karena tidak ada kewajiban untuk menyerahkan sisa dana kampanye," kata Charles di Rumah Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (12/2/2017).
Charles menyatakan, lazimnya dana kampanye tak tersisa karena dana tersebut hanya bersumber dari segelintir orang atau badan hukum.
Namun, dana kampanye Ahok-Djarot ini bersumber dari Kampanye Rakyat.
Sejak dibuka pada November 2016 hingga kini, ada lebih dari 10.000 orang yang menyumbangkan dana melalui Kampanye Rakyat.
Charles mengatakan, saat ini semua kebutuhan kampanye sudah terbayar dan tidak ada utang lagi.
Selain opsi menyerahkannya kepada negara, Charles menyebut belum ada rencana lain.
"Sama sekali belum ada bayangan mau diapakan uangnya, mungkin untuk kegiatan sosial atau terserah Pak Ahok, makanya kami sekarang tanya ke KPU DKI dulu," ujarnya.
Sisa dana kampanye sebesar Rp 6,493 miliar itu terdiri dari sisa sumbangan sah dengan formulir yang tak terpakai, sumbangan tanpa formulir yang belum digunakan sebesar Rp 1,7 miliar, dan bunga bank sebesar Rp 22,1 juta.
Berkas Ahok-Djarot paling banyak
Minggu (12/2/2017) sore menjadi batas terakhir pelaporan dana kampanye pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Gedung KPU DKI Jakarta, Minggu, tim Agus-Sylvi yang diwakili oleh Bendahara Tim Pemenangan Gatot Suwondo beserta dua orang stafnya, tiba di Gedung KPU DKI di Jalan Paseban Raya, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.15 WIB.
Sambil membawa sebuah map, mereka mengisi buku absen dan langsung menuju lantai empat, tempat pelaporan.
Setelah melaporkan ke KPU DKI, tim Agus-Sylvi menyatakan bahwa lampiran laporan datang terpisah.
Mereka menyertakan sekumpulan kertas dan berkas yang dijilid setebal kurang lebih 9 sentimeter tanpa map atau binder.
"Ada 20 binder tadi," kata Gatot.
Setelah Agus-Sylvi, tim Ahok-Djarot datang sekitar pukul 17.30 dengan membawa tiga boks kontainer plastik dan satu dus berkas.
Siang harinya, mereka baru saja menggelar konferensi pers soal laporan dana kampanye di Rumah Borobudur.
"Sumbangan perorangan lebih dari 10.000 orang," kata Bendahara Tim Ahok-Djarot, Charles Honoris. Adapun paslon yang pertama melaporkan dana kampanye adalah Anies-Sandi.
Tim Anies-Sandi melaporkan dana kampanye mereka ke KPU DKI pada pukul 10.15 WIB. Mereka melampirkan dokumen paling sedikit 20 lembar yang disusun dalam binder.
"Sama tadi semuanya bawa laporan dana kampanye itu, cuma jumlah penyumbangnya paling banyak paslon nomor dua makanya banyak," kata Anggota Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar. (Kompas.com/Nibras Nada Nailufar)